Apa itu Income? Jika membuat sebuah perusahaan, pasti akan ada unit yang dinamakan sebagai Income. Hal ini pengertiannya sendiri dapat meliputi pemasukan, keuntungan, dan juga pengeluaran. Ada juga sebutan lain seperti profit dan revenue. Namun Income, profit dan juga revenue ternyata memiliki makna yang berbeda dan cara perhitungannya sendiri.
Cicilan seperti kredit KPR, hal ini juga termasuk yang mempengaruhi income, revenue, profit dan finansial Anda secara menyeluruh. Keberadaan cicilan bisa sangat berpengaruh pada kesehatan finansial termasuk pendapatan pribadi, usaha, dll. Maka, dari itu penting sekali untuk Anda memahami apa itu income dan perbedaannya dengan revenue.
Jadi, apa itu income? Income merupakan profitabilitas perusahaan besar secara keseluruhan dan memperhitungkan uang yang mengalir keluar dan ke dalam perusahaan di waktu tertentu. Definisi income memang sulit secara konseptual, karena bisa saja pengertiannya berbeda di bidang-bidang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal income sebagai sebutan pendapatan dari hasil kerja atau usaha yang kita jalankan. Namun, ada juga yang menyebutnya sebagai profit atau revenue. Ketiga istilah ini terkadang membuat kita bingung apa perbedaan dari revenue, income, profit yang sama-sama diartikan sebagai keuntungan. Namun, keuntungan bisnis seperti apa dari perbedaan tersebut?
Untuk lebih memahami apa itu income, mulai dari perbedaan passive dan active income, bagaimana cara perhitungannya, perbedaan income dan revenue, perbedaan income dan profit, cara membangun aset serta bahasan lain yang berkaitan. Ayo simak artikel berikut ini agar Anda semakin paham.
Perbedaan Income, Revenue & Profit
Bagi pelaku bisnis, apa itu income? Income adalah jumlah uang yang didapatkan oleh sebuah perusahaan atas jasa dan atau barang mereka. Income juga merupakan sebuah keuntungan bersih yang didapatkan oleh sebuah perusahaan.
Dari segi terminologi, income dan revenue merupakan dua hal yang berbeda. Meskipun keduanya merupakan pendapatan yang telah didapatkan oleh penjualan dari perusahaan, Revenue merupakan pendapatan kotor yang telah berhasil didapatkan tanpa dikurangi biaya yang lain, sedangkan income merupakan sebuah hasil pendapatan yang bersih, atau lain disebut sebagai sebuah netto dalam sebuah periode bisnis.
Revenue bisa dibilang sebuah pemasukan dari sebuah perusahaan. Pemasukan yang dimaksud disini adalah pemasukan yang sebuah perusahaan dapatkan dari penjualan Jasa maupun barang yang ditawarkan oleh perusahaan. Revenue memiliki dua jenis, yakni Operating dan Non-operating Revenue. Operating Revenue merupakan sebuah pemasukan yang didapatkan karena sebuah penjualan, sedangkan non-operating revenue adalah pemasukan yang didapatkan di luar dari penjualan.
Secara definitif profit adalah sebuah keuntungan yang didapatkan oleh sebuah perusahaan. Untuk mendapatkan hasil sebuah profit, pendapatan yang telah berhasil didapat harus dikurangi dengan semua pengeluaran atau biaya, dan termasuk di dalam beban pajak. Jadi, profit adalah hasil bersih ketika hasil income sudah digunakan untuk beberapa biaya. Biasanya profit adalah banyak uang yang dimiliki dalam waktu tertentu, sedangkan income adalah total uang yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Profit bisa dijadikan sebuah tolak ukur utama apakah perusahaan atau bisnis telah menghasilkan laba atau rugi dan juga merupakan sebuah tolak ukur sukses atau tidaknya sebuah perusahaan.
Apa Itu Passive Income?
Untuk kalangan investor, istilah passive income pasti sudah tidak asing lagi. Passive income adalah pendapatan atau penghasilan pasif. Ada juga orang yang mengartikan sebagai penghasilan sampingan. Penghasilan yang didapatkan dengan melakukan aktivitas yang minim. Di masa pandemi, makin banyak orang mengincar passive income karena bisa menghasilkan uang tanpa harus banyak aktif. Jadi uang atau aset yang bekerja untuk kita sebagai pemiliknya untuk mendapatkan uang. Contohnya adalah kemitraan terbatas atau sewa properti.
Perbedaan Passive Income & Active Income?
Ketika kita memiliki aset, kita bisa menghasilkan uang bahkan saat tidur sekalipun. Itulah yang disebut passive income. Tapi, passive income merupakan buah yang dipetik dari alokasi sejumlah active income di instrumen tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Aspek | Passive Income | Active Income |
Cara Mendapatkan | passive income bisa didapatkan meskipun orang tersebut tidak melakukan pekerjaan secara aktif. | Jika seseorang bekerja atau melakukan usaha, akan ada bayaran yang diperoleh dari pekerjaan tersebut |
Sumber Dana Atau Materi | Passive income asalnya dari beberapa active income yang disisihkan. Jadi sebelum mempunyai passive income, anda harus memiliki active income dahulu. Passive income asalnya dari beberapa active income | Pendapatan atau jerih payah karena sudah menyelesaikan pekerjaan merupakan active income. |
Cara Kerja | Passive income didapatkan ketika orang tersebut mengalokasikan materi dan materi itulah yang akan bekerja. Maka uang akan diperoleh tanpa anda perlu mengejarnya. | Cara kerja active income adalah manusia mengejar uang dengan bekerja. |
Besar Nominal | Nominal passive income dipengaruhi jumlah modal yang dialokasikan. Biasanya passive income ini dihitung berdasarkan persentase. | Kualitas dan kuantitas hasil usaha akan mempengaruhi besar kecilnya active income. |
Risiko | Passive income yang banyak diminati adalah investasi. Nah di bidang ini, investor mungkin mengalami cut loss (keadaan investor rugi dan memilih untuk jual aset agar kerugiannya tidak membesar). | Tidak ada risiko yang dimiliki active income, karena jumlah penghasilannya tidak mengalami pengurangan. |
Cara Perhitungan Income & Revenue
Bagaimana menghitung income, revenue dan profit? apakah ada rumusnya? apa rumusnya sama saja? Tentu saja ada perbedaan dalam rumusnya. Untuk menghitung masing-masingnya, anda bisa menggunakan rumus dan cara perhitungan di bawah ini.
Cara Perhitungan Income
Jika dilihat kembali, income memiliki dua bentuk; pendapatan bersih dan juga kotor. Berhubungan income memiliki dua jenis, cara perhitungan income memiliki dua jenis. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut :
- Pendapatan kotor = (harga per produk atau layanan) x (jumlah total produk atau layanan yang terjual)
- Pendapatan bersih = (pendapatan kotor) – (harga pokok penjualan)
Cara Perhitungan Revenue
Untuk mempermudah sebuah perhitungan, terdapat sebuah rumus yang cukup mudah untuk digunakan untuk menghitung sebuah revenue dari perusahaan. Dikutip dari Investopedia, kedua rumus tersebut adalah sebagai berikut :
- Jumlah unit terjual x Harga unit
- Jumlah pelanggan x harga per satu unit
Cara Perhitungan Profit
Perhitungan sebuah profit bukan merupakan sebuah hal yang sulit, namun untuk mendapatkan hasil profit yang benar, jumlah total pendapatan dan total biaya dari bisnis harus diketahui:
- Profit = Total Pendapatan – Total Biaya
Baca juga: Rumus ROI & Pengertian Return On Investment
Bagaimana Cara Menghitung Personal Income?
Apa anda ingin menghitung personal income? Ada rumus yang digunakan untuk menghitung personal income yaitu: personal income = produk nasional bruto + transfer payment – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseroan). Supaya lebih paham, perhatikan istilah berikut, seperti :
- Pajak perusahaan = pajak yang dibayarkan oleh tiap perusahaan/perseroan kepada Pemerintah
- Laba yang ditahan = laba yang tidak dibayarkan dan disimpan perusahaan. Tujuannya untuk digunakan di kesempatan tertentu.
- Iuran dan lain-lain = iuran yang dibayarkan kemudian hari saat karyawan sudah tidak bekerja lagi. Asal iuran tersebut adalah dari pungutan tiap bulan yang tidak dibayarkan ke mereka.
Bagaimana Cara Membangun Aset?
Agar bisa mengakumulasikan kekayaan di masa depan, anda tidak perlu memiliki pendapatan yang besar. Yang terpenting adalah mampu menerapkan strategi untuk membangun kekayaan, maka tujuan tadi bisa tercapai. Berikut ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membangun aset, yaitu:
- Investasi pada Properti
Meskipun kelihatannya menjadi aset yang menumpuk liabilitas, namun berinvestasi pada properti tidak akan membuat Anda rugi. Mengapa demikian? Investasi fisik ini jelas memiliki satuan harga yang setiap tahunnya selalu meningkat, nilai pada tanah setiap 5 tahun sudah pasti jelas berubah signifikan. Jadi, tidak ada salahnya memilih untuk membeli properti sebagai aset Anda di kemudian hari.
- Miliki Visi Keuangan yang Sama Dengan Partner
Jika sudah menikah dan memiliki pasangan, visi anda dan pasangan tentang keuangan di masa depan harus sama. Jika tidak ada kesepakatan antara keduanya, akan sulit mewujudkan mimpi tersebut di masa depan. Jadi pastikan anda dan pasangan memiliki pemikiran yang sama dan buatlah rencana bersama-sama.
- Jangan Biasakan Berhutang
Hutang bisa menjadi jebakan. Kebiasaan berhutang akan membebani diri anda. Hutang akan membuat anda sulit untuk akumulasi kekayaan, karena adanya tanggungan yang harus dibayarkan tiap bulannya. Berhati-hatilah dan jangan berhutang hanya untuk hidup konsumtif. Selain itu sebaiknya tidak berhutang untuk pendidikan anak, karena perlu waktu tahunan untuk melunasinya dan hal ini bisa mengganggu dana pensiun yang sudah dipersiapkan.
- Hidup Sederhana & Tingkatkan Standar Hidup
Disarankan tidak membeli barang yang anda tidak mampu membayarnya secara kontan. Poin ini berkaitan dengan hutang. Jika gaya hidup berlebihan, sampai membuat anda berhutang. Tentunya ini akan mempengaruhi dana yang dimiliki tiap bulan dan hal tersebut membuat anda sulit untuk membangun aset dari nol.
Saat anda mencicil rumah, pastikan cicilan tiap bulan kurang dari 30% dari pendapatan. Apalagi jika anda mendapat uang lebih, bisa dipakai untuk melunasinya segera. Konsisten dan disiplinlah untuk melatih hidup sederhana.
- Persiapkan Pensiun Dini
Dana pensiun harus disiapkan sedini mungkin, mulai dari muda agar ketika menginjak usia lanjut tidak menyusahkan keluarga. Bagi anda yang masih berusia 20-30 tahun, sebagian pendapatan bisa diinvestasikan ke instrumen saham yang memiliki tingkat imbal hasil tinggi.
- Siapkan Dana Pendidikan
Bagi anda yang sudah menjadi orang tua, menyiapkan dana pendidikan untuk anak adalah suatu kewajiban. Jangan sampai karena ingin mengakumulasikan kekayaan, membuat anda lupa dengan pendidikan anak. Ketika menyiapkan dana pendidikan, perhatikan tingkat inflasi, jurusan yang akan diambil dan lokasi pendidikannya.
Properti Adalah Investasi Jangka Panjang Yang Progresif!
Sudah paham bukan apa itu revenue, income & profit dan bagaimana cara menghitungnya? Apa Anda tertarik untuk membuat bisnis Anda sendiri?Jangan lupakan modal untuk bisnis Anda. Modal adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis. Pastikan modal anda cukup. Bagaimana jika kurang? Tak perlu bingung, pinjaman dana bisnis dan ragam kemudahan program pinjaman lainnya Anda bisa dapatkan di Danamas pinjaman online legal.
Kunjungi website Danamas atau Instagram Danamas untuk informasi lebih lanjut tentang produk pinjaman yang ditawarkan. Jangan ragu untuk menghubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.
Artikel ini ditulis sebagai bentuk dukungan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan yang berlangsung selama Bulan Oktober, yang diusung oleh OJK bersama Kementerian / Lembaga, Industri Jasa Keuangan. Bersama kita wujudkan akses keuangan untuk semua melalui peningkatan inklusi keuangan!