Akibat pandemi, banyak perusahaan yang memberhentikan karyawannya. Karena hal itulah tak sedikit orang yang membuka UMKM untuk menyambung hidup dan menambah penghasilan. Namun ternyata masih ada pelaku usaha yang kurang mengetahui cara mengatur keuangan usaha. Padahal mengatur keuangan adalah ilmu yang harus dimiliki oleh semua orang, terutama pelaku usaha.
Jika pembukuan carut marut, maka tidak jelas alur uang masuk dan keluar. Hal itu rentan adanya penggelapan uang dan usaha berisiko bangkrut karena tidak memiliki pengaturan keuangan yang jelas. Oleh karena itu, cara mengatur keuangan usaha harus dilakukan dengan benar. Jika tidak dilakukan dengan benar, maka keuangan usaha sulit dikembangkan. Maka, penting untuk tahu cara mengelola keuangan yang tepat.
Bisnis bisa makin cuan dengan manajemen keuangan yang tepat, maka penting sekali mengetahui cara mengatur keuangan usaha tanpa harus menggunakan financial planner. Strategi mengatur keuangan adalah faktor yang sangat penting untuk menjaga kestabilan dan pengembangan bisnis. Berikut tips keuangan bagi pemula yang sedang memulai usaha kecil dan menengah:
8 Cara Mengatur Keuangan UMKM Pemula
Agar usaha bisa cepat sukses dan berekspansi, salah satunya adalah mengetahui manajemen keuangan. Bagaimana jika masih pemula? nah berikut adalah beberapa cara mengatur keuangan usaha bagi UMKM dan juga pemula yang baru terjun ke dunia bisnis:
1. Pisahkan Keuangan Bisnis & Keuangan Pribadi
Manajemen keuangan untuk pelaku UMKM pemula yang wajib dilakukan adalah memisahkan keuangan bisnis & pribadi. Sebaiknya, Anda memiliki dua rekening tabungan yang berbeda sehingga memudahkan perhitungan keuangan bisnis Anda. Jika Anda tidak memisahkan 2 rekening tabungan yang berbeda tersebut, maka pencatatan keuangan menjadi tidak teratur, sehingga nantinya akan semakin kesulitan dalam mengatur alur keuangan bisnis dan pribadi.
Memiliki akun rekening tabungan juga bermanfaat untuk melacak keuntungan dan kerugian, memantau pengeluaran bisnis hingga melakukan pelaporan dan pembukuan keuangan UMKM Anda.
2. Merancang Anggaran Bisnis
Kelola bisnis UMKM Anda dengan membuat rancangan anggaran yang tepat. Dengan sistem keuangan yang memadai, maka Anda bisa menentukan target pendapatan dan mengecek pengeluaran secara menyeluruh. Budget pada bisnis juga bisa terpantau dengan baik sehingga saat ingin mengeluarkan dana untuk modal bisnis Anda kedepannya bisa lebih terencana. Selain itu, mengelola anggaran mampu memperkirakan jumlah pendapatan yang masuk ke tabungan bisnis Anda. Jika saat pembukuan, terjadi arus keuangan yang kurang baik, maka akan cepat teratasi karena Anda bisa mengecek langsung lewat pengelolaan anggaran yang tepat.
3. Mengelola Stok pada Bisnis
Cara mengatur keuangan bagi UMKM pemula lainnya adalah mampu mengelola stok barang. Pengelolaan stok yang baik bisa membantumu dalam mengecek pengeluaran yang perlu atau tidak diperlukan. Terlebih lagi, Anda juga bisa cek ketersediaan stok dengan cara yang lebih teratur. Stok barang atau jasa yang keluar masuk bisa lebih terpantau dengan tepat sehingga saat produksi juga berjalan dengan lancar.
4. Kelola Pembukuan Keuangan
Walaupun bisnis UMKM Anda masih awal, tetaplah memulai dengan pengelolaan pembukuan yang memadai. Tak perlu memulai dengan pembukuan yang kompleks, cukup dengan memasukkan data pendapatan, pengeluaran setiap hari, utang serta asset yang dimiliki oleh bisnis. Dengan pencatatan pembukuan yang dikelola dengan baik, maka Anda bisa mendapatkan data keuntungan dan kerugian yang lebih sistematis. Ada banyak contoh pembukuan keuangan sederhana khusus untuk UMKM di internet yang bisa Anda coba.
5. Siapkan Dana Darurat
Tak hanya keuangan pribadi yang membutuhkan dana darurat, keuangan bisnis juga membutuhkan dana darurat. Dengan menyiapkan dana darurat sebagai cara mengatur keuangan UMKM, maka berbagai kondisi yang tak terduga bisa Anda antisipasi jika nantinya membutuhkan dana yang dikeluarkan secara mendesak pada bisnis Anda. Manfaat memiliki dana darurat juga bisa mengurangi beban usaha jika sewaktu-waktu bisnis Anda mengalami kebangkrutan. Dana darurat bisa juga disimpan dalam bentuk investasi, seperti dana darurat di reksadana pasar uang, dana darurat deposito atau simpan di tabungan bank.
6. Disiplin Bayar Tagihan
Cara mengatur keuangan pada UMKM juga dapat dengan membiasakan diri Anda untuk membayar tagihan tepat waktu. Dengan terbiasa disiplin waktu, maka akan lebih memudahkan dalam menjalankan usaha Anda. Pembayaran tagihan seperti kartu kredit atau pajak yang tepat waktu juga menghindari bisnis Anda dari denda jika terlambat membayar. Bisa dibayangkan bukan, jika Anda harus membayar denda karena telat membayar yang justru akan menambah beban biaya pada bisnis UMKM yang baru dirintis ini. Terbiasa disiplin membayar tagihan harus dibiasakan agar mengurangi beban pengeluaran.
7. Sistem FIFO untuk UMKM Makanan
Jika Anda adalah pelaku UMKM pada bidang kuliner, maka perhatikan sistem produksi makanan atau minuman Anda. Sistem First In First Out (FIFO) biasa digunakan oleh pelaku usaha restoran dan hotel untuk mengantisipasi masa kadaluarsa pada bahan makanan. Sistem FIFO ini membantu Anda untuk memakai bahan makanan atau minuman yang terlebih dahulu masuk stok, sehingga perputaran stoknya bisa lebih baik. Untuk memudahkan, pasang label di setiap produk yang masuk di awal, bisa ditambahkan tanggal kadaluarsa sehingga info detail tentang produk makanan tersebut bisa membantu Anda dalam pengecekan stok untuk sistem FIFO.
8. Pengelolaan Utang yang Baik
Tak hanya pengelolaan modal, utang pun harus diperhatikan dalam trik cara mengatur keuangan bagi UMKM. Dengan kemampuan mengelola utang dengan baik, maka bisnis Anda bisa jalan lebih lancar dan terkontrol dengan teratur. Jika Anda mengajukan utang atau pinjaman, maka tetap rencanakan dengan tepat, seperti jumlah yang dibutuhkan hingga kemampuan dalam melunasi utang. Jika Anda memiliki utang, maka segera lunasi agar tak semakin membebankan keuangan UMKM Anda.
Cara mengatur keuangan khusus UMKM ini sangat penting untuk Anda yang ingin mengembangkan bisnis menjadi lebih besar dan luas lagi. Pengelolaan finansial yang baik mampu mempermudah bisnis Anda sehingga tanpa financial planner pun Anda bisa mengatur keuangan sendiri.
9 Cara Mengatur Modal Dan Keuntungan UMKM
Modal adalah salah satu hal yang bisa menjadi hambatan bagi para pelaku usaha, tak terkecuali UMKM. Dengan adanya keterbatasan modal, mengharuskan para pengusaha lihai dalam mengatur keuangan. Berikut ada sembilan cara mengatur modal dan keuntungan bagi pelaku UMKM:
1. Susun Rencana
Jika anda sudah memiliki modal yang cukup, maka selanjutnya adalah menyusun rencana sebaik mungkin. Rencana tersebut berhubungan dengan penggunaan modal. Buatlah perencanaan penggunaan modal sedetail mungkin, agar anda tahu apakah modal tersebut cukup atau kurang.
2. Pakai Modal Hanya Untuk Usaha
Pakailah modal usaha hanya untuk pengembangan bisnis. Jangan malah dipakai untuk bersenang-senang atau berfoya-foya. Apalagi jika modal itu didapat dari pinjaman yang harus segera dikembalikan. Jadi tetapkan sejak awal pembuatan bisnis kalau uang usaha bukanlah uang pribadi.
3. Siapkan Dana Darurat
Dari modal usaha, sisihkanlah untuk dana darurat. Uang tersebut bisa dipakai untuk keperluan mendesak atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mobil yang dipakai untuk mengirim barang mengalami kecelakaan. Nah uang ini bisa dipakai untuk servis di bengkel. Anda harus memperbaiki mobil tersebut karena dipakai untuk operasional.
Pisahkan dana darurat dengan rekening pribadi agar tidak terpakai. Jangan pakai uang tersebut kecuali jika ada masalah darurat. Adanya dana darurat membuat rencana usaha tetap ada di jalurnya. Jadi tidak perlu melakukan rencana lain ketika tiba-tiba ada masalah yang harus diatasi.
4. Jaga Rasio Keuangan
Tak sedikit pelaku UMKM yang berhutang untuk mendapatkan modal usaha. Pelaku bisnis harus memperhatikan nominal hutang dari rasio keuangan yang dimilikinya. Bila jumlah hutang lebih besar daripada pendapatan, itu bisa menjadi “lampu merah” pebisnis tersebut tidak berhutang lagi. Hutang harus segera dilunasi agar rasio keuangan ada presentasi yang positif. Sehingga arus kas berjalan normal.
5. Catat Keuangan Usaha
Catatlah uang yang masuk dan uang keluar yang dipakai untuk kebutuhan atau kegiatan bisnis. Hal tersebut bisa membantu untuk mengatur modal usaha dengan benar. Dengan menerapkan kebiasaan tersebut, anda juga akan terbantu dalam menyusun laporan keuangan. Anda bisa menggunakan buku besar atau aplikasi khusus untuk mencatat. Pencatatan dilakukan setiap ada transaksi.
6. Rutin Bayar Pinjaman Modal
Bagi anda yang mengajukan pinjaman ke fintech lending, koperasi, bank atau lembaga lain, maka rutin dan patuhilah proses pembayaran pinjaman. Anda perlu mengembalikan dana sesuai aturan yang disepakati. Jangan lupa untuk memperhitungkan bunganya juga. Dengan membayar hutang secara rutin, maka anda akan terhindar dari denda dan bisa mengajukan kredit kembali setelah hutang yang pertama tadi berhasil dilunasi.
7. Kelola Piutang
Saat anda menerapkan piutang untuk pembayaran, maka catatlah tanggal jatuh tempo dengan benar. Piutang merupakan hak usaha dan bisa menjadi sumber pemasukan. Saat mendekati jatuh tempo pembayaran, anda bisa mengirimkan pengingat secara berkala kepada pihak yang memiliki piutang dengan anda agar membayar tepat waktu. Jangan sampai uang piutang yang masuk terhambat, hal itu akan mempengaruhi arus kas keuangan anda.
8. Ajukan Pinjaman Jika Perlu
Agar bisnis bisa cepat besar memang memerlukan modal cukup banyak. Jangan ragu untuk mengajukan pinjaman jika memang diperlukan. Bahkan anda bisa meminjam lagi saat hampir melunasi seluruh hutang sebelumnya.
Dengan adanya suntikan dana, anda bisa melakukan rencana selanjutnya. Namun, jika anda ingin ekspansi dengan memakai laba usaha pun tidak masalah, selama anda mengatur keuangan dengan tepat.
9. Eksekusi Rencana
Jika anda sudah membuat rencana, maka jangan ragu untuk mengeksekusi sesuai dengan modal yang dimiliki. Saat menjalankan rencana tersebut, bisa saja ada tantangan dan rintangan yang harus dilewati.
Walaupun mungkin hal itu baru pertama kali anda lewati, tapi kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran untuk mengembangkan usaha. Fokuslah pada proses ketika anda melewati hal itu. Jika berhasil melalui berbagai macam rintangan, maka hasilnya akan mengikuti secara fair.
Cara Pembukuan Keuangan Usaha Kecil (Tips Dan Trik Pembukuan)
Walaupun usaha yang anda jalankan baru dimulai, tapi sistem pembukuan harus tetap dilakukan. Membuat pembukuan keuangan memang susah gampang. Yang terpenting adalah harus teliti, detail dan rapi. Jika anda masih bingung dalam membuatnya, berikut ada beberapa cara mengatur keuangan usaha dengan membuat pembukuan yang benar:
1. Siapkan Buku Catatan Pemasukan
Tidak hanya pengeluaran saja yang dicatat, tapi juga alur pemasukan dana ditulis dengan detail, jelas dan rapi. Dengan begitu, anda jadi tau asal dana dari mana.
2. Buat Buku Catatan Pengeluaran
Catatlah semua proses transaksi pengeluaran. Hal yang perlu dicatat adalah pembelian bahan baku, biaya operasional dan lainnya. Dengan membuat pembukuan, maka modal usaha yang dipakai akan mudah diketahui. Sehingga anda juga bisa menargetkan strategi bisnis dan memakai modal usaha yang bisa menjadi omset untuk bisnis anda.
3. Punya Buku Kas Utama
Buku kas utama yaitu penggabungan buku pengeluaran dan pemasukan/pendapatan. Dengan memakai buku kas inilah anda bisa tau manfaat dan kerugian yang dialami perusahaan. Peran penting buku kas adalah untuk merancang perencanaan dan strategi ketika perusahaan memiliki biaya yang tidak diduga di masa yang akan datang. Untuk membuatnya, masukkan 5 unsur ke kolom catatan keuangan, yaitu:
- Kolom pertama adalah kolom tanggal ketika ada transaksi
- Kolom kedua adalah tentang keterangan masuk atau keluar arus uang/dana kas
- Kolom ketiga adalah mengisi nomor surat bukti kas pemasukan dan bukti kas pengeluaran
- Kolom keempat adalah jumlah saldo kas perusahaan
- Kolom kelima adalah jumlah pengeluaran uang atau dana kas yang akan dilakukan
4. Siapkan Buku Stok Barang Secara Khusus
Anda juga bisa membuat buku stok secara terpisah. Daftarkan item yang yang masuk dan keluar sepanjang hari. Peningkatan penjualan maka akan meningkatkan jumlah barang yang keluar. Buku tersebut bermanfaat untuk memudahkan dalam melihat dan memantau produk. Terutama bila dalam waktu dekat, anda berencana membuka cabang ataupun ingin menambah tujuan penjualan. Caranya adalah dengan:
- Menghitung stok barang
- Catat stok barang di laporan stok barang
5. Persiapkan Buku Laba Rugi
Selanjutnya adalah buku laba rugi. Buku tersebut berguna untuk mencatat semua pendapatan dan pengeluaran dalam periode tertentu. Manfaat lainnya yaitu bisa memonitor bila perusahaan menerima keuntungan ataupun mengalami kerugian.
Pada perusahaan besar, laba dan rugi berfungsi untuk menentukan nilai investasi dan prediksi arus kas di masa yang akan datang. Buku laba rugi bisa memberikan informasi mengenai jumlah pajak yang harus dibayar dan anda juga bisa mengevaluasi strategi perusahaan.
6. Buat Buku Inventaris Barang
Segala inventaris juga harus dipantau dengan membuat buku inventaris barang. Di dalamnya dimasukkan tentang anggaran anggaran subsidi, pembelian dan sumbangan. Buku tersebut bisa bermanfaat sehingga aset komersial bisa dikontrol dengan baik. Manfaat lainnya adalah mencegah produk hilang dan memudahkan kegiatan mutasi.
Agar lebih mudah dalam pembuatan inventaris, anda perlu buku atau format pencatatan. Format di buku tersebut berbeda-beda tiap organisasi. Berikut contoh Buku Induk Barang Inventaris:
Buatlah catatan pembukuan secara konsisten. Agar lebih memudahkan anda dalam membuatnya, berikut ada tips-tips yang bisa diikuti. Jika anda merasa kesulitan dalam membuatnya, jangan sungkan untuk meminta bantuan profesional atau menggunakan software/aplikasi.
- Pakai Software akuntansi/pembukuan
- Pertahankan bagan akun
- Tidak menggabungkan keuangan bisnis dan pribadi
- Hubungi profesional
- Latih ulasan harian dan mingguan
Cara Memisahkan Uang Usaha Dan Pribadi
Di beberapa tips cara mengatur keuangan usaha, salah satu poin yang harus dilakukan adalah memisahkan uang usaha dan pribadi. Tapi ternyata tak sedikit orang yang merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut. Nah berikut adalah cara memisahkan uang usaha dan pribadi:
a. Buat Rekening Terpisah
Anda bisa menempatkan uang pribadi di tabungan yang terpisah dengan rekening yang dipakai usaha. Tidak harus membuat rekening di bank berbeda, tapi bisa juga di bank yang sama. Dengan begitu, anda bisa melihat arus kas uang usaha dan kondisi keuangan pribadi. Jadi dapat terlihat apakah usaha anda untung atau rugi.
b. Kelola Usaha Dengan Baik
Caranya adalah dengan membuat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk kebutuhan usaha. Perkirakan pemasukan yang sudah rutin didapatkan dengan menyimpan tagihan dan nota pembelanjaan. Lakukanlah hal ini secara rutin.
c. Evaluasi Tiap Minggu
Untuk mengetahui pergerakan modal usaha dan keuntungan yang didapatkan, anda bisa lakukan evaluasi keuangan setiap minggu. Catat semuanya dengan rapi.
d. Analisis Keadaan Keuangan
Hal lain yang harus dilakukan adalah rutin melakukan analisa keuangan. Anda bisa melakukannya 3 bulan sekali. Perhatikan kondisi keuangan, termasuk hutang yang anda miliki (jika ada).
e. Alokasikan Profit Dengan Tepat
Langkah terakhir adalah mengalokasikan profit atau keuntungan dengan benar. Formula yang tepat adalah 2,5 : 15 : 20: 30 : 32,5. Artinya adalah:
- 2,5% = untuk zakat usaha
- 15% = simpan untuk ditabung atau investasi, berguna untuk keperluan pribadi
- 20% = pisahkan untuk cicilan utang modal, walaupun modal dari dompet sendiri
- 30% = pakai untuk kepentingan pribadi
- 32,5% = pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha
Usaha tanpa Hambatan dengan Modal Tepat!
Pada prosesnya, mungkin Anda akan menemukan jalan untuk memperluas usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan modal tambahan. Hal ini sangat wajar terlebih lagi disaat Anda ingin segera mewujudkan impian untuk memiliki bisnis yang besar juga stabil. Salah satunya adalah dengan mengajukan modal usaha dari Danamas yang mampu dengan mudah mewujudkan mimpi bisnis Anda.
Danamas hadir sebagai Peer to Peer Lending (P2P) yang mendapatkan izin sekaligus diawasi oleh OJK. Dengan memilih Fintech yang sudah mendapatkan izin OJK sebagai layanan penyedia modal usaha, maka peminjam modal pun bisa lebih tenang. Proses pinjaman yang mudah dan cepat dan diakses online bisa mempermudah pelaku usaha UMKM mendapatkan modal usaha dengan praktis.
Pinjaman online OJK bunga rendah 2021 memberikan suntikan dana segar hingga 2 miliar rupiah. Sudah terbayangkan akan seberapa majunya bisnis Anda dengan pinjaman modal usaha yang besar dan bunga ringan? Masa tenor yang diberikan sampai 10 tahun. Anda bisa simulasikan pinjaman dan nilai properti dengan kalkulator simulasi properti dan kalkulator pinjaman di website Danamas. Agar proses lebih mudah dan praktis, download Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis segera! Untuk info lebih lengkap, klik DISINI!