analisa teknikal crypto

Analisa teknikal crypto yang tepat harus bagaimana? Crypto menjadi salah satu pilihan beberapa orang yang ingin mencoba investasi selain saham Reksadana dan obligasi. Beberapa investor tertarik untuk mencoba trading crypto karena menawarkan keuntungan yang cukup besar. Namun untuk bisa mendapatkan keuntungan yang besar, Anda juga perlu melakukan berbagai analisa sebelum bertransaksi.

Analisa teknikal saham menjadi hal yang fundamental sebelum Anda memulai memahami bagaimana kerja Crypto. Biasanya dalam analisa teknikal Forex, kita juga mengenal adanya chart harga yang pergerakannya berdasarkan hukum permintaan dan penawaran para investor. 

Bagaimana analisa teknikal crypto yang tepat? Yuk simak artikel ini untuk ketahui cara analisa teknikal crypto sekaligus kenali indikator dalam analisis teknikalnya!

Apa itu Analisa Teknik Candlestick pada Crypto? 

Analisa teknikal candlestick pada crypto merupakan metode analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan pergerakan harga aset kripto. Pola candlestick akan menampilkan semua informasi harga aset kripto di pasar aset digital. Melalui analisis teknikal candlestick kripto maka Anda dapat menentukan titik entry dan exit saat melakukan analisis teknis. Analisis ini akan memberikan gambaran prediksi tren harga pasar kripto.

7 Indikator Trading Crypto

Ada beberapa indikator analisa teknikal crypto yang perlu Anda ketahui. Indikator tersebut yaitu sebagai berikut ini!

1. Moving Average Atau MA 

Moving Average merupakan indikator yang mampu menampilkan rata-rata tiap pergerakan harga dalam sebuah periode. Moving Average adalah salah satu indikator bagi kebanyakan trader yang ingin mencoba analisa teknikal. Hal ini karena Moving Average adalah indikator trading crypto yang cukup sederhana. Anda bisa menghitung pergerakan rata-rata harga dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu 50 hari.

2. Simple Moving Average (SMA)

Simple Moving Average atau yang dikenal dengan SMA memiliki karakter pada indikator yaitu average yang dipecah menjadi beberapa kategori. Simple Moving Average di plot berdasarkan data harga dari tiap periode. Hal ini bertujuan agar mendapatkan rata-rata harga sesuai hari yang ingin dihitung oleh data harganya dengan metode simple Moving Average.

3. Exponential Moving Average

Indikator exponential Moving Average (EMA)  adalah bagian dari jenis Moving Average pertama yang sudah di pecah. Karakteristik eksponensial adalah menitikberatkan pada data harga terbaru sehingga potensi analisanya lebih akurat sehingga memunculkan aksi terhadap harga pasar terbaru.

4. Relative Strength Index (RSI)

Indikator selanjutnya adalah relative strength index yang tidak bisa dipisahkan dari analisa berbasis grafis. Relative strength index adalah bagian dari analisa teknikal crypto yang merupakan indikator momentum dan memiliki peran untuk menunjukkan kondisi aset. Relative strength index juga berfungsi untuk mengukur besaran perubahan harga terbaru yang akan ditampilkan sebagai osilator.

5. Moving Average Convergence Divergence

Indikator pada analisa teknikal crypto ini merupakan indikator yang  dipakai untuk mengikat momentum atas sebuah aset. Maka strategi tersebut akan menunjukkan hasil yang berhubungan di antara dua Moving Average yaitu garis sinyal dan garis MACD.

6. Stochastic RSI / StochRSI

StochRSI adalah osilator momentum yang berguna untuk menentukan adanya aset oversold dan Overboard. Indikator itu merupakan turunan dari StochRSI namun menerapkan rumus isolator terhadap RSI biasa.

7. Bollinger Bands / BB

BB dipakai untuk Mengukur adanya volatilitas pasar dan kondisi aset oversold atau overboard. Indikator tersebut terbagi kedalam tiga garis yaitu band atas, bawah, dan tengah

Teknikal Analisis Candlestick Crypto

Ada beberapa teknikal analisis candlestick crypto yang perlu Anda pahami yaitu sebagai berikut ini

1. Komponen Candlestick

Candlestick bisa menunjukkan harga pembukaan tinggi rendah dan penutupan pasar pada hari itu. Candle memiliki bagian yang lebar yang disebut tubuh atau Real body. Real body mewakili kisaran harga antara pembukaan dan penutupan perdagangan pada hari itu. Ketika bagian  badi diisi dan berwarna hitam artinya penutupan lebih rendah daripada pembukaan. Jika badi kosong artinya penutupan lebih tinggi daripada pembukaan.

2. Anatomi Grafik Candlestick

Grafik candlestick terdiri dari batang lilin dan sumbu. atau badi pada kalender stik mirip seperti batang lilin yang mencerminkan perbedaan antara harga buka dan tutup pada satu periode tertentu. Harga buka dan tutup adalah harga transaksi pertama yang dan terakhir untuk jangka waktu tersebut. saat tidak terlihat ada batang lilin atau batang lilin sangat kecil artinya harga buka dan tutup pun hampir sama.

Sumbu atau ekor pada candlestick adalah garis tipis kecil di atas dan di bawah yang mewakili harga tinggi dan rendah pada periode tertentu. Saat sumbu muncul di atas lilin hal itu menunjukkan harga tertinggi untuk periode itu. Jika tidak ada sumbu atas maka bagian atas lilin adalah harga tertinggi. Begitu juga yang terjadi pada sumbu di bagian bawah lilin yang menunjukkan harga rendah pada periode tertentu. Jika tidak ada sumbu yang rendah maka bagian bawah lilin merupakan harga terendah.

3. Warna Batang Candlestick

Warna candlestick adalah putih dan hitam, hijau dan merah. Putih dan hijau memiliki arti harga selesai lebih tinggi daripada jangka waktu tersebut. Hal tersebut menunjukkan harga penutupan berada diatas harga terbuka. Lilin hitam atau merah artinya harga tutup berada di level rendah selama jangka waktu tersebut.

Candlestick putih atau hijau mengindikasikan adanya tekanan beli yang cukup kuat. Umumnya warna tersebut memberikan sinyal harga bullish. Namun anda tetap harus melihat hal ini dalam konteks struktur pasar. Hitam atau merah panjang menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan, hal ini menunjukkan harga sedang bearish.

Memahami Analisa Teknikal Candlestick

Semakin Anda memahami analisa teknikal candlestick maka semakin tepat pula keputusan trading yang Anda buat. Jadi ayo pelajari analisa teknikal candlestick dibawah ini!

1. Kerangka Waktu Grafik Crypto

Cara pertama yaitu melihat grafik crypto melalui aplikasi trader dengan mempertimbangkan kerangka waktu. Adapun kerangka waktu yang sering digunakan yaitu grafik 15 menit, perjam, 4 jam dan grafik harian.

Setelah melihat kerangka waktu maka seorang trader akan membuat keputusannya. Namun, tidak semua trader memiliki ciri pengambilan keputusan yang sama. Ada dua jenis tipe trader berdasarkan cara menyimak kerangka waktu yaitu:

  • Trader Intra day

Trader yang membuka dan menutup posisi waktu dalam satu hari. Oleh karena itu, mereka menyukai grafik per jam, 15 menit dan 5 menit.

  • Trader Jangka Panjang

Trader jangka panjang biasanya menahan posisi dalam jangka waktu yang lama. Bisa dalam jangka waktu mingguan, bulanan dan tahunan Oleh karena itu, mereka menyukai grafik per jam, 4 jam atau mingguan.

2. Market Cap

Cara kedua yang selanjutnya dilakukan yaitu dengan menghitung market cap dari setiap koin. Adapun rumus yang dapat Anda gunakan yaitu:

Market Cap: Total Koin x Harga Setiap Koin

Fungsi dari market cap ini yaitu memberikan informasi metrik mengenai jumlah aset yang tersedia dan harga aset.

Pola Candlestick Dasar

Pergerakan pada candlestick terkadang terlihat tampak acak, di lain waktu pola tersebut membentuk pola yang sering dipakai oleh pedagang untuk tujuan analisis. Pola tersebut dibagi menjadi bullish dan bearish. Itu menunjukkan bahwa harga tersebut naik sedangkan pola bearish menunjukkan harga tersebut turun. Sebenarnya tidak ada pola yang bekerja sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan pola mewakili kecenderungan pergerakan harga dan bukan merupakan sebuah jaminan.

3 Pola Trading Crypto Candlestick Populer

Ada berbagai strategi perdagangan jangka pendek yang didasarkan pada pola candlestick. Candlestick juga memiliki banyak pola, tapi pola berikut ini merupakan pola yang populer digunakan para trader

1. Hammer

Pola hammer menunjukan akan terjadi pembalikan naik yang ditandai dengan bentuk candlestick berupa body kecil dan ekor panjang. Pola ini mengindikasikan bahwa aset perdagangan secara signifikan lebih rendah dari pembukaan. 

2. Hanging Man

Pola Hanging Man menunjukan kebalikan dari hammer. Arti dari pola candlestick ini yaitu pergerakan cryptocurrency sedang mendekati puncak uptrend yang akan berbalik turun.

3. Morning Star

Morningstar adalah pola bearish reversal dimana batang pertama memiliki panjang dan warna hitam atau merah, lalu diikuti batang pendek yang memiliki celah lebih rendah. Hal ini diselesaikan oleh batang putih atau hijau yang memiliki tubuh panjang dan menutup di atas titik tengah batang pertama. 

Analisa Teknikal Forex Paling Akurat

Dalam analisa teknikal forex ada beberapa indikator yang dapat Anda gunakan. Namun, diantara jenis indikator lain analisa teknikal forex yang paling akurat yaitu:

1. Moving Average

Moving average merupakan indikator yang menghitung harga rata-rata saham pada rentang waktu tertentu. Contoh dari moving average (MA) yaitu MA50 artinya rentang waktu yang dihitung adalah 50 hari. 

Cara melakukan analisa teknikal dengan indikator ini yaitu melihat perbandingan posisi harga dan MA50. Apabila grafik harga memotong MA50 maka merupakan sinyal beli. Sedangkan jika grafik memotong MA50 kebawah adalah sinyal jual.

2. Relative Strength Index 

Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator yang digunakan untuk membandingkan daya tarik kenaikan dan penurunan harga. Melalui indikator ini maka Anda  dapat mengetahui apakah harga overbought (jenuh beli) sehingga ada potensi turun untuk dijual.

3. Stochastic

Stochastic merupakan indikator yang menunjukan lokasi harga penutupan terakhir jika dibandingkan dengan range harga pada waktu tertentu. Ada tiga macam tipe stochastic oscillators yaitu fast, slow dan full.

4. Moving Average Convergence Divergence (MACD) 

MACD merupakan indikator yang menunjukan tren yang terjadi dan sinyal beli serta jual. Dalam MACD akan ada dua garis yaitu signal line dan MACD line. 

Jika nilai MACD positif berarti pasar bullish sedangkan jika MACD negatif maka pasar bearish.

Investasi dengan Fundamental yang Kuat adalah Membangun Usaha UMKM

Mempelajari analisa teknikal crypto ini sangat membantu Anda yang ingin mendalami dunia kripto. Bukan tidak mungkin, Anda bisa sukses dan meraup banyak keuntungan. Namun, disisi lain kripto merupakan investasi yang memiliki risiko tinggi. Jika Anda ingin memiliki investasi tinggi dengan risiko yang lebih kecil maka membangun bisnis UMKM dapat menjadi solusi. Mulai langkah Anda untuk membangun bisnis lebih baik dengan modal lebih besar! Pinjaman online terpercaya berbasis P2P lending dapat Anda temukan di Danamas. Mulai langkah bisnis Anda, dapatkan pinjaman hingga Rp 2 miliar dengan cicilan bunga rendah bersaing dan tenor waktu hingga 10 tahun. Lakukan simulasi hitungan dengan kalkulator simulasi pinjaman Danamas!

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

lo-kheng-hong

Lo Kheng Hong & Kunci Sukses Investasi Saham Untung 1000%

Lo Kheng Hong adalah pria yang berasal dari kaum masyarakat biasa bukan privilege tapi bisa menjadi miliarder saham di Indonesia. Banyak yang menjuluki beliau adalah

daftar-saham-bluechip

Daftar Saham Blue Chip Untuk Mulai Berinvestasi di Tahun 2023!

Saham blue chip merupakan jenis saham yang sangat diincar oleh para investor karena dinilai memiliki risiko yang relatif lebih rendah dan peluang keuntungan yang lebih besar.

compounding-adalah

Compounding Adalah Efek Bunga Dalam Berinvestasi, Ini Ulasan & Contohnya!

Compounding adalah suatu konsep yang banyak dipakai dalam berbagai bidang seperti bisnis, investasi dan self development. Terkadang kita mengabaikan unsur compoun