Toxic productivity adalah hal yang ada disekitar kita tapi terkadang tidak kita sadari. Kita menganggap hal ini adalah hal yang wajar untuk meraih kesuksesan. Lalu apa itu toxic productivity? Apakah hal ini akan membawa dampak positif atau negatif?

Menjadi produktif merupakan sebuah tujuan yang kita anggap positif. Kita bisa mencapai tujuan kita dalam karir dan meraih kesuksesan. Bahkan, banyak buku-buku yang membantu Anda untuk menjadi produktif. Membuat semua fokus Anda hanya pada satu titik, yaitu mengejar kesuksesan dan karir untuk tujuan akhir yang sebenarnya tidak memiliki dampak terhadap kemajuan diri. Bertentangan dengan produktif, maka hadirlah berbagai pembuktian seni hidup agar lebih bermakna seperti seni gaya hidup minimalis.

Tapi, apa gunanya jika anda mengorbankan kesehatan Anda untuk sebuah produktivitas. Bahkan Anda mengorbankan waktu untuk hubungan dengan orang yang Anda sayang. Jadi apakah Anda masuk ke dalam toxic productivity? Bagaimana cara menghindarinya? Yuk simak!

Apa yang Dimaksud Toxic Productivity?

Toxic Productivity adalah kondisi di mana seseorang merasa harus bekerja secara terus-menerus tanpa memikirkan kondisi kesehatan fisik dan mental dirinya. Walaupun produktivitas dinilai menjadi hal yang baik, tapi toxic productivity dapat berdampak buruk bagi Anda. Karena Anda akan mengorbankan kesehatan untuk sebuah pekerjaan semata. 

Dr Joanne Baron, seorang psikolog ekspert mengatakan bahwa orang yang berada dalam lingkungan toxic productivity tidak mementingkan nilai dari seseorang. Mereka cuma mementingkan produktivitas, kekayaan, pencapaian, melakukan sesuatu yang dianggap baik tapi merusak kesehatan fisik dan emosional.

Lalu mengapa toxic productivity bisa muncul? Hal ini bisa muncul karena beberapa faktor. Di era sosial media kita melihat banyak orang pamer kekayaan dan kesuksesan. Jadi seseorang makin terdorong untuk sukses, punya keinginan untuk diakui atau bahkan sesorang menjadi minder yang mendorong seseorang untuk terus bekerja. Dalam beberapa kasus, perilaku ini juga dapat disebabkan oleh tuntutan budaya perusahaan yang mendorong karyawan untuk selalu bekerja lebih keras.

Lalu apakah Anda masuk ke dalam lingkaran toxic productivity? Bagaimana Anda tahu jika Anda masuk dalam toxic productivity?

7 Ciri-Ciri Toxic Productivity

Apakah Anda masuk ke dalam lingkaran toxic productivity? Bagaimana cara kita untuk mengenali tanda-tandanya? Ini dia 7 ciri-ciri toxic productivity:

  1. Mengabaikan Kesehatan

Ketika tubuh kita sudah capek pasti ia akan mengeluarkan sinyal. Sinyal tersebut membuat Anda ngantuk, lelah bahkan pusing. Jika Anda tidak mengabaikan sinyal dari tubuh Anda maka bisa masuk dalam toxic productivity. Orang yang masuk ke dalam toxic productivity tidak akan peduli dengan kesehatannya. Mereka akan terus bekerja untuk mencapai produktivitas

  1. Seringkali merasa bersalah ketika tidak produktif

Mungkin terdengar familiar bagi Anda: sering merasa bersalah atau cemas ketika kita tidak melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan karier, bahkan ketika Anda sudah bekerja keras sepanjang hari. Tapi jangan terlalu membebani diri Anda sendiri, karena beristirahat sejenak juga merupakan bagian penting dari keberhasilan jangka panjang.

  1. Menjadikan produktivitas sebagai satu-satunya prioritas dalam hidup

Produktivitas memanglah penting, tetapi hidup tidak hanya tentang bekerja. Kita harus memiliki keseimbangan dalam hidup, antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jangan sampai hanya fokus pada pekerjaan dan mengabaikan kebahagiaan yang bisa didapatkan dari aktivitas di luar pekerjaan.

  1. Membuat target yang terlalu tinggi dan tidak realistis

Tentu saja, memiliki target yang ambisius adalah hal yang baik. Namun, ketika target yang dibuat terlalu tinggi dan tidak realistis, hal tersebut justru akan mengakibatkan kekecewaan dan rasa gagal. Cobalah untuk membuat target yang dapat dicapai, namun tetap menantang diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

  1. Selalu merasa tidak cukup produktif

Ketika selalu merasa tidak cukup produktif, maka hal tersebut bisa memicu stres dan rasa tidak puas dalam diri sendiri. Tidak ada manusia yang bisa bekerja secara terus menerus tanpa istirahat, jadi jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berikan diri waktu untuk istirahat dan rehat.

  1. Seringkali bekerja melebihi batas kemampuan

Beberapa orang cenderung bekerja terlalu keras dan melebihi batas kemampuan mereka. Seiring waktu, hal ini bisa memicu rasa lelah dan kurang produktif dalam jangka panjang. Ingatlah bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting, dan cobalah untuk menentukan batas kerja yang realistis bagi diri sendiri.

  1. Tidak memberikan waktu dan ruang bagi kebahagiaan

Ketika produktivitas menjadi satu-satunya fokus Anda, seringkali kita melupakan hal-hal kecil yang bisa memberikan kebahagiaan dalam hidup. Cobalah untuk memberikan waktu dan ruang bagi hal-hal yang kalian nikmati, seperti waktu bersama keluarga atau melakukan hobi yang menyenangkan.

Baca juga: 15 Fengshui Rumah Agar Banyak Rejeki & Pemasukan

7 Dampak Toxic Productivity

Pada kenyataannya, terus-menerus mendorong diri sendiri tanpa memperhatikan kesehatan kita sendiri, dapat berdampak negatif bagi kita. Berikut adalah 7 dampak toxic productivity

  1. Gangguan tidur

Ketika kita terus-menerus memaksakan diri untuk bekerja terlalu keras, tubuh kita akan merespons dengan produksi hormon stres, seperti kortisol. Hormon ini dapat mengganggu pola tidur kita dan menyebabkan kita sulit untuk tidur nyenyak.

  1. Stres kronis

Jika Anda memaksakan diri untuk bekerja tanpa jeda dapat menyebabkan stres kronis. Jangan mengabaikan stress ini karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kecemasan, serta mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan fungsi kognitif kita.

  1. Kecemasan dan Depresi

Bekerja tanpa henti dapat membuat kita merasa cemas dan tertekan, bahkan bisa menyebabkan depresi. Hal ini terkait dengan peningkatan produksi hormon kortisol yang menyebabkan perubahan pada keseimbangan kimia otak kita.

  1. Penurunan kinerja

Toxic productivity dapat menurunkan produktivitas Anda, lalu apa gunanya? Mendorong diri untuk terus bekerja tanpa jeda dapat mengurangi kinerja kita. Penelitian University of North Carolina menunjukkan bahwa istirahat yang teratur dapat membantu meningkatkan konsentrasi, produktivitas, dan kreativitas kita.

  1. Penurunan kesehatan fisik

Terus-menerus memaksakan diri sendiri dapat mengganggu kesehatan fisik kita. Penelitian Medical News Today, telah menunjukkan bahwa pekerjaan yang berlebihan dapat gangguan pada kesehatan fisik dan mental.

  1. Konflik dalam hubungan interpersonal

Toxic productivity dapat menyebabkan konflik dalam hubungan interpersonal kita. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya waktu yang dihabiskan dengan keluarga dan teman-teman, serta kelelahan dan ketidakmampuan untuk merespon dengan tepat.

  1. Hilangnya motivasi dan kegairahan

Selain itu, Toxic productivity dapat menyebabkan Anda kehilangan motivasi dan kegairahan. Ini terkait dengan peningkatan kelelahan dan stres kronis yang dapat membuat kita merasa burnout dan kurang termotivasi untuk bekerja.

Baca juga:

7 Cara Mengatasi Toxic Productivity

Berbicara tentang menghindari toxic productivity, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindarinya. Berikut adalah 7 cara untuk menghindari toxic productivity:

  1. Membuat rencana yang realistis

Buatlah rencana kerja yang realistis dan sesuai dengan kemampuan kita, termasuk memberikan waktu untuk istirahat dan rehat. Cobalah untuk memprioritaskan pekerjaan yang paling penting dan berikan diri sendiri waktu yang cukup untuk menyelesaikannya.

  1. Menentukan waktu untuk istirahat dan rekreasi

Selain bekerja, pastikan untuk menentukan waktu untuk istirahat dan rekreasi. Melakukan kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

  1. Menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier

Penting untuk menjaga keseimbangan antara hidup pribadi dan karier. Cobalah untuk tidak mengorbankan waktu bersama keluarga dan teman-teman karena pekerjaan, dan berikan waktu yang cukup untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan.

  1. Menerima kegagalan dan ketidaksempurnaan

Kegagalan dan ketidaksempurnaan adalah bagian dari hidup. Cobalah untuk menerima hal ini sebagai pelajaran dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, bukan sebagai sebuah kegagalan.

  1. Belajar untuk mengatakan “tidak”

Jangan takut untuk mengatakan “tidak” pada tugas-tugas yang tidak dapat ditangani atau yang tidak menjadi prioritas. Mengatakan “tidak” tidak berarti kita kurang produktif, tetapi justru membantu kita untuk fokus pada tugas yang lebih penting dan memprioritaskan waktu untuk diri sendiri.

  1. Mengambil waktu untuk refleksi

Sesekali, luangkan waktu untuk merenung dan merefleksikan tujuan hidup dan karier Anda. Hal ini dapat membantu Anda untuk memastikan bahwa kita tetap fokus pada hal-hal yang penting dalam hidup.

  1. Mengembangkan kebiasaan yang sehat

Mengembangkan kebiasaan yang sehat seperti olahraga, tidur yang cukup, dan pola makan yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita. Dengan demikian, kita dapat bekerja dengan lebih efektif dan menghindari stres yang berlebihan.

Perbaiki Kesehatan Finansial, Hindari Toxic Productivity! 

Sadari bahwa manusia memiliki keterbatasan dalam segala hal, ini adalah salah satu pendewasaan penting bagi insan manusia. Sama halnya dengan keinginan yang tidak dibendung bisa menimbulkan utang bunga bergulung dan bisa merusak kesehatan finansial Anda. Efisiensi bukanlah kunci dari kesehatan finansial, namun Anda bisa jadi lebih sehat secara finansial jika sadar memetakan mana kebutuhan yang benar sedang mendesak dibutuhkan dan bukan sekedar membeli hanya untuk memacu Anda menjadi lebih bekerja keras. Jadi, berhati-hati mengatur pengeluaran dengan iming-iming produktivitas. 

Danamas adalah perusahaan yang menawarkan akses pinjaman online hingga Rp 2 miliar untuk apapun kebutuhan Anda. Tentu sudah berizin OJK dan terdaftar di AFPI dan Kominfo sejak tahun 2000. Jadi,  Anda bisa memastikan keamanan dan kredibilitas perusahaan. Jangan biarkan masalah keuangan menghambat kesuksesan bisnis Anda, ajukan sekarang juga dan nikmati kemudahan dalam memperoleh pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Dapatkan informasi lengkap melalui website Danamas atau Instagram Danamas untuk informasi seputar keuangan. Jika ada pertanyaan atau keluhan silahkan hubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

apa-itu-tes-dna

Biaya Tes DNA, Manfaat, Lokasi & Manfaatnya Untuk Kesehatan

Biaya tes DNA biasanya dimulai dari harga Rp 7 juta hingga Rp 10 juta di beberapa lokasi rumah sakit di Indonesia. Melakukan tes ini memang terbilang mahal dengan hasil yang b

review-buku-the-life-changing-of-tidying-up

Review Buku The Life Changing Magic of Tidying Up Karya Marie Kondo

Review buku berjudul The Life Changing Magic of Tidying Up adalah buku terlaris yang ditulis oleh penulis Jepang, Marie Kondo, yang awalnya diterbitkan pada tahun 201

kalender-2023-dan-tanggalnya

Kalender 2023 Lengkap Dengan Tanggal Merah

Saat menyambut tahun baru, maka salah satu yang paling dicari adalah kalender 2023 lengkap dengan tanggal merah. Tanggal merah atau hari libur pasti ditunggu oleh banyak orang