Apa itu diversifikasi? Diversifikasi adalah strategi bisnis di mana sebuah perusahaan memperluas operasional dengan memasuki bisnis atau industri baru yang berbeda dari bisnis inti (utama) yang sudah berhasil dibangun dan berjalan. Jadi, diversifikasi lebih mengarah kepada perluasan bidang yang diharapkan bisa memberi valuasi bisnis lebih banyak dan aman.
Terlilit hutang bisa menjadi alasan dari kurangnya mitigasi risiko yang baik saat Anda hendak melakukan diversifikasi produk. Zaman sekarang kata diversifikasi lebih erat dengan dunia finansial, karena berhubungan dengan trend financial literacy yang meningkat pesat 5 tahun terakhir ini. Jenis diversifikasi yang lebih diketahui semua orang pada umumnya cenderung pada Diversifikasi Aset Investasi.
Ada quotes, āDonāt put your eggs only in one basketā yang menjelaskan diversifikasi dengan sangat tepat. Karena diversifikasi memang digunakan untuk sebagai strategi ampuh meminimalisir resiko kerugian. Anda sebagai seorang pebisnis atau bahkan juga merangkap sebagai investor, langkah diversifikasi ini bertujuan untuk mengamankan nilai bisnis maupun portofolio investasi Anda. Jadi, apa itu diversifikasi? Simak lebih lengkapnya, Danamas secara spesifik akan membahas detail diversifikasi dalam artikel ini ke dalam bagian-bagian berikut:
Pengertian Diversifikasi (Diversifikasi adalah) dalam Bisnis
Diversifikasi memiliki tujuan diversifikasi bisnis untuk membantu perusahaan melakukan manajemen risiko, sama seperti diversifikasi dalam investasi. Mengurangi resiko dengan mengalokasikan modal ke berbagai jenis bisnis, serta untuk memperluas peluang bisnis dan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dalam diversifikasi pula, perusahaan dapat memilih untuk memasuki bisnis baru secara horizontal, vertikal, konsentrik, atau konglomerat.
Meskipun diversifikasi dapat memberikan keuntungan, namun juga ada tantangan seperti kekurangan keahlian, biaya tinggi, dan mengalihkan perhatian dari bisnis inti. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih strategi diversifikasi yang tepat dan membangun jaringan kemitraan yang kuat untuk memastikan keberhasilannya.
Jika secara pengertian diversifikasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diversifikasi adalah penganekaragaman. Jika diterapkan dalam istilah keuangan, diversifikasi sebenarnya lebih kepada usaha individu untuk menghindari ketergantungan pada singularitas kegiatan, produk, jasa maupun investasi. Sedangkan untuk para pebisnis, melakukan diversifikasi pada segi produk dilakukan untuk keberlangsungan bisnisnya. Perusahaan juga dapat menjalankan strategi diversifikasi pada berbagai aspek bisnis, misalnya supplier (penyedia) bahan baku, investasi, serta cabang perusahaan. Sedangkan penerapan dalam investasi, lebih kepada membeli instrumen yang berbeda. Sehingga saat suatu instrumen investasi menurun, Ana bisa memiliki jenis instrumen lainnya.
Jenis-Jenis Diversifikasi Berdasarkan Target Market
Setelah Anda mulai memahami diversifikasi adalah baik dalam perspektif bisnis ataupun investasi, kini Anda siap untuk belajar lebih lanjut tentang jenis diversifikasi yang umum dilakukan di setiap bisnis. Antara lain sebagai berikut:
1. Diversifikasi Vertikal
Pengertian diversifikasi vertikal adalah suatu strategi dalam perancangan produk yang memiliki tingkat level manfaat atau kegunaan yang beragam tetapi masih bisa melengkapi ataupun menggantikan produk satu sama lain.
Contoh diversifikasi vertikal produk antara lain kitchen set yang dijual terpisah, perusahaan manufacturer mobil dapat melakukan diversifikasi bisnis dengan menjual ban, produksi susu sapi dan kedelai formula pada satu perusahaan, dan masih banyak lainnya.
2. Diversifikasi Horizontal
Sedangkan diversifikasi horizontal merupakan suatu strategi perluasan (ekspansi) dimana strategi tersebut berfokus dalam menciptakan berbagai macam produk sejenis. Namun, melakukan perbedaan dari segi ukuran, target pasar hingga brand (merek).
Contoh diversifikasi horizontal produk yang paling umum ditemukan pada industri FMCG (fast moving consumer goods) seperti mie instan, shampoo, sabun mandi, dan air mineral. Obat-obatan atau minuman botol pun juga tercakup dalam contoh diversifikasi ini.
Jenis-Jenis Diversifikasi Berdasarkan Strategi Diversifikasi Produk
1. Diversifikasi Konglomerasi
Diversifikasi produk jenis ini beresiko dan memang tidak seperti pada umumnya diversifikasi horizontal atau vertikal. Jika dijelaskan lebih detail, perusahaan yang telah menjual secara horizontal maupun vertikal ingin menambah segmentasi baru. Sebut saja, jika perusahaan menjual jus dan susu, diversifikas konglomerasi yang mungkins saja dilakukan adalah berinvestasi pada kendaraan sepeda lipat. Nah, ini merupakan bentuk diversifikasi bisnis yang jelas sangat berbeda. Diversifikasi konglomerat adalah diversifikasi produk baru perusahaan yang berbeda sekali dengan yang sudah ada, dari proses pembuatan maupun pasarnya.
2. Diversifikasi Konsentris
Jenis diversifikasi satu ini lebih mengacu pada penambahan produk baru yang tetap memiliki kaitan dengan produk bisnis perusahaan yang sudah exist. Normalnya, Anda sebagai pemilik bisnis menerapkan strategi ini untuk pengembangan produk baru dimana fasilitas pembuatan, teknologi maupun industrinya sama.
Salah satu studi kasus contoh diversifikasi produk konsentris adalah industri percetakan buku novel yang mulai mencetak buku anak-anak, mulai menerima request percetakan undangan atau flyer selebaran. Sehingga strategi ini sangat layak untuk diterapkan pada perusahaan, karena fasilitas yang digunakan masih tergolong sama dan mirip. Menjadi salah satu diversifikasi yang tergolong mudah serta ekonomis untuk dilakukan pengusaha.
Manfaat, Keuntungan & Resiko Melakukan Diversifikasi
Memperhatikan dengan baik keuangan perusahaan bisa menjadi solusi paling tepat sebelum melakukan diversifikasi bisnis maupun investasi. Perencanaan keuangan wajib diperhitungkan tingkat kematangannya, terlebih dari sisi likuiditas keuangan perusahaan. Diversifikasi adalah strategi bisnis yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Manfaat diversifikasi yang utama di antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi resiko bisnis
Dengan memiliki lini produk atau bisnis, perusahaan Anda dapat memitigasi resiko kerugian saat ada satu lini bisnis Anda mengalami masalah. Masalah perusahaan dapat beragam bisa saja produksi sedang menurun atau keadaan pasar yang lesu. Ini jelas tidak akan menimbulkan kepanikan tersendiri untuk Anda.
Dengan Anda melakukan diversifikasi produk tentu keuntungan produk lain dapat menutup kerugian tersebut. Maka dari itu sebagai pemimpin, Anda sepatutnya tidak boleh terlalu tergantung pada satu produk saja.
Baca Juga : Manajemen Risiko: Pengertian, Tujuan, Proses & Contohnya
2. Meningkatkan nilai perusahaan
Melindungi perusahaan dari persaingan yang ketat dalam industri sejenis juga meningkatkan laba yang diterima perusahaan karena kredibilitas bisnis bisa lebih meningkat karena pengadaan bisnis untuk meningkatkan kebutuhan pelanggan.
3. Menjangkau target pasar baru hingga memperluas market share
Dari produk perusahaan yang variatif ragamnya sehingga menyediakan preferensi untuk berbagai target pasar. Bagi setiap bisnis, market share serta target pasar baru menjadi komponen penting yang menentukan kesuksesan bisnis, terutama jika memiliki banyak kompetitor.
Dengan Anda melakukan strategi diversifikasi produk target pasar jadi lebih mempunyai pilihan pembelian barang. Sehingga setiap penjualan produk dari konsumen tetap dirasakan kontribusinya dalam mengisi persentase market share perusahaan yang sama.
4. Melindungi perusahaan dari persaingan pasar yang sengit serta ketat
Tujuan terakhir diversifikasi adalah untuk membantu bisnis Anda dalam bersaing dan mengungguli kompetitor Anda. Kombinasi dari semua yang disebutkan diatas akan membuat perusahaan Anda stand out di tengah arus gempuran bisnis baru maupun online.
Manfaat atau bisa disebut kelebihan diversifikasi memang sangat mendukung perusahaan untuk melakukan strategi besar selanjutnya. Namun Anda sebagai pebisnis andal tentu harus menimbang pula resiko dari kerugian diversifikasi.
Nah berikut ini, kami simak lebih detail terkait potensi kerugian diversifikasi produk sebagai berikut:
1. Mengakibatkan kurangnya fokus pada produk inti
Perusahaan harus dapat membagi fokus atau menambah manajerial hingga karyawan sebelum menjalankan strategi diversifikasi produk. Pasalnya perusahaan yang terlalu fokus memperluas lini produk atau layanannya dapat menjadi kehilangan fokus pada produk inti mereka yang sebenarnya masih sangat berpotensi membawa keuntungan bagi perusahaan. Sehingga Anda perlu persiapan matang sebelum melakukan diversifikasi produk untuk menghindari hal ini sampai terjadi.
2. Meningkatkan biaya produksi dan distribusi
Sebelum melaksanakan diversifikasi, tentu perlu mengingat bahwa penambahan lini produk otomatis juga membuat semakin banyak produk yang perlu diproduksi. Yang mana pula semakin banyak biaya yang perlu dikeluarkan.
Hal ini untuk secara jangka pendek dapat mengurangi keuntungan perusahaan terutama jika produk baru Anda tidak berhasil mendapatkan tanggapan baik dari potensial konsumen.
Maka dari itu market (user) research sangatlah penting untuk Anda lakukan sebagai seorang pebisnis. Karena kelebihan diversifikasi produk secara jangka panjang adalah untuk meminimalisir risiko. Jangan sampai karena Anda kurang riset sehingga malah memperbesar risiko dengan melakukan ekspansi lini produk.
3. Mengakibatkan kebingungan konsumen
Diversifikasi produk selain memberikan lebih banyak pilihan alternatif namun dapat bersamaan membuat konsumen jadi semakin sulit memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Maka dapat menawarkan produk atau layanan yang solution market fit sangatlah penting agar dapat memenuhi dan menonjol di mata konsumen.
Lakukan Diversifikasi Untuk Hasil Bisnis yang Optimal!
Pada akhirnya terlepas dari Anda ingin melakukan diversifikasi produk ketika dilihat dari pengertian, manfaat, jenis hingga kekurangan. Sebelum Anda mengambil keputusan untuk menambahkan produk baru, perusahaan harus mempertimbangkan biaya dan manfaat, serta dampak jangka panjang bagi bisnis.
Danamas selalu siap menjadi mitra yang memberikan pinjaman online terpercaya yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK. Danamas hadir dengan pinjaman yang bisa didapatkan dengan limit besar hingga Rp 2 miliar. Untuk bisa dapatkan modal usaha berlimit besar dan suku bunga rendah, kunjungi Danamas P2P Lending.
Informasi up to date mengenai investasi dan ragam informasi seputar keuangan di Website Danamas atau Instagram Danamas. Jika ada pertanyaan atau keluhan silahkan hubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.