Stoikisme adalah filsafat Yunani kuno yang lahir di Athena pada abad ke-3 SM. Namun walaupun telah berumur ratusan tahun, tapi filosofi ini masih dapat diterapkan hingga saat ini. Karena filsafat ini menjadi fundamental yang menekankan pada kebijaksanaan, logika, dan etika untuk mencapai kebahagiaan dan kebijaksanaan hidup.
Arti produktif, kinerja dan pencapaian seseorang seringkali dikaitkan dalam era ini dan banyak menimbulkan kontra terhadap cara pandang bahagia, cukup dan bersyukur. Maka dari itu banyaklah muncul paham stoikisme. Filsafat stoikisme juga dikenal sebagai salah satu filsafat hidup yang paling populer di dunia dan telah mempengaruhi banyak orang, termasuk bapak pendiri Amerika, George Washington. Lalu bagaimana cara menerapkan Stoikisme dalam kehidupan kita?
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian dan prinsip-prinsip Stoikisme, serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang dimaksud dengan Stoikisme?
Stoikisme adalah suatu filosofi Yunani kuno yang mengajarkan tentang bagaimana kita bisa hidup dengan bahagia dan damai dalam keadaan apapun, baik dalam situasi yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Stoikisme akan mengajarkan Anda tentang pentingnya mengendalikan emosi dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan.
Anda juga perlu tahu bahwa dalam stoikisme, ada tiga prinsip dasar yang harus dipegang teguh, yaitu logika, etika, dan fisika. Logika membantu kita untuk memahami bagaimana cara berpikir yang benar dan rasional. Etika membantu kita untuk memahami bagaimana cara hidup yang baik dan bermartabat. Sedangkan fisika membantu kita untuk memahami bagaimana cara kita berhubungan dengan alam semesta.
Lalu apa fungsi stoikisme dalam kehidupan kita sehari hari? Dalam praktiknya, stoikisme sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi situasi yang sulit dan menuntut kekuatan mental yang kuat. Dengan mempraktikkan stoikisme, kita dapat belajar untuk mengendalikan emosi kita, menerima kenyataan apa adanya, dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan.
Sejarah Stoikisme
Stoikisme adalah sebuah aliran filosofi yang berasal dari Yunani kuno pada abad ke-3 SM. Aliran ini didirikan oleh seorang filsuf bernama Zeno of Citium. Zeno adalah seorang pedagang kaya yang memiliki segalanya, namun dia merasa tidak puas dengan hidupnya yang sekarang. Suatu hari, Zeno mengalami musibah ketika kapal yang ditumpanginya tenggelam di laut. Ia kehilangan segalanya, termasuk harta kekayaannya.
Dalam keadaan sedih dan putus asa, Zeno bertemu dengan seorang filsuf tua yang mengajarkan ajaran stoikisme. Filsuf tua tersebut mengatakan kepadanya bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan melalui akal sehat dan akhlak yang baik, bukan melalui kekayaan atau kemewahan.
Zeno terpikat dengan ajaran stoikisme dan mulai belajar darinya. Dia belajar tentang pentingnya mengendalikan emosi, menerima kenyataan apa adanya, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Zeno menemukan bahwa ajaran stoikisme membantunya untuk menjadi lebih kuat dan sabar dalam menghadapi tantangan hidup.
Tidak lama setelah itu, Zeno memutuskan untuk menjadi seorang filsuf stoik dan membagikan ajaran-ajarannya kepada orang lain. Ia mendirikan sebuah sekolah filosofi di Athena dan menjadi tokoh penting dalam pengembangan stoikisme. Beberapa muridnya yang terkenal seperti Cleanthes dan Chrysippus, mengembangkan ajaran stoikisme lebih lanjut dan membuatnya menjadi salah satu aliran filosofi paling berpengaruh pada masa itu.
Selama berabad-abad, stoikisme tetap menjadi aliran filosofi yang relevan dan banyak dipraktikkan di seluruh dunia. Filusuf Romawi seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius adalah beberapa tokoh penting yang mempraktikkan ajaran stoikisme dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bahkan, ajaran stoikisme masih menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di era modern ini.
Stoikisme mengajarkan apa?
Stoikisme adalah aliran filosofi kuno yang menawarkan pandangan hidup yang positif dan penuh makna. Ajaran-ajaran stoikisme bisa menjadi pedoman hidup yang berguna, terutama bagi para anak muda yang ingin meraih kebahagiaan sejati dan sukses dalam hidup. Berikut adalah 7 ajaran stoikisme yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita.
- Kontrol diri sendiri
Stoikisme mengajarkan pentingnya mengendalikan emosi dan mengekang diri sendiri. Dalam kehidupan modern, kita sering menghadapi situasi yang membuat kita stres atau marah. Sebagai contoh, kita mungkin merasa kesal ketika terjebak di dalam kemacetan lalu lintas atau ketika bos kita membebankan tugas yang berlebihan. Dalam situasi-situasi seperti itu, penting untuk mengendalikan emosi kita dan tidak terbawa arus. Kita bisa melatih diri sendiri untuk tetap tenang dan mengambil keputusan yang bijaksana.
- Terima kenyataan
Kita harus menerima kenyataan apa adanya dan tidak terus-menerus meratapi nasib. Kita seringkali menghadapi kegagalan atau kekecewaan dalam hidup, seperti tidak lulus ujian atau kehilangan pekerjaan. Dalam situasi-situasi seperti itu, kita harus bisa menerima kenyataan dan tidak terus berputar dalam lingkaran kekhawatiran dan penyesalan.
- Fokus pada yang dapat dikendalikan
Fokuslah pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Kita tidak dapat mengendalikan segala sesuatu dalam hidup, seperti cuaca atau perilaku orang lain. Kita hanya bisa mengendalikan diri sendiri dan tindakan yang kita ambil. Oleh karena itu, penting untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti sikap dan tindakan kita.
- Hidup sederhana
Kebahagiaan sejati tidak tergantung pada kekayaan atau materi. Kita seringkali merasa tergoda untuk membeli barang-barang mewah atau berlebihan, tetapi hal-hal tersebut tidak akan membuat kita bahagia dalam jangka panjang. Sebaliknya, hidup sederhana dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan dan kebahagiaan spiritual, akan membawa kebahagiaan yang sejati.
- Miliki hubungan yang baik dengan orang lain
Stoikisme mengajarkan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik dan menjalin hubungan yang positif dengan mereka. Kita seringkali merasa tergoda untuk menghindari konflik atau memperlakukan orang lain dengan kasar. Namun, memperlakukan orang lain dengan baik dan menjalin hubungan yang positif akan membawa kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup.
- Ambil tindakan
Impian dan tujuan kita tidak akan terwujud jika kita hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Kita harus bergerak maju dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan kita. Tindakan tersebut bisa berupa merencanakan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan jangka panjang atau mengambil tindakan langsung untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
- Hargai waktu yang kita miliki
Stoikisme mengajarkan pentingnya menghargai waktu yang kita miliki dan tidak menghambur-hamburkan waktu dalam hal-hal yang tidak produktif. Kita seringkali merasa tergoda untuk menghabiskan waktu dengan menonton acara televisi yang tidak bermutu atau berselancar di internet tanpa tujuan yang jelas. Dalam situasi-situasi tersebut, kita seharusnya memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau mengembangkan keahlian baru.
5 Manfaat Stokisme di Era Digital
“Man conquers the world by conquering himself.” Itulah salah satu esensi dari Stoikisme, filsafat yang diperkenalkan oleh Zeno of Citium dan masih relevan hingga kini, bahkan di era digital ini. Berikut adalah 5 manfaat Stoikisme di era digital ini, berdasarkan pengajaran dari Zeno of Citium:
- Membantu mengatasi kecemasan dan stres
Stoikisme mengajarkan kita untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang di luar kendali kita dan fokus pada apa yang dapat kita kendalikan. Hal ini akan membantu kita mengatasi kecemasan dan stres, sebagaimana diucapkan oleh Zeno, “Kecemasan bukan karena hal-hal yang terjadi, tetapi karena cara kita menanggapinya.”
- Membantu mengembangkan sikap positif
Stoikisme mengajarkan kita untuk menghargai hal-hal sederhana dan hidup sesuai dengan alam semesta. Dalam era digital yang penuh dengan tuntutan dan hasrat akan kekayaan dan kekuasaan, sikap ini akan membantu kita menjadi lebih puas dan bersyukur dengan apa yang kita miliki.
- Mengatasi ketidakpastian
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari takdir dan harus diterima dengan lapang dada. Hal ini akan membantu kita mengatasi ketidakpastian dalam era digital yang penuh dengan perubahan yang cepat dan tak terduga.
- Mengembangkan etika kerja yang baik
Stoikisme mengajarkan pentingnya hidup sesuai dengan alam dan menjalani hidup dengan integritas dan kejujuran. Dalam era digital ini penuh dengan persaingan dan keserakahan, sikap ini akan membantu kita mengembangkan etika yang baik dan tidak serakah pada harta duniawi
- Meningkatkan kualitas hubungan sosial
Tak hanya itu, stoikisme mengajarkan pentingnya menghargai orang lain dan mengatasi perbedaan dengan bijak. Di era saat ini yang penuh dengan perbedaan pendapat dan konflik, sikap ini akan membantu kita meningkatkan kualitas hubungan sosial dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain, sebagaimana diucapkan oleh Zeno, “Ketulusan dan kesederhanaan hati akan membawa kedamaian kepada siapa saja yang memilikinya.”
Contoh Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-Hari
Seorang karyawan bernama Budi mengalami tekanan besar dari rekan kerja dan lingkungan kerja yang tidak sehat. Ia merasa tertekan dan cemas, bahkan ketika pulang kerja ia masih terus berpikir dan merenungkan masalah kerjanya.
Lalu apa yang harus Budi lakukan? Stoikisme mengajarkan kita untuk memfokuskan perhatian kita pada apa yang dapat kita kendalikan dan menerima hal-hal yang di luar kendali kita. Dalam contoh kasus ini, Budi dapat memilih untuk fokus pada kualitas kerja dan berusaha untuk tetap profesional meskipun situasinya tidak ideal. Ia juga dapat memilih untuk menerima bahwa tidak semua orang di lingkungannya mungkin menyukainya, dan bahwa hal tersebut tidak perlu mempengaruhi kepercayaannya pada dirinya sendiri.
Selain itu, Stoikisme juga mengajarkan pentingnya berkomunikasi dengan bijak dan mengatasi perbedaan pendapat. Budi dapat mencoba untuk berbicara dengan rekan kerja dan mencari solusi yang baik bersama, namun jika hal tersebut tidak membuahkan hasil, ia harus menerima keadaan dan tetap menjalankan tugasnya dengan baik.
Dalam era saat ini yang penuh dengan tekanan dan persaingan, Stoikisme memberikan solusi untuk menghadapi masalah dengan cara yang lebih sehat dan bijaksana. Dengan mengambil sikap yang tepat dan memfokuskan pada hal-hal yang dikendalikan, kita dapat mencapai kebahagiaan yang sejati dan hidup sesuai dengan alam semesta. “Kita harus menghargai kekuatan alam dan hidup dengan cara yang sejalan dengan kehendaknya.”- Zeno of Citium
Terapkan Prinsip Stoikisme dalam Finansial Anda!
Stoikisme adalah filsafat kuno yang telah diuji waktu dan memberikan manfaat besar bagi para pemimpin bisnis yang ingin mencapai kesuksesan. Dengan mempelajari konsep Stoikisme seperti kontrol diri, empati, dan kebijaksanaan, Anda dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang kuat dan menyeimbangkan emosi Anda dalam situasi yang penuh tekanan terutama dalam membangun bisnis yang penuh dengan tantangan dan tekanan.
Hindari menyatukan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Jika finansial secara personal Anda mengalami masalah dan memiliki keterbatasan modal, dapatkan pinjaman modal besar untuk bisnis Anda dengan mengajukan pinjaman bisnis online terpercaya. Danamas adalah pilihan terbaik untuk Anda yang membutuhkan pinjaman yang andal dan terpercaya. Dengan Danamas, Anda dapat mengajukan pinjaman hingga Rp 2 miliar dengan mudah dan cepat. Bahkan, Anda dapat memilih tenor pinjaman hingga 10 tahun sesuai kebutuhan Anda. Segera ajukan pinjaman Anda dan jadilah bagian dari kisah sukses mengelola keuangan dan terjebak hutang. Dapatkan kemudahannya, hanya di Danamas!
Jika ada pertanyaan atau keluhan silahkan hubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.