Beberapa orang memiliki impian untuk memiliki bisnis sendiri dengan sukses. berbagai rencana pun sudah dibuat namun rencana-rencana ini perlu didukung oleh beberapa hal aspek salah satunya adalah modal usaha. Selain strategi bisnis untuk mengembangkan usahanya, Anda perlu mendapatkan modal usaha agar rencana rencana tersebut bisa terwujudkan. Salah satu cara untuk mendapatkan modal usaha melalui kredit usaha rakyat atau kur.
Apa Itu KUR (Kredit Usaha Rakyat)?
Kredit usaha rakyat atau kur adalah sebuah layanan kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui perbankan kepada para UMKM. Selain layanan kredit ini juga diberikan bagi usaha yang feasible namun belum bankable. Hal ini artinya usaha tersebut masih memiliki potensi yang baik dan dapat mengembalikan pinjamannya.
Kredit usaha rakyat atau kur adalah berbagai macam bentuk usaha terutama pada usaha yang bergerak di bidang produktif. Bidang usaha tersebut antara lain, pertanian, perikanan, perindustrian, dan kehutanan hingga jasa simpan pinjam. Semua bentuk usaha di setiap industri tersebut diharapkan bisa memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat.
Tujuan Dari Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Tujuan umum dari kredit usaha rakyat atau KUR adalah menciptakan lapangan pekerjaan hingga mengentaskan kemiskinan bagi UMKM. Maka dari itu pemerintah menerbitkan berbagai macam kebijakan dalam pengembangan dan pemberdayaan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan sektor riil hingga pemberdayaan UMKM. Ada beberapa kebijakan pengembangan dan pemberdayaan yang dimaksud antara lain:
- Peningkatan akses kepada sumber pembiayaan
- Pengembangan kewirausahaan
- Peningkatan pasar produk UMKM
- Reformasi regulasi dari UMKM
Suku Bunga Kur
Pemerintah menetapkan suku bunga kur yang lebih rendah dibandingkan suku bunga dan jenis kredit lainnya seperti berikut ini:
- KUR mikro: 7 persen efektif per tahun (kini 6 % dan 3 %).
- KUR kecil: 7 persen efektif per tahun (kini 6 % dan 3 %).
- KUR penempatan TKI: 7 persen efektif per tahun (kini 6 % dan 3 %).
- KUR khusus: 7 persen efektif per tahun (kini 6 % dan 3 %).
Jenis Kur
- Kur Mikro
Kur mikro diperuntukkan bagi pelaku UMKM atau mereka yang memiliki usaha berskala mikro. Besaran permodalan dibatasi maksimal 25 Juta Rupiah. Namun besaran nominal ini tergantung pada setiap aturan bank pelaksanaan masing-masing. Pada prinsipnya kur mikro menyasar pada jenis usaha kecil yang produktif dan juga perspektif dari sisi profit. Maka dari itu pelaku usaha ini diharapkan bisa membayar cicilan kredit dengan tenggang waktu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Salah satu syarat untuk mendapatkan dana kur adalah mereka yang serius dalam menjalankan usahanya selama 3 bulan terakhir. Selain itu mereka juga pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan dan bersertifikat.
- Kur Ritel
Jika dilihat dari sisi jumlah pinjaman maka kur ritel lebih besar daripada kur mikro. Kur ritel bisa memberikan pinjaman modal hingga Rp 500 juta. Kur ritel menyasar golongan atau kalangan menengah yang memiliki potensi dalam pembayaran cicilan dengan bunga flat atau anuitas setara. Kur ritel berbeda dengan kur mikro di mana jangka waktu pinjaman kur ritel cenderung lebih lama yaitu 4 tahun untuk kredit pembiayaan modal kerja dan 5 tahun untuk pembiayaan investasi. Sementara itu syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan kredit ritel serupa dengan kredit mikro yaitu pelaku usaha perlu memiliki agunan.
- Kur TKI (Tenaga Kerja Indonesia)
Kur TKI adalah bentuk bantuan permodalan yang diberikan pemerintah kepada Tenaga Kerja Indonesia yang sudah bekerja di luar negeri. Kredit ini diharapkan bisa dipakai sebagai modal awal TKI untuk melakukan perjalanan ke negeri tujuan tempatnya bekerja. TKI bisa mendapatkan pinjaman modal hingga Rp 25 Juta dengan tingkat suku bunga 7% per tahun dengan tempo pengembalian yang diterbitkan paling lama 3 tahun sejak pinjaman itu cair.
Siapa Penerima Kur
Ada beberapa kelompok masyarakat yang bisa menerima kur antara lain sebagai berikut:
- Usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM
- Calon Tenaga Kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri
- Calon pekerja magang di luar negeri
- Anggota keluarga dari karyawan atau karyawati yang memiliki penghasilan tetap atau bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia
- Tenaga Kerja Indonesia yang sudah pernah bekerja di luar negeri
- Pekerja yang terkena PHK
- UMKM di wilayah perbatasan dengan negara lain
- Kelompok Usaha, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Gabungan Kelompok Tani dan Nelayan (Gapoktan).
Sektor Yang Dibiayai Oleh Kur
- Sektor pertanian: Semua usaha di sektor pertanian khususnya sektor 1 termasuk tanaman pangan tanaman hortikultura peternakan dan perkebunan.
- Sektor perikanan: Semua usaha di sektor perikanan khususnya sektor 2 seperti pembudidayaan dan penangkapan ikan.
- Sektor industri pengolahan: Semua industri di sektor pengolahan khususnya Sektor 4 termasuk industri kreatif di bidang periklanan, film, fashion, animasi, video, dan alat mesin pendukung kegiatan ketahanan pangan.
- Sektor perdagangan: Semua usaha di sektor perdagangan khususnya Sektor 7 yang termasuk pedagang eceran dan kuliner
- Sektor jasa: Semua usaha termasuk sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan pada sektor 8, sektor 9 seperti sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, sektor 11 seperto sektor real estate, jasa perusahaan dan usaha persewaan, sektor 13 seperti sektor jasa pendidikan, sektor 15 yaitu sektor jasa kemasyarakatan, hiburan, sosial budaya dan perorangan.
- Sektor Pembiayaan TKI Di Luar Negeri
- Pembiayaan calon pekerja magang di luar negeri.
Agunan Pokok KUR
Agunan KUR terdiri atas :
a. Agunan pokok: usaha atau objek yang dibiayai oleh KUR.
b. Agunan tambahan. Sementara, agunan tambahan untuk:
• KUR mikro dan KUR penempatan tenaga kerja Indonesia tidak diwajibkan dan tanpa perikatan.
• KUR kecil dan KUR khusus sesuai dengan kebijakan/ penilaian penyalur Kur.
Jangka Waktu KUR Ritel
• Paling lama empat tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja.
• Paling lama lima tahun untuk kredit/pembiayaan investasi.
Dalam hal diperlukan perpanjangan, suplesi, atau restrukturisasi, maka jangka waktu KUR Ritel menjadi:
• Untuk kredit/pembiayaan modal kerja dapat diperpanjang menjadi maksimum lima tahun.
• Untuk kredit/pembiayaan investasi dapat diperpanjang menjadi maksimum tujuh tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit/pembiayaan awal. Sementara untuk jangka waktu KUR Penempatan TKI paling lama sama dengan masa kontrak kerja dan tidak melebihi jangka waktu paling lama 3 tahun.
Cara Mendapatkan Kur
Bagi pelaku UMKM bisa mengajukan surat permohonan KUR kepada pihak bank dengan melampirkan beberapa dokumen seperti perizinan usaha, legalitas usaha, dan catatan keuangan.
Lalu bank akan mengevaluasi kelayakan usaha UMKM Anda berdasarkan permohonan UMKM tersebut
Apabila menurut pihak bank usaha UMKM Anda layak maka mereka akan menyetujui permohonan kur. keputusan pemberian kur sepenuhnya merupakan kewenangan bank.
Pihak bank dan UMKM akan menandatangani perjanjian kredit atau pembiayaan.
UMKM harus membayar atau mengatur kewajiban pengembalian kur kepada pihak bank hingga lunas.
Syarat Umum Dalam Pengajuan Kur bagi UMKM
- Mereka yang tidak sedang menerima kredit atau pembiayaan dari perbankan dan atau yang sedang tidak menerima kredit program dari pemerintah.
- Diperbolehkan sedang menerima kredit konsumtif seperti kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah, kredit konsumtif dan kartu kredit.
- Bagi para UMKM yang masih tercatat pada sistem informasi debitur Bi namun sudah melunasi pinjamannya maka dibutuhkan surat keterangan lunas dari pihak bank sebelumnya.
- Bagi kur mikro maka tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan sistem informasi debitur Bank Indonesia.
- Keputusan pemberian kur menjadi kewenangan bank pelaksana sepenuhnya sesuai dengan hasil analisa kelayakan usaha calon debitur.
Baca juga: Tips Memulai Bisnis Rice Bowl Rumahan & Idenya
KUR (Kredit Usaha Rakyat) adalah program yang bisa membantu banyak masyarakat yang membutuhkan modal untuk usaha. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan pendanaan bisnis melalui Danamas, fintech lending berizin dan diawasi oleh OJK yang bisa memberikan kemudahan dalam pengembangan usaha. Pinjaman bisnis tersebut mulai dari Rp 50 juta – Rp 2 miliar yang bisa Anda dapatkan melalui pengajuan pinjaman agunan properti.