Dunia keuangan, akuntansi dan bisnis pasti familiar dengan istilah ekuitas. Istilah ekuitas umumnya terdengar pada masalah hak dan kepemilikan. Beberapa orang sering menyamakan istilah ekuitas dengan modal. namun Apakah kedua hal tersebut sama atau berbeda. Apa itu ekuitas? Ekuitas adalah hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi jumlah kewajiban. Padanan arti ekuitas yaitu modal.
Jadi rumus ekuitas adalah aset dikurangi liabilitas atau kewajiban. Ekuitas sering dijadikan sebagai sebuah penentu, apakah perusahaan memiliki kondisi yang sehat atau tidak. Perusahaan bisa dikatakan tidak sehat ketika ekuitas selalu negatif. Selain itu ekuitas juga sering dijadikan sebuah peranan yang cukup penting dalam melihat seberapa besar aset yang perusahaan memiliki dan seberapa banyak kewajiban yang harus ditunaikan.
Ekuitas dapat dikatakan defisit atau negatif ketika kewajiban lebih besar dibandingkan jumlah aset. Dengan demikian ekuitas adalah hal yang penting diketahui, terutama oleh para pebisnis. Di artikel ini akan dibahas hal-hal tentang ekuitas, seperti pengertian, jenis, unsur-unsur, tujuan dan lainnya. Yuk simak artikelnya!
Apa Itu Ekuitas
Ekuitas memiliki arti kekayaan bersih dari sebuah perusahaan. Definisi lebih lanjutnya tentang ekuitas adalah hak dari seorang pemilik perusahaan atas aset perusahaan setelah semua kewajiban dalam neraca terbayarkan. Ekuitas adalah hak dari pemilik perusahaan terhadap aset tersebut setelah dikurangi liabilitas. Liabilitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan ke pemegang saham, maka selanjutnya ekuitas juga bisa disebut sebagai modal atau kekayaan dari bisnis.
5 Jenis Ekuitas
Ada beberapa jenis ekuitas yang sebaiknya anda ketahui. Jenis ekuitas yang akan dibahas adalah ekuitas pemegang saham, ekuitas pemilik perusahaan, pembiayaan ekuitas, ekuitas rumah, dan ekuitas merek. Berikut adalah rinciannya:
1. Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemegang saham adalah sebuah nilai semua total aset yang akan kembali ke pemegang saham jika aset tersebut terlikuidasi perusahaan sudah dibayarkan.
2. Ekuitas Pemilik Perusahaan
Ekuitas perusahaan definisi yang serupa dengan ekuitas pemegang saham namun hal yang membedakan adalah keuntungan dari ekuitas pemilik saham nantinya akan mengambil semua bidang usaha termasuk yang tidak ada pada Bursa Efek.
3. Pembiayaan Ekuitas
Ekuitas bisa terjadi saat sebuah perusahaan berhasil atau memiliki prospek yang cukup menjanjikan namun tidak mendatangkan profit. Saat hal ini terjadi maka salah satu langkah untuk mencari modalnya adalah dengan melakukan pembiayaan ekuitas. Cara pembelian ekuitas antara lain menjual saham yang sudah ada di perusahaan ke investor lain hasil dari penjualan tersebut bisa untuk mengembangkan usaha nantinya.
4. Ekuitas Rumah
Ekuitas rumah juga disebut dengan nilai rumah. Ekuitas rumah adalah sebuah cara menilai rumah setelah mengurangi total nilai hipoteknya. Ekuitas ini penting bagi mereka yang ingin beli atau jual rumah.
5. Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah nilai sebuah merek yang mengacu pada sebuah perusahaan. Jenis ekuitas ini juga mengacu pada emosi dan tanggapan yang ada pada orang saat melihat dan mendengar nama brand. Ekuitas merek ini berkaitan dengan brand awareness.
6 Unsur Ekuitas
Tiap perusahaan harus memiliki catatan nilai ekuitas. Pencatatan tersebut termasuk mencatat tiap aset dan kewajiban yang ada. Tujuan dilakukan hal itu agar tidak defisit. Untuk menghindari terjadi defisit, nilai ekuitas harus lebih besar dari nilai liabilitas atau jumlah kewajibannya. Di bawah ini ada penjelasan mengenai unsur-unsur ekuitas:
1. Modal Yang Disetor
Modal yang disetor adalah sejumlah uang yang disetorkan atau ditanamkan oleh pemilik perusahaan pada pemegang saham ke perusahaan tersebut. Hal tersebut dibagi menjadi dua yaitu:
2. Modal Saham Atau Jumlah Nilai Saham Yang Ada
Agio atau disagio saham yaitu selisih nilai setoran dari pemegang saham dengan jumlah nilai saham. Agio adalah jika selisihnya bernilai positif sedangkan disagio adalah selisih nilai yang bernilai negatif.
3. Keuntungan Yang Tidak Dibagi
Keuntungan yang tidak dibagi disebut dengan keuntungan yang ditahan adalah hasil dari keuntungan bersih operasional perusahaan yang hasilnya tidak diambil oleh pemilik atau pemegang saham.
4. Model Dari Penilaian Kembali
Jika saat perusahaan melakukan hitung ulang, maka akan ada penyesuaian nilai aset yang bisa terjadi selisih yang bisa mengubah neraca perusahaan. Maka inilah yang nantinya akan menjadi modal dari penilaian kembali.
5. Modal Dari Hibah
Semua bentuk penambahan nilai aset setelah liabilitas maka akan menjadi nilai ekuitas. Dalam hal ini juga termasuk jika perusahaan mendapatkan modal hibah atau sumbangan. Modal hibah adalah penanaman modal yang terjadi saat perusahaan mengalami penambahan aset tanpa melakukan pengeluaran.
6. Model Lainnya
Modal lainnya dalam ekuitas bisa berupa cadangan dana yang didapat oleh perusahaan. Tersebut bisa dipakai untuk melakukan ekspansi dan persiapan pelunasan obligasi cadangan penurunan harga dan lain-lain.
Tujuan Ekuitas
Ekuitas bertujuan untuk mengetahui bagian dari hak pemilik yang ada pada perusahaan. Bagian dari hak ini akan menjadi hal yang wajib untuk dilaporkan. Nilai ekuitas ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang sumber dana dari perusahaan.
6 Komponen Dalam Ekuitas
Setelah membahas pengertian, jenis, unsur, dan tujuan. Selanjutnya adalah bahasan tentang komponen dalam ekuitas. Komponen ekuitas bisa terdiri dari beberapa hal, berikut adalah penjelasannya:
1. Modal Disetor Pemilik
Kontribusi pemilik di modal perusahaan yaitu dengan investasi di saham biasa. Di saham biasa mempunyai nilai par, yang dituliskan terpisah di ekuitas pemilik. Pengungkapan yang diperlukan adalah meliputi jumlah saham yang diotorisasi, dikeluarkan dan beredar untuk tiap kelas saham yang diterbitkan perusahaan.
Saham yang diotorisasi tersebut merupakan jumlah maksimum saham yang bisa dijual di bawah Anggaran Dasar Perusahaan. Saham yang diterbitkan yaitu total saham yang dijual ke pemegang saham. Saham yang beredar sama dengan saham yang dikeluarkan dikurangi jumlah saham yang dibeli kembali.
2. Saham Preferen
Para pemegang saham preferen akan menerima dividen (persentase tertentu dari nilai nominal) dan mempunyai prioritas di atas pemegang saham biasa bila terjadi likuidasi. Pengklasifikasian saham preferen adalah sebagai ekuitas atau liabilitas keuangan tergantung dari karakteristiknya. Misalnya saham preferen abadi yang tidak bisa ditebus masuk ke klasifikasi sebagai ekuitas, sedangkan saham preferen dengan pelunasan wajib pengklasifikasiannya sebagai liabilitas keuangan.
3. Saham Treasuri
Saham treasuri adalah saham yang sudah dibeli lagi oleh perusahaan. Pembelian saham kembali ini akan mengurangi ekuitas pemilik dan jumlah saham yang beredar. Saham tersebut tidak menerima dividen dan juga tidak mempunyai hak suara.
4. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laporan laba rugi, rekapitulasi, dividen, defisit dan perubahan akuntansi. Beberapa komponen ekuitas pemegang saham lain yang tidak masuk ke pos tersebut seperti untung penahanan belum terealisasi, hak pemegang saham minoritas dan penyesuaian kapital belum terealisasi lainnya.
5. Akumulasi Laba Komprehensif Lain
Laba komprehensif adalah perubahan yang terjadi di ekuitas entitas selama satu periode akibat transaksi, peristiwa atau keadaan lain yang sumbernya bukan dari pemilik. Laba komprehensif terdiri dari laba bersih dan laba komprehensif lain. Jadi selain laba bersih, laba komprehensif juga termasuk pos yang muncul akibat perubahan kondisi pasar yang tidak berkaitan dengan operasi bisnis perusahaan.
6. Kepentingan Non-Pengendali (Hak Minoritas)
Kepentingan non-pengendali adalah kepentingan minoritas yang mengacu ke sebagian kecil para pemegang saham di perusahaan, dimana ada lebih dari 50% kontrol dipegang perusahaan induk, karena kepemilikan mereka kurang dari 50%.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang isinya tentang perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal. Di laporan keuangan ekuitas, perubahan modal didapatkan dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi dengan jumlah penarikan modal.
Tujuan pembuatan laporan ini adalah memberikan laporan tentang perubahan modal usaha, buat ikhtisar dari dana dan investasi yang dihasilkan pada suatu periode serta aktiva pembayaran. Tak hanya itu, laporan ini juga bisa dipakai untuk melengkapi bila ada perubahan dari modal yang dialami oleh perusahaan di periode akuntansi terkait. Di bawah ini ada beberapa fungsi pembuatan laporan perubahan ekuitas, yaitu:
- Mendukung laporan keuangan, didalamnya termasuk laporan laba-rugi, laporan keuangan dan neraca
- Berikan informasi yang bisa membantu investor untuk memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di waktu mendatang yang berasal dari pembagian dividen
- Berikan informasi pada analis keuangan untuk memahami faktor yang bisa mempengaruhi perubahan ekuitas di perusahaan
- Jadi acuan perusahaan untuk mengambil keputusan strategi bisnis di waktu yang akan datang
- Menyatakan ada perubahan modal di kurun periode dengan nominal yang tertulis jelas, tepat dan akurat
Cara Perhitungan Ekuitas
Apa anda masih bingung menghitung ekuitas? Untuk menghitung ekuitas, ada beberapa langkah di bawah ini yang bisa anda ikuti. Yuk simak ulasannya:
- Jumlahkan total aset dari perusahaan di neraca sesuai periode yang diinginkan
- Buat terpisah total kewajiban yang dibayarkan pada neraca
- Kurangi total aset dan total kewajiban sampai ekuitas pemilik perusahaan
- Perhatikan total aset yang dihitung sama dengan penjumlahan dari total kewajiban dan ekuitas
Mengapa Ekuitas Perlu Dilaporkan?
Ekuitas sangat penting sehingga perlu dilaporkan. Nilai ini nantinya akan tercantum pada laporan awal perusahaan. Fungsi dari pelaporan nilai ekuitas adalah untuk menginformasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang efisiensi dan kepengurusan dari perusahaan.
Ekuitas perlu dilaporkan karena untuk memberikan informasi yang jelas tentang history dan prospeknya di masa yang akan datang dari investasi yang diberikan pemilik atau pemegang saham.
Dampak Ekuitas Bagi Perusahaan
Nilai ekuitas akan mencerminkan nilai sebuah perusahaan. Nilai ini bisa jadi faktor yang menentukan harga saham dari perusahaan itu. Pemahaman akan ekuitas perusahaan ini sangatlah penting bagi pebisnis. Dengan memahami berapa nilai ekuitas, aset atau kepemilikan yang mereka punya, maka mereka juga akan mengetahui berapa nilai tersebut.
Contoh Ekuitas
Bahasan selanjutnya adalah tentang contoh ekuitas. Di bawah ini ada beberapa contoh ekuitas berdasarkan akun atau pos-posnya, yaitu saham biasa, saham preferen, saham treasury, tambah modal yang dibayarkan dan laba yang disimpan. Berikut adalah rinciannya:
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan ekuitas bisnis yang mencakup investasi awal atau modal yang diberikan. Ekuitas tersebut akan menjadikan pemilik saham mempunyai hak untuk memiliki aset tertentu. Para pemegang saham mempunyai kewajiban termasuk rumuskan prosedur dan kebijakan perusahaan, memilih direksi serta pejabat berwenang.
2. Saham Preferen
Saham preferen tidak mempunyai banyak kewajiban dan tidak punya hak untuk memilih direksi. Meskipun demikian, mereka memiliki hak klaim atas aset dan pendapatan melebihi hak para pemegang saham biasa.
3. Saham Treasury
Umumnya saham jenis ini dipakai untuk membeli kembali saham milik pemegang saham biasa. Biasanya nilai saham ini adalah negatif dan di pembukuan akan dipresentasikan sebagai pengurangan dari total nilai ekuitas.
4. Tambah Modal yang Dibayarkan
Pos ekuitas ini biasanya disebut sebagai kontribusi surplus. Jenis ini diperoleh dari tambahan investasi yang diberikan pemegang saham di luar saham pokok mereka. Nilainya dapat berubah sesuai untung atau rugi yang diperoleh perusahaan dari penjualan saham.
5. Laba yang Disimpan
Pendapatan bersih yang didapat oleh pemilik bisnis yang tidak dibayarkan pemegang saham. Saldo laba yang disimpan diperoleh dari penjumlahan pendapatan dikurangi total jumlah dividen yang dibayarkan pemegang saham.
Pelaporan Ekuitas
Pelaporan ekuitas di bawah ini ada pelaporan ekuitas saham, laporan ekuitas laba ditahan, dan laporan ekuitas laba yang ditahan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rincian masing-masing pelaporan:
Pelaporan Ekuitas Saham
Saham bisa dianggap sebagai penambah modal, tapi juga bisa hanya sebagai barang yang diperjual belikan. Maka, pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari selisih nilai yang mereka dagangkan. Calon investor bisa membeli beberapa lembar saham yang mereka butuhkan, dan pelaporan pada jurnalnya adalah,
kas = saham
Jika harga meningkat, maka kas yang masuk ke perusahaan pun akan bertambah, maka pelaporan jurnalnya adalah,
kas = saham + agio saham.
Harga nominal saham bisa lebih rendah dari nilai saham. Kondisi ini terjadi saat investor menilai perusahaan itu memiliki prospek yang kurang baik. Maka orang yang mau membeli saham tersebut pun akan sepi. Sepinya peminat otomatis akan menurunkan nominal saham itu. Jika hal ini terjadi, maka nanti akan muncul selisih antara harga saham.
Lalu, akan muncul (Kas = Disagio Saham + Saham) pada jurnal.
- Laporan Ekuitas Laba Ditahan
Laba yang ditahan bisa mempengaruhi ekuitas. Laba ditahan adalah laba yang dihasilkan perusahaan tapi hasilnya tidak dibagikan kepada pemilik modal. Tujuan dari laba ditahan adalah untuk memperbesar modal perusahaan dan menutupi beberapa kewajiban yang dimilikinya. Keuntungan terjadi saat pendapatan lebih besar daripada nilai beban produksi maka pada jurnal pelaporannya tertera seperti berikut:
Pendapatan = beban produksi ditambah laba
Jika laba tersebut akan menjadi laba yang ditahan maka akun laba pun harus dibuat menjadi 0 dan pindahkan ke akun laba ditahan, maka pada jurnal laporan akan tertera seperti berikut ini:
Laba = laba ditahan
- Laporan Ekuitas Laba Yang Dibagikan
Laba yang dibagikan dikenal dengan istilah dividen. Dividen adalah pembagian keuntungan kepada pemegang saham berdasarkan pada banyaknya saham yang dimiliki. Nantinya pembagian ini akan mengurangi keuntungan yang ditahan dan juga nilai kas yang tersedia dari perusahaan tersebut. Pembagian dividen bisa berupa uang maupun surat berharga. Jika dibagikan dalam bentuk uang maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Tanggal pengumuman dimana tanggal saat manajemen mengumumkan akan membagikan dividen dalam bentuk kas.
- Tanggal ex dividen adalah tanggal penghentian penjualan saham di Bursa untuk sementara waktu
- Waktu pencatatan adalah tanggal dimana manajemen menunjukkan memo kepada pemegang saham sehingga mereka bisa tahu mereka akan mendapatkan berapa dan kapan
- Tanggal pembayaran adalah merupakan tanggal dimana dividen bisa terbayarkan secara tunai kepada pemegang saham.
Dengan mengetahui tentang ekuitas bagi perusahaan, maka Anda pun memahami bahwa ekuitas memiliki peranan penting dalam perusahaan. Saat bisnis Anda semakin besar, maka ekuitas pun sebaiknya dilaporkan sehingga Anda bisa mengetahui laba yang Anda miliki.
Kembangkan Bisnis Lebih Stabil Bersama Danamas
Untuk bisa mengembangkan bisnis, maka Anda membutuhkan modal usaha yang banyak. Namun, tahukah Anda dimana mendapatkan modal usaha yang aman dan berizin OJK? Jawabannya adalah pada Danamas. Fintech lending berizin dan diawasi oleh OJK berada pada Sinar Mas Group sehingga Anda tak perlu ragu dengan kredibilitasnya. Pinjaman online OJK bunga rendah 2021, Danamas bisa menjadi solusi pengembangan bisnis Anda dengan pinjaman agunan properti sebesar Rp 50 juta – Rp 2 miliar dengan tenor mulai dari 1 tahun sampai 10 tahun.
Kunjungi website Danamas atau Instagram Danamas untuk informasi lebih lanjut tentang produk pinjaman yang ditawarkan. Jangan ragu untuk menghubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.