retail-adalah

Dalam dunia perekonomian dan bisnis, pasti anda cukup sering mendengar istilah bisnis retail.  Bisnis ritel sering dikaitkan dengan perusahaan yang bergerak untuk menjual kebutuhan pokok seperti supermarket atau minimarket.  Di Indonesia sendiri ada banyak sekali perusahaan ritel yang sukses dan mampu bertahan di tengah banyaknya kompetitor. Dari sinilah banyak pelaku bisnis yang mulai melirik usaha ritel sebagai salah satu Lini bisnis yang mendatangkan banyak keuntungan.

Industri berskala besar sering disebut sebagai bisnis ritel yang mempekerjakan ratusan ribu pegawai. Namun apakah pengertian bisnis? Anda mengerti apa perbedaan bisnis ritel dan grosir hingga cara kerja bisnis ritel. Perbedaan bisnis ritel dan grosir hingga cara kerja bisnis ritel. Hal ini sangat penting bagi Anda yang ingin memulai bisnis di bidang ritel sehingga mampu memahami seluk beluknya lebih lengkap lagi. 

Di artikel ini anda akan mendapatkan informasi tentang bisnis ritel pemahamannya hingga fungsi ritel Sebagai salah satu industri yang cukup besar di Indonesia. di sini juga akan dijelaskan dan dijabarkan siapa saja perusahaan ritel terbesar yang ada di Indonesia dan bagaimana kesuksesannya dalam meraih keuntungan pada industri ini. 

Pengertian Bisnis Ritel

Pengertian bisnis retail adalah aktivitas perniagaan yang melibatkan transaksi penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir secara satuan atau eceran untuk dikonsumsi pribadi dan tidak untuk dijual kembali. Dalam proses pelaksanaannya, pemilik usaha retail akan membeli produk atau jasa dalam jumlah yang besar dari produsen untuk kemudian dijual kembali ke konsumen secara langsung dalam bentuk satuan atau eceran yang lebih sedikit.

Sedangkan menurut Barry R. Berman dan Joel R. Evans, ritel adalah aktivitas bisnis yang berusaha untuk memasarkan barang atau jasa kepada konsumen tingkat akhir, yang nantinya barang atau jasa tersebut akan dipakai secara pribadi atau untuk keperluan rumah tangga.

Apa itu Investor Ritel? 

Selain menjadi pelaku usaha di industri ritel beberapa orang juga mencoba untuk menjadi investor ritel. investor ritel adalah ah salah satu cara di mana Anda bisa mendapatkan keuntungan melalui investasi dengan modal yang kecil serta pengetahuan trading yang minim. Pada dasarnya siapapun bisa menjadi seorang investor ritel namun tidak semua bisa menjadi investor institusional. Investor ritel adalah investor individual yang nonprofesional untuk memperjualbelikan efek seperti Reksadana saham obligasi atau ETF melalui rekening masing-masing orang pada perusahaan sekuritas. 

Umumnya investor ritel sering bertransaksi untuk kepentingan mereka dan melibatkan Jumlah dana yang lebih kecil daripada investor institusional. Sebagai investor institusi institusional para pemain besar yang biasa para pemain besar yang biasa memperjualbelikan efek untuk kepentingan perusahaan atau sebagai perwakilan dari klien – kliennya. Contoh dari investor institusional adalah manajer investasi, dana pensiun, Bank, perusahaan asuransi, dll.

Tujuan Bisnis Ritel

Tujuan bisnis ritel pada dasarnya adalah untuk memudahkan konsumen untuk membeli produk dan para pengecer akan menyediakan produk dengan persediaan yang cukup serta dikemas dalam ukuran yang lebih kecil. Adanya bisnis ritel tentu memiliki tujuan bagi keberlangsungan sebuah perusahaan tersebut dan konsumen. Berikut ini beberapa tujuan bisnis ritel.

  • Menyediakan berbagai pilihan produk atau barang yang sesuai dengan keinginan pembeli  atau customer.
  • Menawarkan produk atau barang kepada pembeli dalam ukuran unit yang lebih kecil sehingga konsumen bisa memenuhi kebutuhannya.
  • Menjadi perantara atau penghubung antara distributor dengan konsumen.
  • Mengumpulkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan beragam jenis barang atau produk yang menjadi kebutuhan konsumen.

Fungsi Bisnis Ritel

Dalam industri ritel, bisnis ini memang tidak hanya mendatangkan keuntungan yang cukup banyak tetapi juga memberikan kontribusi yang baik bagi keberlangsungan pasokan kebutuhan bagi konsumen. Untuk Anda yang ingin mengetahui, apa saja fungsi bisnis ritel, maka berikut ini beberapa fungsi dari bisnis retail, antara lain:

1.     Ujung Tombak Penjualan atau Pemasaran Produk

Fungsi dari bisnis ritel yang pertama adalah menjadi ujung tombak penjualan produk dari produsen ke konsumen. Kehadiran dari peritel atau pengecer sangat membantu produsen, karena produsen bisa fokus dalam memproduksi produk tanpa harus terganggu dengan urusan menjual produk.

2.     Memudahkan Konsumen dalam Mendapatkan Produk atau Barang

Hadirnya bisnis ritel juga membantu konsumen untuk memenuhi atau mendapatkan produk yang dibutuhkan. Adanya bisnis retail memudahkan konsumen untuk membeli produk dalam jumlah satuan.

3.     Promosi suatu Produk atau Barang

Bisnis ritel juga membantu promosi suatu produk dari produsen ke konsumen, karena biasanya pada bisnis ritel memiliki sales marketing, pelayanan pelanggan serta katalog produk. Selain itu bisnis ritel juga memberikan edukasi seputar produk baru kepada konsumen.

4.     Observasi Pasar

Bisnis ritel merupakan bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga bisnis ritel bisa mengetahui bagaimana perilaku konsumen dan tren yang terjadi di pasar. Selain itu, bisnis ritel juga bisa mendapatkan timbal langsung dari konsumen, nantinya timbal balik/feedback tersebut akan disampaikan kepada produsen atau grosiran.

Karakter Bisnis Ritel

Industri bisnis ritel tentunya berbeda dari industri lainnya. Bisnis ini memiliki karakteristik yang bisa tampak dari tampilan dan cara kerjanya. Berikut ini adalah karakteristik dari bisnis retail yang harus anda ketahui supaya anda bisa membayangkan kira-kira strategi apa yang bisa anda gunakan pada bisnis anda.

1.     Menjual Produk dalam Jumlah Satuan

Bisnis ritel menjual barang atau produk dalam jumlah satuan atau eceran. Pastikan anda sebagai peritel atau pengecer memberikan harga yang bersaing. Selain itu, anda juga menerapkan berbagai teknik promosi supaya banyak mendapatkan langganan dan pastikan juga stok produk selalu tersedia.

2.     Berhadapan Langsung dengan Konsumen

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa bisnis ritel adalah ujung tombak penjualan produk ke konsumen. Oleh karena itu, anda harus membuat strategi marketing yang baik untuk menarik konsumen. Salah satu caranya, anda bisa membuka toko online supaya konsumen dari berbagai daerah bisa mendapatkan atau mengonsumsi produk anda.

3.     Menyediakan Beragam Jenis Produk

Bisnis ritel menyediakan barang dalam jumlah satuan atau eceran, oleh karena itu barang yang disediakan juga beragam supaya konsumen dapat memenuhi berbagai macam kebutuhannya di satu waktu dan satu tempat.

5 Jenis-Jenis Bisnis Ritel

Bisnis ritel memiliki berbagai macam jenis dengan berbagai karakteristiknya. Jenis bisnis ritel ini mungkin sering Anda temukan di pasaran. Jenis bisnis ritel ini tentu mendatangkan keuntungan berbeda, skema bisnis yang berbeda dan cakupan penjualan yang juga berbeda. Berikut ini adalah jenis-jenis bisnis ritel yang bisa anda ketahui.

1.     Bisnis Ritel Berdasarkan Produk yang Dijual

Bisnis ritel berdasarkan produk yang dijual terbagi menjadi dua yaitu produk atau barang dan layanan atau jasa. Produk dan jasa adalah dua hal yang berbeda dalam bisnis, maka dari itu, dalam bisnis ritel, kedua hal ini juga memiliki karakter yang berbeda, seperti berikut ini.

a.     Produk Barang

Bisnis ritel ini menjual produk berupa barang fisik dan menjadi konsumsi sehari-hari, contoh barang yang dijual adalah minuman, makanan, obat, buku, pakaian, dan lain-lain.

b.     Produk Layanan atau Jasa

Bisnis ritel ini menjual produk yang tidak berwujud akan tetapi ada hasil yang dihasilkan, contohnya adalah produk jasa seperti penyewaan, perbaikan, perbankan, pengasuhan, supir dan pemandu wisata. Kualitas layanan, fitur, keunikan bisnis, kecepatan dan keunggulan lainnya sangat menentukan kesuksesan jenis bisnis ritel layanan atau jasa.

2.     Bisnis Ritel Berdasarkan Bentuk Toko

Bisnis ritel juga dibedakan dalam bentuk toko, seperti toko serba ada, toko khusus, supermarket dan minimarket. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap bentuk toko memiliki karakter yang berbeda seperti apa yang mereka jual, seberapa lengkap setiap jenis toko tersebut hingga seberapa banyak yang mereka tawarkan kepada konsumen.

a.     Toko Serba Ada (Toserba)

Toko ini menyediakan segala kebutuhan rumah tangga konsumen atau segala kebutuhan sehari-hari, seperti makanan segar, minuman, makanan ringan, makanan kaleng, aksesori rumah dan lain-lain.

b.     Toko Khusus

Toko khusus adalah toko yang hanya menjual satu produk atau layanan, tetapi tidak terbatas pada satu merek dan model. Contohnya adalah toko obat, toko perhiasan, toko pakaian, dan toko mainan.

c.      Supermarket

Supermarket mirip dengan toserba akan tetapi penampilan dan layanannya lebih baik, biasanya memiliki desain lebih modern dan menjadikan kalangan atas sebagai target marketnya.

d.     Minimarket

Mirip dengan supermarket dan lokasinya strategis. Barang yang dijual juga bervariasi akan tetapi tidak sebanyak yang dijual di supermarket.

3.     Bisnis Ritel Berdasarkan Skala Penjualan

Jika dilihat dari skala penjualan, bisnis ritel juga dibedakan menjadi skala besar dan skala kecil. Bagi pemula yang ingin mencoba berbisnis umkm, maka bisa mencoba skala kecil. Skala kecil dalam umkm seperti toko kelontong, toko kue, dll. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa baca ulasannya dibawah ini.

a.     Skala Besar

Bisnis ritel skala besar menyediakan berbagai jenis barang dengan jumlah yang banyak dan komplet. Bisnis ritel ini juga memiliki target penjualan dalam volume yang besar, contohnya adalah toserba, supermarket atau minimarket yang sudah mempunyai puluhan cabang seperti Indomaret, Alfamart, Transmart dan lain-lain.

b.     Skala Kecil

Berbanding terbalik dengan bisnis retail skala besar, barang yang disediakan oleh bisnis retail skala kecil jumlahnya terbatas dan bahkan terkadang hanya menyediakan satu jenis kebutuhan saja. Bisnis ritel ini juga memiliki target volume penjualan yang lebih rendah, contohnya adalah toko kelontong, kios di pasar, toko kue dan toko kecil lainnya.

4.     Bisnis Ritel Berdasarkan Kepemilikan

Bisnis ritel juga dibedakan dalam hal kepemilikan seperti ritel mandiri, dealer, ritel yang sudah ada, dll. Dengan ritel yang dibedakan dalam hal kepemilikan ini maka, Anda bisa lihat apakan bisnis ini dijalankan sendiri oleh individu atau dari perusahaan yang membuka franchise. Jadi, jika Anda yang ingin membuka toko ritel, maka bisa dari usaha sendiri atau waralaba, berikut penjelasannya.

a.     Ritel Mandiri

Bisnis ritel ini adalah bisnis dengan kepemilikan perorangan yang berdiri secara mandiri, bisnis ini masih berskala kecil dan segala aktivitas bisnisnya dikerjakan secara mandiri.

b.     Ritel yang Sudah Ada

Bisnis ritel yang sudah ada biasanya merupakan warisan atau pengalihan kepemilikan dari bisnis yang sudah ada, sehingga pemilik baru tinggal melanjutkan bisnis tersebut. Akan tetapi, sangat disarankan bagi pemilik baru untuk menata ulang bisnis yang sudah ada dan mengadopsi sistem yang baru supaya bisnis dapat terus berkembang.

c.      Dealer

Jenis ritel ini adalah badan usaha atau perseorangan yang bertugas menjadi distributor produsen, biasanya mereka memiliki izin khusus dari produsen untuk memasarkan produknya tanpa mengambil dari grosir. Contohnya adalah factory outlet.

d.     Franchise atau Waralaba

Konsep ritel satu ini cukup familiar di kalangan masyarakat. Konsep bisnis ritel franchise atau waralaba adalah dengan membeli atau menyewa hak untuk menggunakan suatu brand produk tertentu. Anda akan mendapatkan izin untuk menggunakan nama, produk, konsep dan manajemen dari perusahaan induk dengan membayarkan sejumlah uang. Contohnya adalah Ayam Geprek Bensu, The Poci, Xin Fu Tang, dan lain-lain.

e.     Network Marketing

Network Marketing atau biasa lebih dikenal dengan Multi Level Marketing (MLM). Pada umumnya peritel direkrut langsung untuk menjual produk dari distributor atau produsen. Keunggulan bisnis ritel jenis ini adalah anda tidak memerlukan toko fisik dan bisa fokus menjual barang dengan sistem dari mulut ke mulut. Di Tengah perkembangan teknologi, peritel MLM juga memanfaatkan media sosial dan internet untuk memasarkan produknya. Bisnis ritel MLM ini sangat bergantung pada orang yang berada di dalam jaringannya.

f.       Corporate Chain

Jenis ritel dengan kepemilikan gabungan beberapa individu pemegang saham sebuah perusahaan dan umumnya dilakukan oleh korporasi dengan skala penjualan yang besar. Contohnya adalah Yogya Group, Ramayana Group, Matahari Group dan lain-lain.

5.     Bisnis Ritel Berdasarkan Teknik Pemasaran

Bisnis ritel juga dibedakan dalam segi teknik pemasaran, seperti bisnis ritel offline dan ritel online. Di era digitalisasi seperti sekarang ini, bisnis ritel online juga menjadi pilihan banyak orang karena dirasa lebih praktis. Orang bisa dengan mudah berbelanja retail secara online tanpa perlu pergi ke tokonya langsung.

a.     Ritel Offline

Ritel jenis ini sangat konvensional dan mengharuskan konsumen untuk bertemu langsung dengan peritel atau datang ke toko untuk membeli produk atau barang.

b.     Ritel Online

Ritel ini memanfaatkan jaringan internet dan media sosial dalam memasarkan atau menjual produk atau barangnya. Biasanya ritel online mendirikan toko online di e-commerce, media sosial atau bahkan memiliki website atau aplikasi sendiri. Meskipun ritel online tidak mewajibkan anda memiliki toko fisik, anda tetap memerlukan gudang penyimpanan. Namun ada juga ritel online yang memiliki toko fisik yang bertujuan untuk menambah kepercayaan konsumen, contohnya adalah Klik Indomaret.

6.     Bisnis Ritel Berdasarkan Bentuk Hukum

Bisnis ritel juga dibedakan dalam bentuk hukum seperti sole proprietorship, partnership dan joint venture. Ketiga hal tersebut membuat bisnis ritel memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa memberikan layanan yang berbeda juga bagi konsumen.Berikut penjelasannya tentang bisnis ritel berdasarkan bentuk hukum.

a.     Sole Proprietorship

Berdasarkan bentuk hukumnya, bisnis retail ini adalah bisnis perseorangan dan memiliki bentuk kepemilikan tunggal serta berjalan tanpa bantuan orang lain.

b.     Partnership

Bisnis ritel ini cukup menjadi favorit. Jenis bisnis partnership ini berarti bisnis ritel terbagi pada dua orang atau lebih. Hal ini akan berdampak pada keterlibatan aktivitas bisnis dan jumlah keuntungan, dengan partnership anda bisa mengembangkan bisnis dan meraih keuntungan besar bersama-sama.

c.      Joint Venture

Mirip dengan partnership, joint venture adalah kolaborasi antara dua entitas bisnis atau lebih dalam mengumpulkan sumber daya untuk meraih suatu tujuan tertentu. Biasanya tujuan tersebut berbentuk proyek atau aktivitas bisnis lainnya. Nantinya pihak yang terlibat dalam bisnis ini akan diatur dalam perjanjian kontrak yang di dalamnya mengatur kewajiban, hak, daftar sumber daya, termasuk juga pembagian keuntungan dan rugi.

Sistem Kerja Yang Biasa Digunakan Pada Bisnis Ritel 

Pada umumnya, bisnis retail menggunakan sistem yang bisa memberikan suplai atau pasokan barang atau produk untuk mereka, yang nantinya bisa mereka jual kembali ke konsumen tingkat akhir. Biasanya perusahaan retail akan bekerjasama dengan berbagai produsen atau pemilik bisnis lainnya, dengan tujuan supaya perusahaan tersebut bersedia untuk menyuplai produk atau barang-barang retail kepada mereka. Ketika retailer atau pengecer sudah menerima produk, maka kemudian produk tersebut dijual kembali ke konsumen. 

Rantai supply tersebut akan diawali dari produsen, retailer, grosir hingga customer di tingkat akhir. Produsen adalah pihak yang menghasilkan barang dengan mempercayakan mesin, bahan baku dan tenaga kerja.

Sementara itu, penjual grosir berperanan sebagai pihak yang ingin beli beberapa barang yang disiapkan oleh produsen, selanjutnya menjual kembali ke retailer atau retail. Lalu, retailer berperan sebagai pihak yang hendak jual kembali beberapa barang yang diambil dari penjual ke beberapa konsumen tingkat akhir. 

Contoh Toko Ritel Penjualan Tertinggi di Indonesia

Di Indonesia, ada banyak toko ritel yang memiliki target market masing-masing yang berbeda. Dari contoh toko ritel dengan penjualan tertinggi di Indonesia ini pasti Anda sering mendengar nama-nama toko ritel ini, atau bahkan mungkin Anda sebagai pelanggan setia untuk berbelanja di toko ini. Berikut contoh toko ritel dengan penjualan tertinggi di Indonesia ini:

Sumber: Katadata.com (databoks)

Seperti yang dilansir dari katadata.com (databoks), terlihat toko retail dengan penjualan tertinggi adalah Transmart Carrefour. Transmart Carrefour memiliki penjualan hingga US$ 1.067 juta dan diikuti oleh hypermarket pada US$ 455,1 juta dan Superindo di urutan ketiga dengan penjualan US$ 432,5 juta. Di posisi keempat, ada Giant yang memiliki nilai penjualan US$ 367,2 juta namun mereka harus menutup gerainya mulai dari tahun 2020. Di posisi terakhir ditempati oleh Foodmart dengan penjualan US$ 43,9 juta. Total nilai penjualan toko ritel grosir di Indonesia hingga US$ 7,9 miliar pada 2020. Dari data diatas, toko retail manakah yang paling sering Anda pilih untuk berbelanja?

Bisnis Yang Termasuk Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel 

Dalam bisnis ritel, ada juga jenis bisnis dengan waralaba atau franchise. Dengan bisnis franchise ini, maka Anda bisa mencoba bisnis ritel tanpa perlu memikirkan strategi hulu ke hilirnya. Umumnya, waralaba dilakukan dengan pertukaran uang dan perjanjian untuk menjalankan bisnis yang terkait pada jangka waktu tertentu. Bisnis waralaba dalam sektor ritel ini memiliki tujuan untuk mengekspansi brand dengan memperbolehkan orang lain untuk mendistribusikan produknya dengan jaminan kualitas yang sama dimana saja.

Maka, waralaba dalam sektor ritel adalah bisnis berupa hubungan kontrak kerjasama antara franchisor dan franchisee yang menjual barang atau jasa yang langsung disalurkan kepada konsumen. Berikut perusahaan ritel dengan bisnis waralaba yang cukup besar di Indonesia:

  1. Alfamart

Toko ritel yang baru dibuka pada tahun 1999 ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari selama kurang lebih 18 tahun. Selama itu, Alfamart memiliki outlet hingga 11.500 toko dan kini berekspansi ke bisnis lain seperti penjualan tiket kereta api, tiket pesawat, layanan pembayaran pulsa prabayar dan tagihan listrik. Alfamart semakin tersebar dan besar hingga bisa membuka peluang bagi para investor yang ingin membuka gerai alfamart.

  1. Alfamidi

Alfamidi adalah perusahaan yang berada di atas naungan PT Midi Utama Indonesia yang sudah berdiri dari tahun 2007. Kini, alfamidi berhasil membuka 1300 gerai di seluruh Indonesia dan semakin mudah dijangkau oleh masyarakat. Dari 1300 toko tersebut ada 8 cabang di seluruh Indonesia. Di Alfamidi, Anda bisa menemukan barang atau produk yang tidak dijual di alfamart seperti fresh product yakni buah potong.

  1. Indomaret

Indomaret menjadi perusahaan dengan jaringan ritel waralaba terbesar di Indonesia yang sudah ada sejak 1988. Sebagai salah satu anak perusahaan Salim Group, indomaret dikelola oleh PT Indomarco Prismatama. Hingga di tahun 2017, gerai indomaret sudah mencapai 13.000 tomo dengan mitra usaha waralaba seperti koperasi, perorangan dan badan usaha. 

  1. Lion Express (Super Indo)

Lion express adalah jaringan franchise supermarket yang memiliki lisensi yang beroperasi berdasarkan perjanjian waralaba dengan PT Lion Super Indo. Lion express mengadopsi semua sistem pengelolaan supply chain yang dijalankan Super Indo yang sudah teruji selama lebih dari 19 tahun dengan reputasi yang sangat baik. Kini, investor lokal bisa menjadi bagian dari bisnis Superindo lewat waralaba Lion Express.

Wujudkan Mimpi Bisnis Anda dengan Modal Berkredibel

Bisnis ritel bisa jadi peluang yang cukup baik bagi Anda yang ingin mencoba mendapatkan keuntungan melalui waralaba. Seperti yang sudah disebutkan diatas, bisnis ritel waralaba menjadi pilihan banyak orang yang tidak ingin memikirkan bisnisnya dari hulu ke hilir karena dengan franchise, Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan sistem bisnis yang sudah ditentukan dari perusahaan tersebut. 

Untuk mendapatkan modal usaha, maka pilihlah fintech lending yang berizin OJK dan kredibel seperti Danamas. Danamas Pinjaman Bisnis bisa memberikan kemudahan untuk Anda yang ingin menjalankan bisnis dengan aman. Limit pinjaman di Danamas ini mulai dari Rp 50 juta – Rp 2 miliar dengan tenor hingga 10 tahun. Bagi Anda yang ingin mengajukan pinjaman umkm online terpercaya, maka bisa ajukan melalui website atau aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis. Salah satu cara untuk simulasikan pinjaman beragunan properti Anda adalah kalkulator pinjaman untuk hitung nilai properti Anda dan kalkulator simulasi kredit untuk menghitung kisaran pinjaman dalam tenor yang Anda sesuaikan.

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

bisnis rice bowl rumahan

 20 Bisnis Rice Bowl Rumahan dengan Ide Menu, Modal & Untung!

Bisnis rice bowl rumahan adalah bisnis yang cukup menjanjikan jika ditekuni dengan serius. Peluang usaha ini tidak hanya memberi keuntungan, namun Anda juga memiliki kesempata

usaha-rumahan-modal-50-ribu

30+ Usaha Rumahan Modal 50 Ribu Untung Besar

Banyak orang yang beranggapan bahwa membuka usaha membutuhkan modal yang besar. Padahal, dengan perkembangan teknologi sekarang ini, anda bisa memulai bisnis rumahan hanya den

contoh-komoditi-ekspor-nonmigas-indonesia-adalah

10+ Jenis Komoditas Ekspor Indonesia Migas & Non Migas

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata komoditas? Komoditas tidak dapat dipisahkan dari pengaruhnya terhadap masyarakat, karena tergolong sebagai benda yang relatif muda