Ketika anda menabung disebuah bank, ada kalanya anda mendapatkan sebuah bunga. Tak hanya menabung saja, ketika anda meminjam uang pun bunga pasti akan selalu ada. Dalam proses investasi atau pinjaman dana, sering kali kita mendengar bunga majemuk dan bunga tunggal. Apa anda sudah familiar dengan istilah tersebut? Biasanya bunga majemuk muncul sebagai kompensasi atau tanda balas jasa dari penerima ke pemberi dana.
Di artikel ini, kami akan membahas tentang jenis bunga, yaitu bunga majemuk dan bunga tunggal. Umumnya bunga majemuk dipahami sebagai bunga yang diberikan tiap akhir jangka waktu tertentu berdasarkan modal awal. Sedangkan bunga tunggal adalah bunga yang nilainya selalu tetap. Hal ini penting untuk Anda ketahui sebelum mengajukan pinjaman.
Karena hal itulah lembaga keuangan yang mengatur sistem ekonomi harus memperhitungkan faktor waktu pinjaman dan suku bunga yang dipakai untuk menghitung besaran bunga. Penasaran tentang bunga majemuk dan bunga tunggal? Simak artikel ini, yuk! Dengan menghitung jangka waktu dan bunga, penjelasan di bawah akan membantu anda untuk mengetahui bagaimana cara menghitung bunga majemuk dan bunga tunggal.
Apa Itu Bunga Majemuk
Menurut Otoritas Jasa Keuangan, bunga majemuk merupakan bunga yang dapat dihitung atas jumlah pinjaman pokok dan bunga yang sebelumnya diperoleh. Jika diberikan sebuah contoh, berikut adalah perumpamaannya; jika seseorang menyimpan sebanyak Rp 2.000 pada tingkat 10% tahun, hasil akhirnya akan menjadi Rp 2.100 dan saat tahun berikutnya, uang itu akan menjadi Rp 2.210.
Konsep dari bunga majemuk ini diduga berasal dari Italia pada abad ke-17. Konsep bunga majemuk ini dapat dianggap sebagai “bunganya bunga,” dimana jumlah pada uang tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bunga sederhana.
Fungsi Bunga Majemuk
Umumnya konsep bunga majemuk dipakai untuk berbagai produk perbankan dan investasi. Bunga majemuk ini akan semakin menguntungkan penerimanya saat waktu yang mempengaruhinya memiliki durasi yang panjang. Meskipun begitu, adanya perbedaan pada kegunaan bunga majemuk produk investasi dan perbankan. Berikut adalah rincian perbedaan penerapannya:
a. Untuk Produk Pinjaman
Bunga majemuk yang dipakai untuk pinjaman konsumen mempunyai nilai tinggi. Artinya adalah pinjaman jenis konsumen yang umum seperti dalam bentuk kredit rumah, kredit motor, kredit mobil, kredit peralatan rumah tangga, kredit handphone dan lainnya.
Jadi sistem bunga majemuk yang diberlakukan pada jenis pinjaman ini akan membebankan pembayaran angsuran tinggi pada para peminjamnya. Hal itu karena bunga yang dihasilkan semakin besar seiring pemilihan lama tempo angsuran. Jadi bunga tiap bulan cenderung besar, apalagi bila peminjam membayar jumlah pokok tinggi. Hal ini membuat sistem bunga majemuknya berbanding lurus.
b. Untuk Produk Investasi
Sistem bunga majemuk yang diberlakukan dalam kegiatan investasi, cenderung menguntungkan pihak investor. Konsep penerimaan keuntungan bagi investor yaitu bunga majemuk untuk produk investasi mempunyai sisi positif berbanding terbalik dengan fungsi pinjaman. Saat bunga majemuk diterapkan di produk investasi, maka otomatis keuntungan yang tinggi akan diperoleh investor.
Seperti yang diketahui kalau bunga majemuk ini mempunyai sistem yang nilainya bertambah tiap bulannya. Bertambahnya bunga tiap bulan, akan mengikuti nilai hasil kembalian investasi. Nilai hasil kembalian investasi akan otomatis semakin meningkat, sehingga perencana keuangan akan menyarankan para investor untuk memilih jangka waktu investasi paling panjang.
Makin lama investasi yang dilakukan, maka pundi kembaliannya juga akan tinggi. Bahkan perencana keuangan memberi saran adanya re-investasi. Ketika ada momentum tepat, maka bisa dilakukan penambahan jumlah investasi.
c. Pakai Produk Investasi Bunga Majemuk Untuk Generasi Milenial
Salah satu passive income yang bisa dipilih oleh generasi milenial adalah investasi dengan bunga majemuk. Investasi passive income ini bisa membentuk kesejahteraan, yaitu produk pertama dari tabungan masa depan dan produk kedua biasanya ada di pasar modal. Karena konsep bunga majemuk ini bisa dapat untung besar berbanding lurus dengan lamanya periode waktu. Maka sebaiknya generasi milenial mulai melirik investasi ini sejak dini. Makin muda anda investasi, maka untungnya juga makin menggiurkan.
d. Jenis & Perhitungan Bunga Majemuk
Di praktik penerapan perhitungan bunga majemuk, bunga ini punya 2 suku bunga yaitu bunga majemuk dengan suku bunga tetap. Nilai suku bunga tersebut tidak berubah selama periode waktu yang sudah disepakati. Dan bentuk suku bunga kedua bersifat mengambang. Suku bunga itu bisa berfluktuasi berdasarkan penentuan nilai dari suku bunga.
Untuk perhitungan bunga majemuk, memiliki kerumitan tinggi. Disebabkan karena adanya sistem pengelompokkan bunga menjadi satu. Pengelompokkan itu didasari nilai dari modal dan modal dapat diperoleh secara tahunan, 6 bulan, 4 bulan atau bahkan tiap bulan. Konsep tersebut yang sering dikatakan periode dari bunga. Maka cermatlah menjaga nilai modal agar tetap tinggi.
Rumus Bunga Majemuk
Untuk menghitung bunga majemuk, terdapat sebuah rumus yang dapat digunakan. Berikut adalah rumus untuk menghitung jumlah akhir tabungan anda setelah melewati proses bunga majemuk:
Na = Nt (1+i)n
Keterangan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Na : Nilai akhir
Nt : Nilai tunai
i : % suku bunga
n : jangka waktu
Cara Menghitung Bunga Majemuk
Untuk mengetahui soal hitungan bunga majemuk lebih lanjut, berikut adalah sebuah contoh soal hitungan bunga majemuk:
Anda menyimpan uang di Bank sebesar Rp 5.000.000,00 selama 5 tahun dengan suku bunga majemuk 3% per tahun. Besar nilai akhir yang didapatkan pada tahun ke-5 adalah ….
Jawab:
Diketahui:
Nilai tunai = Rp 5.000.000,00
Jangka waktu = 5 tahun
Suku bunga % = 3% = 0,03
Kita selanjutnya melihat kepada rumus yang sudah diberitahukan pada poin di atas. Rumus tersebut adalah sebagai berikut
Na = Nt (1+i)n
Na disini merupakan nilai akhir. Sedangkan Nt adalah 5 juta, kemudian dikalikan dengan 5 kuadrat dari hasil penambahan 1 dan suku bunga. Jika menuliskan semua ini kedalam rumus di atas, berikut adalah hasilnya:
Na = 5.000.000 (1+0.03)5
Dengan menghitung dari rumus ini, hasil nilai akhir yang akan didapatkan setelah melewati jangka waktu selama 5 tahun adalah sebesar Rp 5.796.370.
Apa Itu Bunga Tunggal
Arti bunga secara umum adalah uang yang dibayarkan atau penggunaan uang. Biasanya bunga dituliskan dalam bentuk persentase. Persentase yang dihitung hanya berdasarkan modal awal disebut bunga tunggal. Arti lebih luas, saat orang meminjam uang ke pihak lain maka ia harus mengembalikan uang tadi dan biasanya ada biaya tambahan yang disebut bunga. Bunga merujuk ke definisi uang yang diperoleh bila menabung di bank.
Saat orang menabung di bank, maka ia akan dapat uang tambahan atas pemakaian uang tersebut. Uang tambahan itu yang disebut bunga. Ada dua jenis bunga, yakni bunga tunggal dan bunga majemuk.
Jadi bunga tunggal adalah bunga yang dikenakan pada modalnya saja. Sedangkan bunganya tidak berbunga lagi.
Rumus Bunga Tunggal
Untuk lebih memahami permasalahan pinjaman dan tabungan di bunga tunggal, ada beberapa istilah yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu:
- Modal (M) adalah uang yang ditabung atau dipinjam
- Persentase bunga (b) adalah persentase yang dipakai untuk hitung besarnya bunga yang harus dibayar. Umumnya persentase bunga dinyatakan per tahun (bunga per tahun) kecuali bila diberikan informasi lain
- Waktu (t) adalah lamanya uang ditabung atau dipinjam.
Jadi 3 hal di atas berpengaruh pada besarnya bunga yang harus dibayar. Misalnya M, b dan t berturut-turut adalah modal, persentase bunga per tahun dan waktu (dalam tahun). Jadi besar bunga adalah:
Bunga = Modal x Persentase bunga x waktu
atau B = M x b x t
Karena bunga adalah uang tambahan, jadi setelah bunganya dihitung, bisa menentukan jumlah total uang dengan menjumlahkan modal serta bunganya. Jumlah total saldo tabungan atau jumlah total pinjaman adalah hasil penjumlahan dari modal dan bunga, rumusnya adalah
Jumlah total uang = modal + bunga
Cara Kerja Bunga Tunggal
Jadi bunga tunggal yaitu bunga yang dihitung dari pinjaman pokok tanpa adanya akumulasi ke bulan berikutnya. Contoh penerapan ada di penghitungan deposito nasabah bank. Agar lebih memahami, berikut adalah contoh soal bunga tunggal:
Andi menabung sebesar Rp 30.000.000 di bank selama 5 tahun. Persentase bunga di bank adalah 4,5%. Jadi berapa bunga tunggal yang diperoleh Andi?
Modal = Rp 30.000.000
Persentase bunga = 4,5% per tahun
Jawabannya:
Bunga = M x b x t
Bunga = Rp 30.000.000 x 4,5% x 5
Bunga = Rp 6.750.000
Jadi bunga yang didapatkan andi setelah menabung 5 tahun adalah Rp 6.750.000.
Untuk total uang Andi selama 5 tahun adalah
Total jumlah uang = Modal + bunga tunggal
= Rp 30.000.000 + Rp 6.750.000
= Rp 36.750.000
Jadi total uang Andi setelah menabung 5 tahun dan memperoleh bunga tunggal adalah Rp 36.750.000
Perbedaan Bunga Majemuk & Bunga Tunggal
Apa anda sudah mengerti tentang bunga majemuk dan bunga tunggal? Meskipun keduanya merupakan sebuah bunga, bunga majemuk memiliki sebuah perbedaan dengan bunga tunggal. Agar lebih paham, berikut adalah perbedaan keduanya.
Bunga Majemuk | Bunga Tunggal |
1. Bunga majemuk memiliki bunga yang nilainya tidak tetap setiap periode. Seperti contoh di atas, bunga majemuk bisa terus-menerus bertambah sesuai dengan bunga yang ada, sehingga hasil akhir setelah diberi bunga, bisa saja menjadi lebih besar dibanding dengan ketika diberikan bunga tetap. | 1. Bunga tunggal merupakan sebuah bunga yang memiliki nilai yang tetap, dan itu selalu terjadi. |
2. Jika dilihat dari perhitungan bunga, bunga majemuk merupakan sebuah bunga yang mengacu pada modal awal yang kemudian ditambah dengan bunga periode sebelumnya yang telah diakumulasi | 2. Bunga tunggal memiliki nilai yang sama dari awal periode hingga akhir, |
3. Untuk bunga majemuk rumus yang digunakan memang sedikit lebih sukar, dengan menggunakan kuadrat. Kuadrat ini melambangkan akumulasi yang bisa didapatkan selama periode tertentu. Jika melihat contoh di atas, rumus di atas menggunakan kuadrat 5 untuk melambangkan periode 5 tahun. | 3. Rumus perhitungan bunga tunggal jauh lebih mudah. |
4. Bunga majemuk merupakan sebuah bunga yang terakumulasi, dan kemudian ditambahkan kepada jumlah nilai tunai pada awalnya. | 4. Bunga yang per tahunnya memiliki bunga yang sudah tetap |
Baca juga: Cara Menghitung Bunga Pinjaman & Contohnya
Berbeda dengan Danamas merupakan sebuah layanan peminjaman agunan properti yang memiliki bunga efektif yang cukup kompetitif, dimulai dari 15,25% per tahun. Pinjaman dari Danamas bisa membantu untuk menjalankan bisnis anda. Pinjaman online terpercaya ini bisa memberikan bantuan dana sampai Rp 2 miliar. Dengan suntikan dana yang besar, tentu anda bisa mengembangkan bisnis sangat cepat. Waktu tenor yang diberikan juga cukup lama sampai 10 tahun. Jadi anda memiliki waktu yang panjang dan bisa tetap fokus untuk berbisnis.Yuk simulasikan pinjaman dan nilai properti dengan kalkulator simulasi properti dan kalkulator pinjaman di website Danamas. Agar permohonan pinjaman bisa lebih praktis dan mudah, download Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis segera! Untuk info lebih lengkap, klik DISINI!