KPR refinancing adalah salah satu fitur dalam kredit pemilikan rumah (KPR). Lalu apa fungsinya? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memang merupakan solusi cerdas untuk memiliki rumah impian. Namun, tidak jarang banyak orang yang mengalami kesulitan dalam membayar cicilan KPR akibat perubahan kondisi ekonomi atau adanya kendala finansial yang tidak terduga. Oleh karena itu, KPR Refinancing menjadi pilihan tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Suku bunga KPR dan cara menghitungnya adalah informasi yang perlu dipahami dengan baik. Sehingga, ketika mengambil KPR Refinancing Anda justru lebih tepat mengambil keputusan kredit lebih baik sesuai kebutuhan finansial. Tapi tenang saja! Dalam artikel ini kami akan memberikan informasi mengenai KPR Refinancing. Mulai dari pengertian, jenis-jenisnya hingga akan diulas juga kondisi kapan Anda perlu melakukan KPR Refinancing dan kapan Anda tidak perlu melakukannya. Jika Anda berniat untuk melakukan KPR Refinancing kami juga akan memberikan beberapa langkah-langkahnya. Pertama-tama mari kita mulai dari apa itu KPR Refinancing!
Apa itu KPR Refinancing?
KPR Refinancing adalah suatu fitur dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang memungkinkan Anda untuk membiayai kembali kredit yang sedang berjalan melalui pinjaman baru. Meskipun terdengar seperti gali lubang tutup lubang, namun KPR Refinancing sebenarnya merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet akibat perubahan kondisi ekonomi Anda.
Dalam praktiknya, KPR Refinancing memberikan banyak manfaat bagi peminjam, seperti menurunkan suku bunga tetap dan mengubah masa pinjaman. Selain itu, dengan KPR Refinancing, Anda juga dapat memperoleh dana segar dalam jumlah besar yang dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa KPR Refinancing tidak selalu menjadi solusi terbaik untuk setiap orang. Sebelum memutuskan untuk melakukan KPR Refinancing, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti biaya administrasi, nilai rumah yang dijaminkan, dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank.
Dalam mengajukan KPR Refinancing, Anda dapat mengajukan pinjaman baru untuk rumah yang masih dalam masa KPR ke bank yang memberikan KPR atau bank lain yang dapat memberikan KPR sesuai dengan kondisi keuangan Anda saat ini. Pengajuan KPR Refinancing biasanya dilakukan oleh masyarakat yang membutuhkan dana segar dalam jumlah besar, mengalami kesulitan membayar cicilan, atau tertarik untuk memindahkan KPR ke bank lain yang menawarkan fasilitas lebih banyak.
4 Alasan Melakukan KPR Refinancing?
KPR Refinancing merupakan salah satu solusi ketika Anda mengalami kesulitan untuk membayar cicilan KPR Anda. Berikut adalah 4 alasan mengapa Anda melakukan KPR Refinancing.
1.Menurunkan Suku Bunga
Dengan melakukan KPR Refinancing, Anda bisa mendapatkan suku bunga yang lebih rendah daripada suku bunga KPR yang sedang berjalan. Hal ini akan sangat membantu mengurangi beban cicilan KPR yang Anda bayarkan setiap bulannya.
2. Mengubah Masa Pinjaman
Dalam KPR Refinancing, Anda juga bisa memilih untuk mengubah masa pinjaman yang sedang berjalan menjadi lebih lama atau lebih pendek sesuai dengan kondisi keuanganmu saat ini. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan cicilan KPR dengan kemampuan keuanganmu yang sebenarnya.
3. Mendapatkan Dana Segar dalam Jumlah Besar
KPR Refinancing juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan dana segar dalam jumlah besar yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti renovasi rumah, investasi, atau membayar cicilan utang lainnya.
4. Menjaga Kesehatan Keuangan
Dengan mengajukan KPR Refinancing, Anda bisa menghindari risiko kredit macet yang mungkin terjadi karena perubahan kondisi ekonomi atau adanya kendala finansial yang tidak terduga. Dengan menjaga kesehatan keuanganmu, Anda bisa lebih tenang dan fokus untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.
Kondisi Harus Melakukan KPR Refinancing
KPR Refinancing tidak harus dilakukan oleh setiap orang. Namun ada beberapa kondisi sehingga Anda mempertimbangkan untuk melakukan KPR Refinancing. Berikut adalah beberapa kondisinya.
1. Kendala Keuangan
Kendala keuangan bisa terjadi pada siapa saja, baik itu karena adanya biaya tidak terduga, kerugian dalam bisnis, atau perubahan kondisi ekonomi. Jika Anda mengalami kendala keuangan yang cukup serius, maka KPR Refinancing bisa menjadi solusi cerdas untuk menghindari risiko kredit macet dan membayar cicilan KPR yang lebih ringan.
2. Membutuhkan Dana Segar dalam Jumlah Besar
KPR Refinancing juga bisa memberikan kesempatan untuk mendapatkan dana segar dalam jumlah besar yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti investasi atau membayar cicilan utang lainnya. Dengan begitu, Anda bisa merencanakan masa depanmu dengan lebih baik.
Kondisi Tidak Perlu Melakukan KPR Refinancing
Sebelumnya kita telah mengetahui beberapa kondisi dimana Anda perlu mempertimbangkan untuk KPR refinancing. Namun, ada beberapa kondisi dimana Anda sebaiknya tidak melakukan KPR Refinancing.
1. Masa KPR Tinggal Sedikit
Jika masa KPR tinggal sedikit, misalnya 1 atau 2 tahun lagi sebelum lunas sebaiknya tidak melakukan KPR Refinancing. Jika sisa waktu KPR Anda sudah sedikit, maka melakukan KPR refinancing mungkin tidak memberikan banyak manfaat. Karena Anda akan membayar biaya tambahan untuk memproses refinancing dan jumlah cicilan bulanan yang lebih rendah mungkin tidak terlalu signifikan.
2. Tidak Ada Masalah Finansial
Jika Anda tidak mengalami masalah finansial dan masih bisa membayar cicilan KPR dengan lancar, maka tidak perlu melakukan KPR refinancing. Karena biaya tambahan untuk memproses refinancing bisa lebih mahal daripada manfaat yang Anda dapatkan.
3. Bunga Tidak Mengalami Penurunan Signifikan
Refinancing KPR hanya layak dilakukan jika suku bunga yang ditawarkan lebih rendah dari suku bunga KPR Anda saat ini. Jika suku bunga hanya turun sedikit, maka biaya administrasi dan provisi yang dikeluarkan untuk mengajukan refinancing tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.
4 Jenis-Jenis KPR Refinancing
Sebelum melakukan refinancing, penting untuk mengetahui jenis-jenisnya agar Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Berikut ini adalah jenis-jenis refinancing KPR yang perlu Anda ketahui:
1. Refinancing Rate and Term
Jenis ini cocok untuk Anda yang ingin menyesuaikan bunga KPR dengan kondisi keuangan terbaru. Dengan melakukan refinancing, suku bunga KPR bisa lebih ringan dan cicilan menjadi lebih terjangkau.
2. Cash-in Refinancing
Jika Anda ingin membayar utang KPR secara tunai, maka jenis ini bisa menjadi pilihan. Dengan membayar sebagian pinjaman KPR, rasio pinjamanmu bisa menjadi lebih rendah dan cicilan jadi lebih kecil.
3. Cash-out Refinancing
Jenis ini cocok untuk Anda yang membutuhkan dana segar dalam jumlah besar. Dalam jenis ini, Anda bisa menarik tunai dari aset yang Anda agunkan, namun Anda tetap memiliki hak milik atas aset tersebut.
4. Consolidation Refinancing
Jika Anda memiliki beberapa pinjaman dengan suku bunga yang tinggi, maka jenis ini bisa membantumu menggabungkan pinjaman tersebut menjadi satu pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah. Hal ini bisa membantumu membayar cicilan dengan lebih mudah dan efisien.
6 Langkah Melakukan KPR Refinancing
Jika Anda sedang memiliki KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan ingin mengubahnya ke bank lain dengan suku bunga yang lebih rendah, Anda bisa mencoba KPR refinancing. Berikut adalah cara kerja KPR refinancing yang bisa membantumu untuk memulainya.
1. Hubungi Bank KPR Anda
Pertama-tama, hubungi bank yang mengurus KPR pertama Anda dan sampaikan niat Anda untuk mengajukan KPR refinancing. Pastikan catatan pembayaran Anda dalam keadaan baik untuk meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah.
2. Bank Melakukan Appraisal
Bank yang akan melakukan KPR refinancing akan melakukan appraisal pada rumah Anda. Dalam proses ini, bank akan menentukan apakah Anda bisa melakukan refinancing dan jumlah nominal yang bisa Anda dapatkan. Nilai pokok pinjaman KPR, nilai pasar jaminan, dan top-up refinancing akan menjadi pertimbangan dalam penghitungan modal yang sesuai.
3. Bank Mengecek Dokumen Anda
Selanjutnya, bank akan mengecek dokumen penghasilan terbaru Anda dan memeriksa sertifikat rumah Anda di Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan tidak ada nasabah lain yang telah menjaminkan sertifikat rumahmu.
4. Bank Menentukan Jumlah Pinjaman
Setelah semua proses selesai, bank akan menentukan jumlah pinjaman yang bisa diberikan. Anda perlu memperhatikan batas usia maksimum untuk melunasi pinjaman hingga usia pensiun. Setelah Anda mengetahui nilai top up refinancing yang diberikan, bank akan menentukan jumlah cicilan dari hasil refinancing.
5. Bank Menerbitkan SPK
Setelah Anda menyetujui plafon kredit refinancing KPR yang baru, bank akan menerbitkan Surat Penawaran Kredit (SPK) yang berisi detail pinjaman yang disetujui, bunga, masa pinjaman, dan biaya yang harus dibayar oleh debitur.
6. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman KPR
Langkah terakhir adalah penandatanganan perjanjian pinjaman KPR refinancing. Setelah menandatangani, Anda tinggal menunggu bank untuk mencairkan pinjaman ke rekeningmu. Kini, Anda bisa menikmati cicilan KPR yang lebih rendah dari sebelumnya dengan bunga yang lebih rendah pula. Jangan lupa untuk mempertahankan kreditmu agar cicilan KPR selalu lancar!
Ragam Layanan Keuangan Dari Danamas Untuk Anda!
Apa yang terjadi jika Anda dalam keadaan genting dan wajib mengusahakan uang tunai lebih banyak? Pusing dengan cicilan rumah yang tidak bisa diganggu gugat dananya? Ragu untuk melakukan pinjaman online? Tidak perlu ragu, dapatkan kemudahan bersama ragam produk Danamas sebagai pinjaman online terpercaya sejak tahun 2000. Anda bisa mendapatkan pinjaman online terpercaya yang telah memiliki izin OJK. Danamas pinjaman online terpercaya beragunan properti yang prosesnya aman dan mudah. Anda bisa mendapatkan pinjaman modal usaha dengan limit yang besar mulai dari Rp 50 juta – Rp 2 miliar dengan suku bunga rendah. Ajukan pinjaman Anda sekarang. dapatkan produk yang tepat untuk kebutuhan keuangan Anda.