Saham blue chip merupakan jenis saham yang sangat diincar oleh para investor karena dinilai memiliki risiko yang relatif lebih rendah dan peluang keuntungan yang lebih besar. Perusahaan yang masuk dalam kategori saham blue chip adalah perusahaan yang stabil, mapan, dan memiliki kapitalisasi pasar besar. Dalam konteks Indonesia, saham-saham blue chip adalah saham yang masuk dalam daftar indeks LQ45.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan besar dan terkemuka dapat dianggap sebagai perusahaan blue chip. Kriteria perusahaan yang masuk dalam kategori saham blue chip adalah perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang stabil dan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit. Oleh karena itu, saham blue chip dinilai sebagai investasi yang stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Lalu perusahaan apa saja yang masuk di dalam saham blue chip? Dalam artikel ini kita akan membahas seputar saham blue chip mulai dari pengertiannya, keamanan saham blue chip, hingga daftar perusahaan yang masuk saham blue chip di Indonesia. Mari kita simak!
Pengertian saham blue chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang terkenal, mapan, dan memiliki kapitalisasi pasar besar. Mengutip dari Investopedia, istilah blue chip sendiri berasal dari dunia poker, di mana keping koin berwarna biru memiliki nilai tertinggi. Sama halnya dengan saham blue chip, perusahaan yang memiliki saham ini dianggap sebagai perusahaan terbaik di sektor mereka, menguasai pasar, dan memiliki reputasi yang baik.
Salah satu keunggulan dari saham blue chip adalah stabilitasnya. Karena perusahaan yang memiliki saham blue chip adalah perusahaan yang sudah mapan, memiliki pendapatan yang stabil dari waktu ke waktu, dan dikenal di industri mereka, maka saham blue chip dianggap lebih siap bertahan saat terjadi krisis ekonomi. Saham blue chip juga dinilai lebih tidak volatil dibandingkan dengan saham perusahaan lainnya.
Namun, jangan salah sangka. Walaupun saham blue chip dianggap lebih stabil, perusahaan manapun dapat mengalami kemunduran. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang meskipun bermodal besar dan terkenal namun belum dianggap sebagai perusahaan dengan saham blue chip. Misalnya, Facebook meskipun memiliki kapitalisasi pasar yang besar, belum dianggap sebagai perusahaan dengan saham blue chip karena usianya yang masih tergolong muda dan belum cukup mapan.
Di Indonesia, saham-saham yang dianggap sebagai saham blue chip masuk dalam daftar indeks LQ45. Indeks LQ45 berisikan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam saham blue chip, indeks LQ45 dapat menjadi acuan dalam memilih saham-saham yang potensial.
Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham blue chip, pastikan untuk melakukan riset dan analisis yang mendalam. Karena investasi dalam saham blue chip tidak selalu menjamin keuntungan yang besar dan pasti, namun dapat memberikan kestabilan dan potensi keuntungan jangka panjang. Selalu ingat bahwa investasi dalam saham adalah investasi jangka panjang, sehingga Anda harus sabar dan tekun dalam mengambil keputusan investasi. Maka, penting sekali untuk memahami pengertian, fungsi & cara melakukan investasi yang baik dan benar.
Apakah saham blue chip aman?
Banyak orang menganggap saham blue chip sebagai investasi yang aman karena memiliki kapitalisasi pasar besar dan dipegang oleh perusahaan-perusahaan yang stabil dan terkemuka di industri mereka masing-masing. Namun, pertanyaannya, apakah saham blue chip benar-benar aman?
Pertama, mari kita bahas tentang apa itu saham blue chip. Saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar besar, biasanya di atas Rp10 triliun. Perusahaan-perusahaan ini memiliki reputasi yang baik, stabil, dan menguasai pasar di industri mereka. Saham blue chip juga dianggap lebih stabil dalam kondisi ekonomi yang sulit karena pendapatan perusahaan mereka yang konsisten dari waktu ke waktu. Namun, tetap saja, semua investasi memiliki risiko dan saham blue chip bukan pengecualian.
1. Saham blue chip tidak kebal krisis ekonomi
Saham blue chip mungkin memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada saham lainnya, tetapi hal ini tidak berarti bahwa investasi di saham blue chip bebas risiko. Salah satu risiko utama yang harus dihadapi investor adalah risiko pasar.
Saham blue chip bisa terkena imbas dari fluktuasi pasar, terutama jika terjadi perubahan besar dalam perekonomian global atau lokal. Misalnya, pandemi COVID-19 mengakibatkan penurunan signifikan di pasar saham dan saham blue chip pun tidak terkecuali dari kasus ini.
2. Saham blue chip punya harga yang mahal
Kedua, harga saham blue chip yang relatif mahal juga bisa menjadi risiko bagi investor. Harga saham yang mahal dapat membuat investor kesulitan untuk membeli saham blue chip dalam jumlah besar, atau bahkan membeli saham blue chip sama sekali. Selain itu, saat pasar sedang tidak stabil, harga saham blue chip dapat turun tajam, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi investor.
3. Setiap investasi pasti punya risiko
Terakhir, keputusan investasi selalu melibatkan risiko dan ketidakpastian. Tidak ada jaminan bahwa saham blue chip akan memberikan keuntungan yang stabil dan konsisten. Investor selalu dihadapkan pada risiko pasar dan perusahaan, dan harus melakukan riset yang teliti dan berhati-hati sebelum melakukan keputusan investasi.
Jadi, apakah saham blue chip aman? Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Namun, sebagai investor, Anda harus memahami risiko dan keuntungan dari setiap investasi yang Anda pilih, termasuk saham blue chip.
Apa yang membuat perusahaan tergolong blue chip?
Secara umum, ada beberapa faktor yang membuat suatu perusahaan dapat dianggap sebagai blue chip. Berikut ini adalah beberapa karakteristik perusahaan blue chip.
1. Kapitalisasi Pasar yang Besar
Perusahaan blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mencapai di atas Rp10 triliun. Kapitalisasi pasar ini mencerminkan nilai perusahaan yang besar dan mapan serta memiliki posisi yang kuat di pasar.
2. Bisnis yang Stabil
Perusahaan blue chip biasanya memiliki bisnis yang stabil dan mapan. Hal ini karena perusahaan ini telah beroperasi selama bertahun-tahun dan memiliki reputasi yang baik di pasar. Sebagai hasilnya, perusahaan ini dapat menawarkan produk atau layanan yang konsisten dan memiliki penggemar setia.
3. Posisi Pemimpin Pasar
Perusahaan blue chip seringkali merupakan pemimpin pasar di industri mereka. Mereka memiliki reputasi yang baik di pasar dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi industri mereka. Posisi ini memberikan keuntungan yang besar kepada perusahaan, seperti daya tarik bagi investor dan kemampuan untuk mempengaruhi keputusan industri.
4. Tingkat Pertumbuhan yang Stabil
Perusahaan blue chip memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil. Perusahaan ini tidak mengalami fluktuasi yang signifikan dalam pendapatan atau laba mereka dari tahun ke tahun. Hal ini menawarkan kepastian bagi investor bahwa perusahaan ini akan terus tumbuh dan menghasilkan keuntungan.
5. Dividen yang Stabil
Perusahaan blue chip biasanya membayar dividen yang stabil. Dividen ini biasanya diberikan setiap tahun dan merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang stabil menawarkan penghasilan tetap bagi investor dan membuat investasi lebih menarik bagi investor jangka panjang.
Saham blue chip merupakan jenis saham yang paling dicari oleh investor pemula. Tidak heran, saham blue chip memiliki reputasi sebagai saham yang relatif aman dan stabil, serta memberikan hasil investasi yang terus tumbuh dari waktu ke waktu. Namun, apakah saham blue chip memang cocok untuk pemula?
Mengapa Saham Blue Chip Cocok Untuk Pemula?
Mari kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Jika kita melihat dunia investasi seperti sebuah permainan, maka pemula harus memilih permainan yang tidak terlalu rumit dan berisiko tinggi. Anda tidak ingin mengambil risiko besar dalam permainan investasi yang rumit dan mengharapkan kemenangan besar dalam waktu singkat. Saham blue chip menawarkan karakteristik yang membuatnya cocok untuk pemula. Berikut adalah beberapa rangkumannya
1. Lebih stabil
Saham blue chip adalah saham perusahaan besar dan mapan yang memiliki reputasi baik dan stabil. Karena itu, risiko kerugian investasi yang tinggi dapat dikurangi. Jika suatu saat terjadi gejolak pasar, maka perusahaan blue chip lebih mampu bertahan daripada perusahaan kecil yang memiliki modal pas-pasan.
2. Investasi jangka panjang yang menguntungkan
Saham blue chip memberikan pengalaman investasi jangka panjang yang menguntungkan. Perusahaan blue chip cenderung memiliki kinerja keuangan yang stabil dan dapat memberikan dividen yang terus meningkat. Selain itu, saham blue chip juga cenderung tumbuh dan mengikuti tren pasar yang memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan jangka panjang yang lebih besar.
3. Lebih mudah di pahami
Terakhir, saham blue chip relatif mudah dipahami. Para pemula dapat memahami karakteristik dan kinerja perusahaan dengan mudah. Informasi mengenai perusahaan blue chip juga tersedia dengan mudah di berbagai media.
45 Daftar Saham Blue Chip
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan blue chip ini terdaftar dalam indeks LQ45, yang mencakup 45 saham dengan kriteria tertentu. Berikut adalah daftar perusahaan blue chip di Indonesia:
- ADRO PT Adaro Energy Tbk
- AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
- ANTM PT Aneka Tambang Tbk
- ASII PT Astra International Tbk
- BBCA PT Bank Central Asia Tbk
- BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- BFIN PT BFI Finance Indonesia Tbk
- BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- BRPT PT Barito Pacific Tbk
- BUKA PT Bukalapak.com Tbk
- CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
- EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
- ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk
- EXCL PT XL Axiata Tbk
- GGRM PT Gudang Garam Tbk
- HMSP PT H.M. Sampoerna Tbk
- HRUM PT Harum Energy Tbk
- ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
- INCO PT Vale Indonesia Tbk
- INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
- INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
- INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
- ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
- JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
- KLBF PT Kalbe Farma Tbk
- MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk
- MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk
- MIKA PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
- MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk
- PGAS PT Perusahaan Gas Negara Tbk
- PTBA PT Bukit Asam Tbk
- TPP PT PP (Persero) Tbk
- SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
- TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
- TINS PT Timah Tbk
- TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
- TLKM PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
- TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk
- TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
- UNTR PT United Tractors Tbk
- UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
- WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
- WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Mulai Jangka Panjang Bisnis Anda Bersama Danamas!
Mulai lakukan perencanaan keuangan jangka panjang Anda bersama Danamas, dapatkan berbagai produk pinjaman keuangan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ajukan pinjaman tanpa perlu rumit, dapatkan pinjaman hingga Rp 2 miliar dengan tenor panjang dan bunga yang bersaing. Beri diri untuk beradaptasi dengan keadaan finansial yang menekan dengan melakukan restrukturisasi utang. Danamas memiliki banyak produk menarik untuk Anda!
Kunjungi website Danamas atau Instagram Danamas untuk informasi lebih lanjut tentang produk pinjaman yang ditawarkan. Jangan ragu untuk menghubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.