Inflasi

Lonjakan inflasi di tengah banyaknya negara seperti Amerika Serikat Asia Tenggara dan Eropa apa berdampak pada perekonomian Indonesia. Bahkan baru-baru ini Singapura mengumumkan bahwa ia mengalami inflasi mencapai 6,7% pada Juni 2002 dengan inflasi inti yang mencapai 4,4% tertinggi sejak tahun 2008 terjadinya inflasi di Singapura. Di Malaysia sendiri inflasi menyentuh di angka 3,4% pada Juni 2002 lalu kenaikan ini juga didorong oleh kenaikan harga makanan. Negara ASEAN lainnya mengalami inflasi tertinggi yaitu Laos di angka 23,6% lalu Thailand 7,1% dan Filipina 6,1%. Tingginya tersebut memberikan kekhawatiran bagi Indonesia. Apakah Indonesia akan mengalami lonjakan inflasi pada Juli 2002 asalnya inflasi Indonesia di bulan Juni 2002 melebihi target pemerintah yaitu 3-4% mencapai 4, 35%. Lalu sebenarnya Apa itu inflasi dan bagaimana cara pencegahannya?

Apa Itu Inflasi

Inflasi adalah proses sebuah peristiwa bukan tinggi atau rendahnya tingkat harga, hal ini berarti tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan terjadinya inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan yang dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi.

Inflasi

Penyebab Terjadinya Inflasi

  • Meningkatnya Permintaan

Inflasi yang terjadi biasa disebabkan oleh meningkatnya permintaan barang atau jasa tertentu. Dalam hal ini peningkatan permintaan terjadi menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain meningkatnya belanja pemerintah, meningkatnya barang untuk swasta dan meningkatnya permintaan barang untuk diekspor.

  • Meningkatnya Biaya Produksi

Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi juga bisa terjadi. Peningkatan produksi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku seperti harga bahan bakar naik dan upah buruh naik.

  • Tingginya Peredaran Uang

Inflasi juga bisa terjadi karena beredarnya uang di tengah masyarakat lebih banyak dibandingkan yang dibutuhkan. Saat jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat maka bisa saja terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.

Jenis-Jenis Inflasi

Inflasi digolongkan menjadi dua yaitu yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Umumnya diakibatkan dari defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru serta gagalnya pasar yang berakibat harga bahan pokok menjadi mahal.

Inflasi dari luar negeri biasanya diakibatkan dari naiknya harga barang impor. Hal ini terjadi karena biaya produksi barang di luar negeri cukup tinggi dan adanya kenaikan tarif impor barang. 

  • Inflasi ringan: inflasi iringan cukup mudah dikendalikan dan belum banyak mengganggu perekonomian sebuah negara. Terjadi kenaikan harga barang atau jasa secara umum biasanya di bawah 10% per tahun dan masih bisa dikendalikan dengan baik.
  • Inflasi sedang: Inflasi sedang bisa menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap namun belum membahayakan aktivitas perekonomian sebuah negara. Inflasi ini berada di kisaran 10% – 30% pertahun.
  • Inflasi tinggi: Inflasi ini mengakibatkan harga-harga naik hingga 5-6 kali lipat. Bahkan masyarakat pun tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang karena uang mereka merosot dengan tajam sehingga ingin ditukarkan dengan uang sehingga perputaran uang semakin cepat dan harga naik secara akselerasi. Umumnya, keadaan ini terjadi karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja yang dibelanjakan lalu ditutupi dengan mencetak uang.
  • Inflasi sangat berat: Jenis inflasi ini mampu menghancurkan perekonomian sebuah negara dan sulit untuk dikendalikan walaupun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada pada kisaran 100% keatas per tahun.

Dampak Inflasi

Inflasi
  • Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan

Inflasi bisa memberikan dampak positif juga negatif terhadap pendapatan masyarakat. Di kondisi tertentu inflasi memiliki dampak seperti inflasi lunak yang akan mendorong para pengusaha untuk memperluas produksinya dalam rangka meningkatkan perekonomian. Namun inflasi juga bisa berdampak negatif bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena uangnya pun nilainya tetap sedangkan harga barang dan jasa akan naik. Jika Anda seorang pengusaha yang ingin berekspansi namun kekurangan modal usaha, maka Danamas bisa jadi solusinya. Fintech lending aman dan terpercaya dengan izin OJK ini hadir untuk solusi pendanaan bisnis Anda. Limit pinjaman dari Rp 50 juta – Rp 2 miliar yang bisa Anda miliki dengan cepat dan tenor mulai dari 1 – 10 tahun.

  •  Dampak Inflasi Terhadap Minat

Pada kondisi inflasi maka minat menabung sebagian besar orang pun akan ikut berkurang. Hal ini dikarenakan pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil sedangkan orang harus membayar biaya administrasi tabungan nya.

  • Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi

Kondisi inflasi bisa mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi lebih sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil ataupun besar. persentase inflasi yang terjadi di masa yang akan datang biasanya tidak bisa diprediksi dengan akurat.

  • Dampak Inflasi Terhadap Ekspor

Kemampuan ekspor sebuah negara bisa saja berkurang saat mengalami inflasi, hal ini dikarenakan biaya ekspor akan jauh lebih mahal. Tak hanya itu daya saing barang ekspor juga bisa mengalami penurunan yang berakibat pendapatan dari devisa berkurang.

  • Dampak Dampak Inflasi Efisiensi

Inflasi bisa juga mengubah pola alokasi faktor produksi. Perubahan ini bisa terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang bisa mendorong terjadinya perubahan dalam faktor produksi pada barang tertentu. Hal ini bisa berakibat pada lokasi faktor produksi yang tidak efisien.

Cara Mengatasi Inflasi

  • Melalui kebijakan fiskal: Inflasi bisa diatasi dengan menggunakan kebijakan fiskal yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Dengan menghemat pengeluaran pemerintah maka inflasi bisa teratasi dan juga dengan menaikkan tarif pajak rumah tangga atau perusahaan.
  • Melalui kebijakan moneter: Langkah yang dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa dilakukan. Kebijakan ini dilakukan dengan cara membatasi jumlah uang yang beredar menaikkan suku bunga atau kebijakan diskonto, menetapkan persediaan kas hingga menerapkan kebijakan operasi pasar terbuka.
  • Kebijakan lainnya: Pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan cara meningkatkan produksi dan jumlah barang di pasaran serta menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang. 

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

kpr-rumah-second

KPR Rumah Second, Ini Syarat, Proses & Tips

KPR Rumah second seringkali menjadi pilihan alternatif bagi seseorang yang ingin memiliki rumah dengan harga yang cukup bersaing dan dapat di nego. Biasanya seseorang

plafon-kpr-adalah

Plafon KPR, Berikut Pengertian, Panduan & Proses Pengajuan

Plafon KPR adalah jumlah pinjaman yang dikurangi dengan deposit awal kepada peminjam atau calon debitur yang hendak membeli rumah. Biasanya Bank memiliki total maksimal tenor

ciri-ciri-kpr-yang-disetujui

Ciri-Ciri KPR yang Disetujui: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Persetujuan KPR dengan Cepat

Ciri-ciri KPR yang disetujui sangat penting untuk diketahui agar rumah impian Anda tercapai. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi finansial yang umumnya digunakan oleh b