apa-itu-ihsg

Apa itu IHSG? Sebelum memulai berinvestasi, investor dan para pelaku pasar modal pasti akan ditampilkan berbagai data untuk dibaca. Banyaknya data tersebut bisa membuat investor bingung, terutama bagi investor pemula atau awam. Pada tahun 1983 BEI akhirnya memperkenalkan fitur indeksasi saham yang dikenal dengan nama IHSG. IHSG akan membantu bagi para investor pemula agar dapat mengamati pergerakan dari pasar saham.

Bursa efek dan cara kerjanya adalah hal yang memang tidak umum untuk dipelajari. Mempelajari cara kerja saham adalah hal yang penting dan wajib untuk dilakukan, karena ini membantu Anda untuk menentukan target harga kisaran dalampasar dengan baik. Ini jelas sangat berguna untuk memberikan proyeksi terhadap bisnis Anda.

Dalam artikel ini akan dibahas secara komprehensif mengenai IHSG, mulai dari pengertian IHSG, jenis-jenisnya, hingga penyebab perubahan IHSG. Ayo simak apa itu IHSG!

Pengertian IHSG

IHSG kepanjangan dari Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG berupa grafik saham yang menunjukkan adanya pergerakan rata-rata seluruh saham di dalam bursa efek. Dengan adanya grafik IHSG, para pelaku pasar modal dapat melihat ringkasan kondisi pasar modal BEI secara real-time tanpa harus menganalisis instrumen saham satu per satu.

Menurut BEI, pengertian IHSG yakni indeks saham untuk mengukur adanya kinerja semua saham di BEI. Selain IHSG, BEI memiliki sekitar 38 indeks saham lain dengan latar yang berbeda-beda. Beberapa indeks saham selain IHSG adalah IDX80, LQ45, IDX Quality 30, ISSI, dan lain sebagainya.

12 Jenis-Jenis IHSG

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki jenis saham yang dibedakan berdasarkan kriteria tertentu. Berikut adalah jenis-jenis saham, indeks dan cara mengukur performa dari masing-masing saham.

  1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengukur semua pergerakan saham yang tercatat di BEI.
  2. Indeks yang mengukur adanya nilai performa harga dari harga saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung adanya fundamental perusahaan yan baik, misalnya seperti Indeks LQ45, Index IDX 30, Indeks IDX 80, Indeks Bisnis 27, Indeks Kompas 100, Indeks investor 33, dan Indeks MNC36, indeks ini akan diterbitkan dan dikelola pihak ketiga di luar BEI.
  3. Indeks yang mengukur performa harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah seperti Indeks IDX SMC Composite, Indeks IDX SMC, dan Indeks Pefindo 25.
  4. Indeks yang mengukur adanya performa harga saham yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Indeks Saham Syariah, Jakarta Islamic Index (JII), dan Jakarta Islamic Index 70.
  5. Indeks yang mengukur adanya performa harga saham dari masing – masing sektor industri yang ada pada klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA)  yakni indeks pertanian, indeks keuangan, indeks pertambangan, indeks manufaktur, Indeks Aneka Industri, Indeks Industri Barang Konsumsi, Indeks Industri Dasar dan Kimia, Indeks Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan, Indeks Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi, dan Indeks Perdagangan, Jasa, dan Investasi.
  6. Indeks yang mengukur performa harga seluruh saham yang tercatat sesuai dengan papan pencatatannya, yakni Indeks Papan Utama (Main Board Index) dan Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index).
  7. Indeks yang mengukur performa harga saham dari emiten yang memiliki kinerja yang baik untuk mendorong adanya usaha berkelanjutan serta memiliki kesadaran sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola perusahaan yang baik (Sustainable and Responsible Investment) seperti Indeks SRI KEHATI. Indeks ini dihadirkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.
  8. Indeks yang mengukur performa harga dari saham-saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir  dividend yield tinggi yakni Index IDX High Dividend 20.
  9. Indeks yang mengukur performa harga atas saham perusahaan BUMD,BUMN dan afiliasinya yakni Indeks IDX BUMN 20.
  10. Indeks yang mengukur performa 15 saham perbankan yang memiliki fundamental dan likuiditas yang baik adalah  Indeks Infobank15.
  11. Indeks yang terdiri dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor-sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur yakni Indeks SMinfra18.
  12. Indeks yang mengukur performa harga dari 30 saham emiten-emiten yang memiliki peringkat investment grade dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yang merupakan kapitalisasi pasar paling besar yakni Indeks PEFINDO i-Grade.

Fungsi dari IHSG

Setelah memahami apa itu IHSG, berikut adalah beberapa fungsi dari IHSG yang wajib kita pahami untuk memastikan pergerakan bisnis dan pasar dengan jelas. Berikut adalah fungsi utama dari IHSG!

  1. Menunjukkan Pergerakan Pasar
    Menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana antusiasme jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
  2. Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
    Menampilkan tolak ukur bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG memberikan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 
  3. Menjadi Produk Investasi Pasif
    Menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan jual beli, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham ini umumnya menggunakan harga IHSG. Apabila harga pada IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

Baca Juga: Macam-macam Candlestick & Cara Membacanya

Manfaat IHSG untuk Memilih Saham

IHSG dapat digunakan untuk mengetahui gambaran pergerakan dari saham secara keseluruhan. Jadi Anda dapat menggunakan IHSG sebagai acuan kinerja portofolio saham yang pada akhirnya bertujuan untuk mengukur keuntungan. Dengan IHSG maka Anda dapat melihat pergerakan saham secara keseluruhan.

Bagi seorang investor grafik IHSG dapat  memberikan estimasi profit. Persentase data yang ada pada grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

Faktor yang Mempengaruhi IHSG

IHSG berfungsi untuk melihat pergerakan dari saham secara keseluruhan. Lalu apa faktor yang mempengaruhi IHSG? Ada berbagai faktor yang sudah jelas memperngaruhi adalah isu perusahaan dan perekonomian negara. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan kondisi dalam sosial yang kemungkinan bisa mempengaruhi lajunya harga saham. Ini dia beberapa faktor yang jelas dapat mempengaruhi!

  1. Kinerja perusahaan

Jika kinerja perusahaan meningkat maka angka IHSG akan meningkat pula. Begitu juga sebaliknya jika kinerja perusahaan menurun maka akan mempengaruhi IHSG.

  1. Isu Pasar

Persepsi para pelaku pasar akan mempengaruhi pergerakan dari IHSG. Contohnya jika emiten merilis laporan keuangan positif maka harga saham akan meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya.

  1. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dapat menjadi faktor yang mempengaruhi IHSG. Contohnya jika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berdampak terhadap kinerja emiten maka IHSG akan merespon isu tersebut.

3 Penyebab IHSG Turun

Ada beberapa hal yang menyebabkan IHSG dapat turun. Faktor sosial dan isu dalam masyarakat sudah jelas bisa menyebabkan harga saham menurun drastis. Tidak hanya sosial, namun masalah ekonomi juga bisa menjadi salah satu kondisi yang menyebabkan harga saham bergejolak baik kondisi ekonomi nasional ataupun internasional. Jadi baiknya tidak berkaca pada isu sosial yang terjadi, namum perhatikan kualitas perusahaan yang Anda pilih untuk berinvestasi. Berikut adalah beberapa penyebab IHSG menurun!

  1. Tren Pelemahan Nilai Tukar

Kasus ini terjadi di tahun 2022 dimana IHSG anjlok pada Rp 6.636 yang merupakan titik terendahnya. Hal ini disebabkan karena melemahnya tren nilai tukar rupiah.

  1. Kondisi Politik

Kondisi politik menjadi salah satu penyebab turunnya IHSG. Hal ini dikarenakan suku bunga yang naik sehingga investor banyak mengalihkan investasinya ke deposito

  1. Manipulasi Pasar

Faktor ini disebabkan oleh investor berpengalaman yang menyebarkan berita melalui media sosial untuk memanipulasi keadaan pasar. Salah satu tujuan mereka bisa untuk menurunkan harga IHSG

Tingkatkan Literasi Keuangan untuk Finansial yang Lebih Baik

Sebelumnya Anda sudah mengenal mengenai IHSG mulai dari pengertian hingga pengetahuan teknisnya. Anda dapat menggunakan IHSG untuk mengetahui pergerakan dalam pasar modal. Namun, berinvestasi tidak hanya dengan berinvestasi saham. Ada jenis investasi lain seperti membangun sebuah bisnis. 

Jika kita berbicara mengenai sebuah pembangunan usaha, maka tidak akan terlepas dengan modal usaha. Modal usaha menjadi salah satu poin penting untuk membangun usaha agar dapat sukses. Anda dapat mendapatkan modal usaha melalui berbagai layanan peminjaman. Namun, pilihlah fintech lending yang aman dan terpercaya.

Pinjaman online terpercaya dan aman adalah suatu kenyamanan tersendiri bagi Anda pelaku usaha dan bisnis. Ini jelas menghindarkan Anda dari berbagai macam kerugian terutama yang berkaitan dengan aset bisnis Anda. Danamas adalah pinjaman online terpercaya berizin dan diawasi oleh OJK, sudah berdiri dan melayani banyak pengusaha dan bisnis dalam memberikan pinjaman sejak tahun 2000. 

Dapatkan dana pinjaman bisnis Anda mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga rendah. Tenor waktu hingga 10 tahun, simulasikan terlebih dahulu dana pinjaman bisnis Anda dengan Kalkulator Simulasi Kredit Pinjaman Online Danamas.

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

lo-kheng-hong

Lo Kheng Hong & Kunci Sukses Investasi Saham Untung 1000%

Lo Kheng Hong adalah pria yang berasal dari kaum masyarakat biasa bukan privilege tapi bisa menjadi miliarder saham di Indonesia. Banyak yang menjuluki beliau adalah

daftar-saham-bluechip

Daftar Saham Blue Chip Untuk Mulai Berinvestasi di Tahun 2023!

Saham blue chip merupakan jenis saham yang sangat diincar oleh para investor karena dinilai memiliki risiko yang relatif lebih rendah dan peluang keuntungan yang lebih besar.

compounding-adalah

Compounding Adalah Efek Bunga Dalam Berinvestasi, Ini Ulasan & Contohnya!

Compounding adalah suatu konsep yang banyak dipakai dalam berbagai bidang seperti bisnis, investasi dan self development. Terkadang kita mengabaikan unsur compoun