Konsinyasi

Konsinyasi – Dalam dunia bisnis, Anda tentu sering mendengar kata penjual dan pembeli. Karena, kedua pihak ini adalah unsur yang harus ada dalam melakukan transaksi. Penjual dan pembeli akan saling memberikan keuntungan. Penjual akan merasa untung ketika pembeli membeli barangnya, begitu juga pembeli yang akan merasakan untung karena mendapatkan barang yang diinginkannya. 

Namun, pernahkah Anda mendengar kata konsinyasi? Dewasa ini, sistem berjualan dengan konsinyasi semakin sering digunakan oleh para pedagang. Sebab, mereka tidak membutuhkan modal untuk menjual barang dagangannya. Para pedagang dengan sistem konsinyasi akan mendapatkan komisi dari setiap barang yang berhasil terjual. Tentunya, jenis berjualan yang satu ini sangat berbeda dengan reseller ataupun dropshipper. Lalu, apa sebenarnya sistem konsinyasi? Berikut penjelasan lengkap untuk mengenal berjualan dengan sistem konsinyasi!

Pengertian Sistem Konsinyasi

Singkatnya, sistem konsinyasi adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pemilik barang (consignor) kepada para penjual (consignee). Pemilik barang akan memasok atau mengirimkan barang kepada para penjual. Akan tetapi, pemilik barang tidak akan mendapatkan penghasilan selama barang yang diberikan belum laku terjual oleh para penjual.

Jika meneliti lebih lanjut ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsinyasi berarti penitipan barang dagangan kepada agen atau orang untuk dijualkan dengan pembayaran. Dengan kata lain, konsinyasi juga sering disebut dengan β€œjual titip”.

Manfaat Berjualan Dengan Sistem Konsinyasi

Sistem konsinyasi ini sudah banyak dilakukan terutama untuk mereka yang memiliki keterbatasan modal seperti mahasiswa tingkat akhir, ibu rumah tangga, hingga para pensiunan. Berikut rangkuman beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari berjualan dengan sistem konsinyasi ini, antara lain:

  1. Dapat Keuntungan Tanpa Mengeluarkan Modal

Seperti yang diketahui, para penjual hanya akan memasarkan dan menjual barang sehingga mereka akan mendapatkan keuntungan tanpa mengeluarkan modal. Pemilik barang akan memberikan komisi jika barang tersebut berhasil terjual oleh para pedagang.

Konsinyasi
  1. Risiko Kecil

Jika barang yang seharusnya dijual tidak laku atau mengalami kerusakan, maka, para pedagang tidak akan mengalami kerugian atas produk tersebut. Hanya saja, pendapatan yang akan menurun karena produk tidak terjual.

  1. Display Produk yang Bertambah

Bisnis jenis ini akan menitipkan barangnya ke para penjual dengan harapan dapat langsung dipasarkan ke pembelinya. Adanya penitipan-penitipan barang ini akan menambah kuantiti yang dijual di toko para penjual sehingga toko penjual akan terlihat ramai dan besar karena memiliki banyak stok.

Konsinyasi

Selain manfaatnya, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang dapat langsung dirasakan oleh para pemilik barang maupun para penjualnya. Berikut ini penjelasan beberapa kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Penjualan Barang dengan Sistem Konsinyasi

  1. Untuk Pemilik Barang

● Tidak perlu menyewa toko

● Memperkenalkan merek barang

● Peluang barang laris lebih besar

● Tidak perlu membayar gudang untuk penyimpanan

● Mudah mengetahui barang laku dan tidak laku

● Bisa menjalin hubungan lebih lama dengan pengecer

● Menambah keuntungan

  1. Untuk Para Penjual

● Tidak perlu membayar barang

● Barang yang tidak laku dapat dikembalikan

● Terhindar dari kehabisan stok barang

● Barang yang dititipkan bisa membuat pelanggan baru tertarik

Kekurangan Penjualan Barang dengan Sistem Konsinyasi

  1. Untuk Pemilik Barang

● Tidak mendapatkan pembayaran di awal

● Bisa mengalami kerugian yang cukup banyak

● Harus mengambil barang yang tidak laku

● Tidak semua barang cocok dengan sistem konsinyasi

  1. Untuk Para Penjual

● Harus memiliki ruang

● Bisa terdapat konflik jika barang konsinyasi memiliki jenis yang sama

● Pemilik barang tidak mau menanggung kerusakan

Tips Berjualan dengan Sistem Konsinyasi Agar Saling Menguntungkan

Jika Anda tertarik dengan bisnis sistem ini, penting bagi Anda untuk mengetahui tips-tips berjualan dengan sistem konsinyasi agar Anda tidak merasa dirugikan. Simak infonya berikut ini.

  1. Harus Memiliki Perjanjian Tentang Konsinyasi yang Saling Menguntungkan di Awal Berbisnis

Hal pertama yang Anda harus lakukan saat berencana melakukan bisnis sistem konsinyasi adalah dengan melakukan perjanjian. Hal ini guna agar bisnis Anda dapat berjalan dengan baik. 

Konsinyasi
  1. Pilihlah Toko yang Sesuai Dengan Produk Anda (atau sebaliknya)

Jika Anda merupakan pemilik barang, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mencari dan memilih toko yang sesuai serta berkaitan dengan produk Anda agar produk yang dititipkan laris terjual. Jika Anda memiliki produk jam tangan, carilah toko yang menjual barang yang berkaitan dengan jam tangan dan aksesoris karena audiens toko pun pasti juga berkaitan.

Namun, jika Anda merupakan para penjual yang mendapatkan barang dari pemiliknya, Anda juga harus melakukan riset terkait produk-produk yang berhubungan dengan kebanyakan barang di toko Anda. Karena jika tidak, produk yang diterima untuk dijual dengan sistem konsinyasi ini hanya akan menjadi barang tidak berguna yang menumpuk di toko Anda.

  1. Harus Mengenali Produk Dengan Baik

Ketika Anda memutuskan untuk melakukan kerjasama penjualan barang dengan sistem konsinyasi, maka Anda harus mengenali produk tersebut dengan baik. Hal ini berlaku untuk kedua belah pihak, baik pemilik barang maupun penjual. Karena, jika Anda sudah mengenali produk tersebut dengan baik berarti Anda sudah mengetahui setiap tanggung jawabnya. 

  1. Produk Yang Dijual Harus Dipastikan Diletakkan di Tempat yang Terlihat

Jika produk yang dijual Anda letakkan di tempat yang tidak atau sulit terlihat oleh calon konsumen, maka peluang barang tersebut untuk terjual sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Karena itu, penting sekali untuk Anda, sebagai penjual, untuk mengetahui titik-titik dimana para pembeli akan sering melihat-lihat dan kemudian tertarik untuk membelinya.

  1. Harus Berpikir Kerjasama Dalam Waktu yang Lama

Perjanjian konsinyasi ini harus berlangsung dalam waktu yang lama sehingga antara pemilik dan penjual bisa menciptakan hubungan simbiosis mutualisme yang dimana, harus sama-sama merasa diuntungkan.

Jika Anda merupakan pemilik barang dan juga merupakan seorang produsen pada sistem konsinyasi, Anda pasti pernah mengalami hambatan di perjalanan bisnis Anda. Hal pertama yang harus Anda lakukan jika hal ini terjadi lagi, Anda harus memiliki dana darurat di usaha Anda. Atau Anda bisa mencoba melakukan pengajuan pinjaman bisnis yang tersedia di bank konvensional maupun institusi keuangan lainnya.

Baca juga: Pengertian User Research & Keuntungannya untuk Bisnis

Seperti Danamas Pinjaman Bisnis, yang merupakan platform pinjaman modal usaha berbasis online yang bisa Anda gunakan dimanapun dan kapanpun. Limit yang besar hingga 2 Miliar dan tenor yang panjang hingga 10 tahun akan sangat membantu Anda dalam mengembangkan usaha Anda. Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis bisa diunduh melalui Play Store dan Apple Store.

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

bisnis rice bowl rumahan

Β 20 Bisnis Rice Bowl Rumahan dengan Ide Menu, Modal & Untung!

Bisnis rice bowl rumahan adalah bisnis yang cukup menjanjikan jika ditekuni dengan serius. Peluang usaha ini tidak hanya memberi keuntungan, namun Anda juga memiliki kesempata

usaha-rumahan-modal-50-ribu

30+ Usaha Rumahan Modal 50 Ribu Untung Besar

Banyak orang yang beranggapan bahwa membuka usaha membutuhkan modal yang besar. Padahal, dengan perkembangan teknologi sekarang ini, anda bisa memulai bisnis rumahan hanya den

contoh-komoditi-ekspor-nonmigas-indonesia-adalah

10+ Jenis Komoditas Ekspor Indonesia Migas & Non Migas

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata komoditas? Komoditas tidak dapat dipisahkan dari pengaruhnya terhadap masyarakat, karena tergolong sebagai benda yang relatif muda