Jika Anda merupakan seseorang yang rutin menabung di bank, Anda tentunya sering mendapatkan bunga. Dalam pengertian yang lebih luas, ketika Anda meminjam uang kepada suatu pihak, Anda harus mengembalikan uang tersebut dan biasanya akan ditambah dengan biaya lainnya (tambahan) atau yang disebut juga dengan bunga. Meski begitu, bunga juga merujuk kepada definisi uang yang didapatkan ketika Anda menabung uang di bank, Anda akan memperoleh uang tambahan atas penggunaan uang tersebut. Uang tambahan inilah yang bisa disebut bunga. Biasanya, besaran bunga ditulis dalam persentase (%) dan disebut sebagai suku bunga, yang mana sebagai perbandingan antara bunga dan modal pada suatu waktu tertentu. Besaran bunga ini juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis bunga, salah satunya adalah bunga tunggal. Namun, masih banyak dari Anda yang masih asing dengan bunga tunggal. Lantas, apakah itu bunga tunggal? Berikut penjelasannya pada artikel di bawah ini.
Pengertian Bunga Tunggal
Secara teknisnya, bunga tunggal merupakan bunga tidak mengalami peningkatan jumlah pada setiap periode yang ditentukan. Jadi, yang akan dikenai bunga hanya cukup tabungannya saja. Salah satu contoh bunga tunggal yang bisa Anda temukan ketika Anda menabung di bank adalah deposito. Menabung di deposito memang terkenal dengan keuntungannya, dimana Anda akan mendapatkan diberikan βtambahanβ dari pihak bank sesuai dengan besarnya suku bunga yang ditetapkan pada akhir periode atau akhir jangka waktu tertentu. Karena disana, Anda tidak hanya menabung. Namun Anda juga bisa dikatakan ikut berinvestasi.
Rumus Bunga Tunggal
Menurut buku Super Modul Matematika SMP MTs Kelas VII, VIII, IX oleh Yosep Dwi Kristanto dan Russasmita Sri Padmi, untuk memahami permasalahan pinjaman dan tabungan pada bunga tungga, Anda harus mengenali beberapa beberapa istilah seperti:
β Modal (M), yang merupakan jumlah uang yang ditabung atau dipinjam.
β Persentase bunga (b), sebagai persentase yang digunakan untuk menghitung besarnya bunga yang harus dibayar. Persentase bunga biasanya dinyatakan pertahun (bunga per annual) kecuali jika Anda sebelumnya diberikan informasi lebih lanjut.
β Waktu (t), merupakan lamanya atau periode uang yang dipinjam atau ditabung.
Ketiga hal tersebut diatas, yaitu modal, persentase bunga, dan waktu, merupakan hal-hal penting yang mempengaruhi besarnya yang harus dibayar ataupun diterima.
Misalkan M, b, dan t secara berturut-turut merupakan sebuah modal, persentase per tahun, dan waktu (per annual). Maka besarnya bunga adalah sebagai berikut:
Bunga = Modal x Persentase Bunga x Waktu
β B = M x b x t
Karena bunga merupakan uang tambahan yang diberikan oleh pihak bank kepada Anda, maka setelah bunga tersebut dihitung, Anda dapat menentukan jumlah total uang dengan menjumlahkan modal dan bunga. Dengan begitu, jumlah total saldo tabungan atau jumlah total pinjaman merupakan hasil penjumlahan dari modal dan bunga atau dapat dirumuskan menjadi berikut ini.
Jumlah Total Uang = Modal + Bunga
Contoh Soal Menghitung Bunga Tunggal
Jika uang Anda sejumlah Rp. 50.000.000 akan ditabung di bank selama 3 tahun dengan bunga 4.5%, berapakah bunga yang akan Anda dapatkan?
Diketahui: Modal (M) = Rp. 50.000.000
Persentase bunga (b) = 4.5%
Waktu (t) = 3 tahun
Ditanyakan: Bunga tunggal
Jawab: B = M x b x t
Rp. 50.000.000 x 4.5% x 3 = Rp. 6.750.000
Jika Anda menyimpan uang di bank sebesar Rp 500.000 dan mendapatkan bunga tunggal 18% selama setahun, berapakah besar uang yang akan Anda terima setelah 1 tahun?
Diketahui: Modal (M) = Rp. 500.000
Persentase bunga (b) = 18%
Waktu (t) = 1 tahun
Ditanyakan: Jumlah Total Uang
Jawab: Bunga 1 tahun = 18% x Rp. 500.000 = Rp 90.000
Jumlah Uang Total = Modal + Bunga
= Rp. 500.000 + Rp 90.000 = Rp. 590.000
Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Jika dalam pengertian bunga tunggal merupakan nilai bunga yang tetap dan tidak berubah setiap akhir periodenya, bunga majemuk merupakan bunga yang diberikan berdasarkan modal awal yang dijumlahkan dengan akumulasi bunga di periode sebelumnya. Bunga majemuk memiliki banyak variasi dan selalu berubah setiap periodenya.
Dengan kata lain, bunga majemuk bekerja dengan cara mengakumulasikan bunga dengan periode sebelumnya. Dengan perhitungan bunga majemuk, besaran bunga ini akan berbeda setiap bulan. Itulah sebabnya, rumus yang ada pada bunga majemuk lebih banyak digunakan untuk menghitung bunga kartu kredit atau investasi. Namun, selain perbedaan pada penggunaan rumusnya, terdapat beberapa perbedaan besar antara bunga tunggal dan bunga majemuk. Berikut penjelasannya dari tiap-tiap cara perhitungan bunganya:
β Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode, sedangkan bunga majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang telah ditambahkan dengan bunga di setiap periodenya.
β Dalam rumus dasarnya, bunga tunggal menerapkan periode menabung yang dikalikan, sedangkan bunga majemuk adalah periode yang dipangkatkan.
β Pada rumus bunga majemuk, bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke nilai pokok setiap akhir periode. Hal ini akan menambahkan nilai pokok baru dan mempengaruhi besaran modal. Hal ini tentu tidak berlaku pada bunga tunggal.
Itulah tadi penjelasan serta rumus-rumus dalam menggunakan bunga tunggal. Perlu Anda ketahui, bunga tidak hanya diterapkan kepada Anda yang menabung di bank. Melainkan para peminjam uang dari bank memiliki bunga nya tersendiri. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk meminjam ke bank agar mendapat tambahan modal usaha, Anda harus mencoba Danamas. Sebagai sebuah platform pinjaman usaha beragunan properti dengan berbasis digital, Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis bisa diakses melalui aplikasi yang sudah tersedia di Play Store dan Apple Store. Bunga yang kompetitif, limit yang besar hingga 2 Miliar, serta tenor hingga 10 tahun bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Danamas Pinjaman Bisnis juga sudah berizin dan diawasi OJK yang bisa dipastikan aman. Jadi, sudah siap meminjam di Danamas? Coba sekarang!