Bullish dan bearish merupakan istilah yang sering Anda dengar jika melakukan trading. Pada pergerakan pasar biasanya dapat mempengaruhi kenaikan maupun penurunan. Bagi para pemula yang baru terjun ke dunia trading, mungkin masih belum mengerti atau tidak lazim dengan istilah bullish atau bearish.
IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan, nah istilah dan pengaplikasian bullish bearish seringkali digunakan untuk menggambarkan grafik. Nah, pola bullish dan bearish ini dapat Anda amati sebagai trader untuk mengambil keputusan trading yang bijak. Oleh karena itu, Anda perlu mempelajari pola-polanya sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan.
Dalam artikel ini akan kita kupas tuntas mengenai Bullish dan Bearish mulai dari faktor-faktornya, cara mengenali dan interpretasi pola bullish, hingga solusi dalam cut loss. Yuk simak lebih lengkap mengenai Bullish dan Bearish.
Pengertian Bullish & Bearish dalam Pasar Modal Saham
Bullish merupakan kondisi pasar yang sedang bagus dan harga mengalami peningkatan. Istilah Bullish juga dipakai untuk prediksi kenaikan harga atau sikap investor atas kondisi pasar yang menunjukkan adanya kenaikan. Bullish juga menandakan bahwa penawaran dan permintaan terhadap pasar ikut berperan aktif dalam menentukan kondisi pasar. Apabila permintaan tinggi maka akan mendorong terjadinya kenaikan harga atau bullish.
Sedangkan bearish adalah kondisi dimana turunnya harga pasar secara keseluruhan. Pasar yang mengalami penurunan ditandai dengan adanya penurunan indeks harga saham keseluruhan. Bearish juga dipakai investor yang memprediksi adanya penurunan harga kedepannya. Biasanya para investor akan menjual aset saat mengalami bearish.
5 Pola Candlestick Bullish yang Penting
Pola candlestick bullish merupakan pola yang wajib Anda kuasai. Ada beberapa jenis pola candlestick bullish, berikut beberapa contohnya.
1. Bullish Hammer
Bullish hammer candlestick menunjukan bahwa akan terjadi pola pembalikan bullish dari tren bearish. Pada fase ini para trader mendorong harga lebih rendah sehingga terjadi pembelian yang intens sehingga aset ditutup dengan harga yang lebih tinggi.
2. Morning Star
Morning star menunjukkan akhir dari tren penurunan harga dan memberikan sinyal pembalikan bullish. Anda dapat mengenali pola ini dengan melihat ada candlestick merah panjang di sebelah kiri yang diikuti candlestick pendek yang dapat berwarna merah atau hijau dan candlestick hijau di tengah.
3. Three White Soldiers
Pola ini terdiri dari tiga candlestick yang tampil berturut-turut berwujud hijau panjang dan memiliki sumbu kecil. Anda harus mengenali pola ini karena pola ini menunjukan tren bullish yang kuat.
4. Bullish Engulfing Candle
Pola ini menandakan terjadinya pembalikan dari harga aset. Pola ini terdiri dari 2 candle dimana candle pertama yaitu candle bearish dan yang selanjutnya yaitu candle bullish dengan body yang lebih panjang.
5. Pola Piercing Line
Pola ini terbentuk oleh dua candle sehingga sering disebut sebagai pola candlestick double. Candle yang pertama muncul yaitu candle bearish, sedangkan candle yang kedua diusul candle bullish. Pola ini menunjukan penurunan harga dengan peningkatan tekanan beli.
Faktor Penyebab Bullish dan Bearish
Dalam dunia bisnis tentu saja Anda perlu memperhatikan perilaku investor agar dapat mendapatkan bayangan besar terkait pasar. Hal ini banik untuk memperhitungkan kira-kira bagaimana proyeksi bisnis dalam industri Anda. Ada beberapa pengaruh atau faktor yang memicu terjadinya bullish dan bearish dalam pasar.
1. Faktor yang Mempengaruhi Bullish
Pada bullish biasanya akan terjadi pada saat perekonomian mengalami pertumbuhan yang baik. Faktor ini bisa dilihat dari:
- Pasar Saham dalam kondisi ekonomi yang sudah kuat dan bunga yang stabil dalam jangka waktu tertentu
- Inflasi rendah atau Produk Domestik Bruto yang menguat
- Evaluasi prospek yang baik pada perusahaan yang dituju ditandai dengan meningkatnya tren jumlah perusahaan yang mencatat saham pertamanya di bursa serta adanya pertumbuhan laba industri.
- Kepercayaan investor dalam menanamkan dana atau aset yang ikut mempengaruhi pasar saham sehingga terjadi kenaikan (bullish)
Adanya faktor tersebut memberikan harapan atau optimisme kepada investor untuk membeli aset – aset yang diincar. Pada prinsip supply and demand, permintaan yang lebih tinggi daripada penawaran akan memberikan kenaikan harga.
2. Faktor yang Mempengaruhi Bearish
Apabila bullish berarti optimisme, maka pada bearish terjadi penurunan atau pesimisme pada market. Ilustrasi yang muncul pada bearish adalah pasar yang mengalami penurunan atau kelemahan yang ditandai dengan beberapa alasan yakni:
- Valuasi perusahaan terlalu mahal
- Kebijakan ekonomi yang agresif
- Krisis ekonomi
- Kondisi yang tidak terduga
Ketika terjadi bearish, para investor akan menjual saham miliknya. Dengan adanya tekanan jual yang tinggi maka akan mengakibatkan harga saham mengalami kejatuhan. Sebagai seorang investor yang melihat kondisi pasar bearish maka dapat mengindikasikan bahwa indeks pasar sedang mengalami penurunan hingga 20 persen atau para investor sedang pesimis terhadap kondisi ekonomi yang lemah.
Bearish & Bullish dalam Trading
Bearish dan bullish menjadi istilah yang sering digunakan dalam proses trading. Kedua jenis pola ini banyak digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan saat trading. Lalu bagaimana cara menyikapi jika trend tersebut muncul saat trading?
Bullish dan bearish menunjukan sikap dan keyakinan terhadap pasar saham. Ketika terlihat pola bullish maka orang akan berpikir bahwa harga akan naik. Namun pola ini harus Anda lihat dengan teliti, karena bisa saja Anda melihat pola yang salah.
Berbeda dengan bearish banyak para pemain yang akan melihat bahwa harga akan turun. Untuk itu, mereka akan menyiapkan strategi untuk memperoleh keuntungan pada kondisi tersebut. Ada yang dapat memperoleh keuntungan, tapi ada juga yang mengalami kerugian sehingga harus melakukan cut loss.
Apakah Cut Loss Solusi yang Tepat?
Cut Loss merupakan sebuah solusi yang dilakukan untuk menghindari kerugian dalam bermain saham. Metode ini dilakukan agar Anda dapat meminimalkan kerugian yang Anda alami.
Namun, jangan salah dalam memutuskan cut loss karena dapat memberikan kerugian yang besar bagi Anda. Cara terbaiknya yaitu dengan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss
Lalu apakah itu cut loss? Cut loss merupakan cara trading ketika Anda menjual harga saham lebih rendah dari harga beli. Tentunya, Anda akan rugi ketika melakukan cut loss namun jika Anda tidak melakukannya dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Namun, Apakah cut loss merupakan solusi yang tepat? Nah disini kami menyediakan 3 contoh kasus ketika Anda melakukan cut loss dengan tepat.
1. Saham Terus Menurun
Jika Anda sudah memilih saham dari perusahaan yang memiliki potensi besar. Namun, karena satu dan lain hal terjadi penurunan saham secara terus menerus. Jika Anda tidak melakukan cut loss maka Anda akan mengalami kerugian besar jika saham turun lebih jauh tanpa naik kembali. Maka cut loss pilihan yang tepat untuk mengurangi kerugian.
2. Kerugian Sudah pada Batasnya
Umumnya para pemain saham telah menentukan batas kerugiannya. Ada yang menentukan batas 3% maupun 5%. Nah jika terjadi Anda mengalami kerugian melewati batas yang Anda tetapkan. Ada baiknya Anda melakukan cut loss untuk menghindari kerugian yang lebih tinggi lagi.
3. Salah memilih Saham
Jika Anda terlalu terburu-buru maka kesalahan dalam membeli saham merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Apalagi saham yang Anda beli indeksnya terus meneru turun. Maka cut loss merupakan salah satu solusi yang Anda dapat pilih untuk mengurangi kerugian besar.
Danamas Pinjaman Bisnis Bantu Anda Kembangan Bisnis
Sebelumnya kita sudah membahas mengenai bearish dan bullish dalam trading, hingga cut loss. Trading menjadi salah satu cara yang banyak anak muda geluti untuk mengumpulkan uang. Namun, untuk mengumpulkan uang tidak hanya dengan trading, Anda dapat memulai sebuah bisnis. Tidak punya modal bisnis? Jangan ragu karena ada Danamas yang menjadi solusi Pinjaman Online Terpercaya.
Danamas adalahh platform P2P lenging pinjaman online beragunan properti yang telah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan untuk membantu para pelaku UMKM mendapatkan modal usaha mulai dari Rp 50 juta hingga milyaran rupiah. Bersama Lancar by Danamas, atasi kendala Anda dalam masalah permodalan. Ajukan pinjaman Anda sekarang dengan mendaftar di aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis.