Apa itu p2p lending menjadi sebuah pertanyaan yang sering banyak ditanyakan saat ini. Sederhananya Fintech P2P lending merupakan platform yang menghubungkan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Peminjaman pada P2P lending dapat berupa pinjaman usaha, kebutuhan konsumtif dan kebutuhan lainnya.Setelah anda tahu apa itu p2p lending selanjutnya adalah tentang fintech.
Bukti perkembangan fintech bisa tampak dari tumbuhnya umkm di Indonesia. Fintech adalah jasa penyedia layanan berupa penawaran keuangan, Tetapi fintech memiliki beberapa perbedaan dengan pinjaman online. Contoh perbedaanya adalah Fintech merupakan singkatan dari financial technology, dimana hal tersebut merupakan sebuah sebutan bagi hal-hal financial yang bisa diselesaikan melalui sebuah aplikasi atau teknologi secara online. Pinjaman online itu sendiri merupakan bagian dari finance technology. Finance technology memiliki 4 kategori yang berbeda, dan pinjaman online jatuh dalam kategori deposito, pinjaman dan menambah modal.
Jika Anda tertarik untuk meminjam di P2P Lending, Anda harus mengetahui beberapa hal penting, mulai dari cara kerjanya, tips memilih p2p lending, hingga keuntungan dari P2P Lending. Dalam artikel ini akan mengulas secara jelas dan lengkap apa itu P2P lending. Yuk simak!
Pengertian Fintech
Sebelum masuk ke Fintech P2P Lending, Anda tentunya pernah mendengar istilah fintech. Namun, apa sebenarnya pengertian dari Fintech?
Sektor finansial terus melakukan inovasi secara digital salah satunya dengan menghadirkan platform digital keuangan (Fintech) melalui adanya fasilitas pembiayaan (lending). Financial technology atau disingkat dengan FinTech lebih berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi yang lebih modern. Dengan adanya FinTech cara pembayaran bisa jadi lebih mudah karena adanya terobosan dan inovasi baru. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis Fintech yang sedang berkembang dan memberikan solusi finansial diantaranya adalah. Crowdfunding, Micro Financing, P2P Lending Service, Market Comparison, Digital Payment System.
Apa Itu P2P Lending
Pernah mendengar istilah p2p lending atau pinjaman online? Apa itu p2p lending? FinTech Peer to peer lending atau fintech p2p lending adalah adalah platform digital yang menghubungkan antara peminjam (borrower) dengan pemberi pinjaman (Lender).
Sistem pada P2P Lending menawarkan akses pinjaman kepada orang – orang yang membutuhkan pinjaman dana, misalnya untuk modal usaha, kebutuhan konsumtif, atau kebutuhan lainnya dengan bunga yang lebih rendah dan juga cara yang lebih mudah tanpa harus melalui proses yang panjang seperti yang sering ditemukan pada bank konvensional.
Bagi pemberi pinjaman (Lender) p2p lending dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan dana, karena Lender akan mendapatkan timbal balik atau bunga dari hasil pendanaan mereka, serta turut serta membantu mengembangkan UMKM apabila mendanai sektor bisnis kecil dan menengah.
Cara Memulai Tanam Modal Di P2P Lending
Setelah mengetahui apa itu p2p lending, selanjutnya adalah cara menanam modal di sana. Ternyata anda bisa lho berinvestasi di p2p lending. Cara untuk tanam modalnya tidak rumit. Jika anda tertarik, ada langkah-langkah berikut yang bisa diikuti, yuk simak!
- Pilihlah situs p2p lending resmi yang ingin dijadikan tempat investasi
- Registrasi atau pendaftaran akun sesuai prosedur dan syarat yang sudah tertulis, seperti siapkan KTP, tanda tangan, alamat email dan nomor telepon aktif
- Lakukan konfirmasi email yang telah didaftarkan
- Bacalah semua ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan aktivitas investasi di platform p2p lending, dan berikan persetujuan bila dirasa aman
- Pilihlah permintaan pendanaan yang tersedia, kemudian transfer dana sesuai langkah yang tertera pada layanan.
7 Jenis-Jenis Fintech
Financial technology atau fintech adalah salah satu inovasi layanan jasa keuangan dengan basis teknologi. Sekarang ada beberapa fintech yang berkembang di Indonesia. Untuk memberikan informasi tentang jenis fintech, simak penjelasan di bawah ini yuk!
1. Crowdfunding
Crowdfunding adalah bentuk penggalangan dana yang dilakukan di dunia maya untuk pembiayaan proyek tertentu. Dalam hal ini, dana yang dipakai adalah dana bersama milik beberapa orang yang turut berpartisipasi. Crowdfunding yang terkenal seperti Benihbaik.com, Kitabisa.com atau Gandengtangan.co.id.
2. Digital Payment System
Layanan pembayaran secara digital atau online ini sangat memudahkan masyarakat untuk cashless. Selain itu pengguna juga sering mendapatkan potongan harga. Digital payment system yang terkenal di Indonesia adalah GoPay, OVO, Dana, dan LinkAja.
3. Microfinancing
Microfinancing mengacu ke layanan keuangan yang khusus diberikan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Tujuannya adalah membantu permodalan usaha kecil agar bisa berkembang. Perusahaan microfinancing yang cukup ternama di Indonesia adalah Amarta. Dengan adanya microfinancing, pengusaha mikro akan lebih mudah memperoleh pinjaman modal .
4. P2P Lending
Peer to peer lending merupakan layanan pendanaan yang mempertemukan pemberi dana dengan penerima dana. Saat ini sudah banyak p2p lending yang dikenal masyarakat. Hal ini menjadi angin segar terutama bagi pengusaha kecil, karena memerlukan suntikan dana untuk mengembangkan bisnis.
5. E-aggregator
E-aggregator adalah platform yang digunakan untuk mencari sampai mengetahui informasi dan kinerja produk keuangan tertentu. Informasi tersebut bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan investasi yang tepat. Jadi dengan e-aggregator, investor awam bisa tau kelebihan sampai kekurangan masing-masing produk keuangan. Contoh fintech ini adalah Cekaja, Cermati, Tunaiku dan lainnya.
6. Pinjaman Online
Pinjaman online makin marak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendidikan dan lainnya. Pastikan anda meminjam uang di pinjaman online yang sudah legal dan berizin OJK agar prosesnya aman.
7. Manajemen Risiko & Investasi
Tidak banyak yang tau kalau manajemen risiko dan investasi adalah salah satu jenis fintech. Banyak orang yang tidak familiar dengan penggunaan robo advisor terkait perencanaan keuangan sampai asuransi.
Umumnya manajemen risiko dan investasi ini menggunakan platform e-trading. Maka masyarakat akan diarahkan untuk memilih investasi terbaik, seperti investasi saham, emas dan lainnya. Beberapa fintech yang bergerak di bidang ini adalah Rajapremi, Cekpremi dan lainya.
Perbedaan Fintech & Bank Digital
Apa fintech dan bank digital berbeda? Bagi anda yang masih bingung membedakan keduanya, bahasan di bawah ini akan bermanfaat untuk anda. Berikut adalah rincian perbedaan antara fintech dan bank digital. Masing-masingnya memiliki kelebihan sendiri-sendiri.
Fintech | Bank Digital |
Perusahaan teknologi yang berperan sebagai jembatan antara pemberi dan penerima pinjaman | Bank umum yang dapat menghimpun dana simpanan dari masyarakat, menjual produk investasi, menyediakan alat transaksi dan menyalurkan pinjaman ke pelaku usaha serta masyarakat. |
Populer karena kemudahan dan kecepatan dalam proses pengajuan pinjaman. Walaupun ini tergantung dari kebijakan masing-masing fintech | Beberapa bank digital menjalankan proses peminjaman yang cenderung mudah dan cepat. Apalagi bila anda adalah nasabah dari bank tersebut |
Untuk mengajukan pinjaman di sebagian fintech biasanya perlu dokumen dasar seperti KTP, NPWP dan slip gaji. Konsekuensinya suku bunga biasanya lebih tinggi dari bank digital, plafonnya relatif lebih kecil dan tenornya lebih singkat | Bank digital sebagai bank umum biasanya memiliki modal lebih kuat. Apalagi simpanan uang yang ada di bank, dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Bank digital melakukan analisis kredit lebih mendalam. Tujuannya untuk membantu peminjam tau tentang kemampuan kredit sehingga menghindari risiko gagal bayar. Dokumen pendukungnya seperti KTP, KK, akta nikah, surat keterangan penghasilan, NPWP dan buku tabungan. Jika pengajuan dengan jaminan, maka bisa lengkapi dokumen seperti surat berharga atau surat tanah. Suku bunga pinjaman cenderung lebih rendah dan masa angsuran bisa lebih lama. |
Apakah P2P Lending Aman? Ini Cirinya
Saat ini sudah banyak sekali p2p lending yang tersedia dan bisa dipilih. Namun, jangan asal dalam menentukan pilihan. Pastikan p2p lending yang anda tuju bertanggung jawab penuh atas kegiatan operasionalnya. Carilah informasi kalau p2p lending tersebut memang terpercaya, agar tidak salah pilih berikut adalah cirinya:
1. Terdaftar & Berizin OJK
P2P lending yang aman pasti sudah terdaftar dan berizin di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Ciri khas yang paling mudah untuk tau p2p lending tersebut terdaftar atau tidak adalah dengan melihat di Play Store, di aplikasi terdapat logo terdaftar atau berizin yang dikeluarkan oleh OJK atau agar lebih yakin, anda juga bisa melihat langsung di laman resmi OJK https://www.ojk.go.id/id/Default.aspx
2. Gabung Dalam AFPI
Ciri selanjutnya adalah bergabung sebagai anggota di Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Tujuan kehadirannya adalah untuk mendukung penyelenggaraan fintech yang sehat dan aman. AFPI dan OJK bekerja sama mewujudkan penyelenggaraan fintech agar aman dan menguntungkan.
3. Pengelola Jelas
P2P lending yang aman tentu memiliki pengelola yang jelas. Dan memiliki setidaknya satu kantor yang menjadi lokasi operasional utama. Alamat kantor juga jelas dan mudah dicari di mesin pencarian. Tak hanya itu saja, tapi nama perusahaan juga jelas sehingga mudah menemukan nama pendirinya.
4. Tanda Tangan Elektronik
Umumnya p2p lending yang aman mengharuskan penggunanya memakai tanda tangan elektronik saat proses verifikasi. Tanda tangan elektronik tersertifikasi tersebut memakai teknologi yang operasionalnya sudah berizin KOMINFO. Tanda tangan bersertifikasi ini aman, legal dan bisa mengurangi kertas.
5. Cek Nilai TKB 90
Arti dari TKB 90 adalah p2p lending berhasil melakukan pengembalian pinjaman 90 hari sebelum jatuh tempo. Bila p2p lending tersebut bisa mendekati nilai 100, maka performanya sangat bagus. OJK sudah memberikan ketentuan agar p2p lending menampilkan nilai TKB 90 di laman web resmi.
6. Ada Asuransi
Ciri lainnya adalah menyediakan fasilitas asuransi guna proteksi pendana agar tidak kehilangan modal yang sudah disalurkan untuk peminjam. Di beberapa kasus, risiko gagal pengembalian dana bisa terjadi. Tapi p2p lending akan beri fasilitas asuransi demi menjaga kualitas jasa yang ditawarkan kepada peminjam maupun pendana.
7. Aplikasi Hanya Akses “Camilan”
Maksud dari akses camilan adalah p2p lending yang aman hanya boleh akses kamera, microphone dan lokasi. Akses tersebut pun dijaga dengan baik oleh p2p lending yang berkaitan. Jadi pihak perusahaan p2p lending tidak boleh menyebarluaskan. Jika ada p2p lending yang minta akses kontak, maka bisa dicurigai sebagai pinjol ilegal.
6 Cara Kerja P2P Lending
Sebelum Anda melakukan pinjaman atau memberi pinjaman, Anda perlu mengetahui cara kerja P2P Lending. Berikut kami rangkum cara kerja P2P Lending termasuk cara berinvestasi di P2P Lending dan cara mengajukan pinjaman.
1. Registrasi Pengguna
Peminjam maupun pemberi pinjaman harus melakukan registrasi pada platform P2P Lending yang dipilih. Registrasi ini dapat dilakukan secara online melalui smartphone Anda.
2. Pengajuan Pinjaman
Peminjam mengajukan pinjaman pada platform P2P Lending. Di tahap ini peminjam perlu memasukan beberapa persyaratan dari platform P2P Lending.
3. Analisa Resiko Pinjaman
Platform P2P Lending melakukan analisa resiko untuk memilih peminjam yang layak untuk diberi pinjaman.
4. Investor Menentukan Peminjam yang didanai
Dalam tahap ini, peminjam yang lolos analisa resiko oleh platform P2P Lending ditempatkan pada marketplace. Disini profil dan resiko peminjam diperlihatkan.
Selanjutnya, investor atau pemberi pinjaman menyeleksi pihak yang akan diberikan investasi setelah mengecek profil dan resiko peminjam.
5. Investor Memberikan Pendanaan
Disini pemberi pinjaman memberikan pendanaan ke peminjam melalui platform P2P lending.
6. Penjadwalan Pengembalian Pinjaman
Peminjam mengembalikan pinjaman sesuai dengan jadwal yang telah disepakati ke platform P2P Lending. Pemberi investasi selanjutnya dapat menerima dana pinjaman dari peminjam beserta dengan bunganya.
3 Keuntungan Meminjam di P2P Lending
Dengan adanya Fintech p2p Lending, tentunya akan membantu pertumbuhan UMKM di Indonesia dan secara tidak langsung turut serta memajukan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
1. Proses Relatif Mudah
Para pemilik usaha UMKM bisa mendapatkan modal tambahan dengan mengajukan pinjaman pada p2p Lending secara mudah. Dengan meminjam di Fintech Lending, memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan tambahan modal tanpa proses yang panjang dan merepotkan.
Biasanya proses peminjaman dapat dilakukan secara online dengan mengunduh aplikasi platform yang dituju. Berbeda dengan mengajukan pembiayaan kepada bank yang diperlukan waktu cukup panjang sebelum dana yang disetujui dapat dicairkan.
2. Bunga yang Kompetitif
P2P lending memiliki bunga yang kompetitif dibandingkan dengan pinjaman pada bank jenis lainnya. Umumnya bunga pada P2P lending berkisar antara 11,75%-16%.
3. Membantu Perekonomian Masyarakat
Dari segi pemodal yang mendanai pinjaman, tentunya juga turut berpartisipasi dalam membantu para pelaku usaha mengembangkan bisnis dari pembiayaan yang diberikan.
4 Tips Memilih Fintech Lending
Maraknya kasus jeratan pinjaman online seringkali membuat orang khawatir untuk mengajukan pinjaman. Padahal pinjol yang sering bermasalah adalah pinjol ilegal dan sangat banyak pinjol legal/fintech yang sudah berizin OJK. Lalu bagaimana cara memilih fintech lending yang aman? Yuk kita intip 4 tipsnya, agar anda tidak salah pilih.
1. Pinjam di perusahaan yang telah terdaftar dan berizin OJK
Apabila Anda ingin menjadi peminjam ataupun pemodal pastikan memilih perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)karena dengan begitu proses bisnis dan produk kredit fintech tersebut telah diverifikasi dan mendapatkan pengawasan dari OJK.
Cek legalitas perusahaan pemberi pinjaman melalui telepon Kontak OJK 157 atau di website OJK
2. Akses CaMiLan
FinTech Lending yang legal diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan data nasabahnya. OJK hanya memperbolehkan akses CaMiLan yaitu Camera, Mikrofon dan Location yang digunakan untuk verifikasi pengenalan nasabah, credit scoring, mitigasi risiko dan berkomunikasi.
3. Pinjam Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Kemampuan Bayar
Dengan adanya kemudahan yang diberikan dalam mendapatkan pinjaman dana, jangan sampai Anda terlena dan meminjam lebih dari dana yang dibutuhkan. Usahakan untuk melunasi cicilan tepat waktu. Selain itu Anda juga harus mempertimbangkan cicilan lain yang harus dibayar agar tidak kesulitan melunasi tagihan, sehingga menyebabkan terjadinya gagal bayar.
4. Ketahui Bunga Dan Kontrak Perjanjian
Pelajari terlebih dahulu kontrak perjanjian, bunga, denda yang ditawarkan. Lakukan survei ke beberapa platform fintech lending lainnya sebagai pembanding sebelum melakukan pinjaman ataupun memberikan pinjaman.
Danamas Solusi Fintech Lending Aman dan Terpercaya
Bagi Anda yang mau mengembangkan usaha dan mendapatkan modal tambahan. Fintech lending berizin OJK, Danamas hadir sebagai solusi pinjaman modal usaha Anda.
Danamas membantu para UMKM dalam hal modal usaha mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar. Sedangkan pinjaman tanpa agunan untuk kebutuhan konsumtif Anda bisa mengajukan melalui Dana Tunai Danamas dengan limit pinjaman hingga Rp 7.500.000.
Pinjaman UMKM online terpercaya ini bisa menjadi solusi bagi anda yang kekurangan modal dalam berbisnis. Coba simulasikan pinjaman dan nilai properti dengan kalkulator simulasi properti dan kalkulator pinjaman di website Danamas. Agar permohonan pinjaman bisa lebih mudah dan praktis, download Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis segera! Untuk info lebih lengkap, klik DISINI!