Salah satu faktor penting untuk menjaga kinerja dan loyalitas karyawan adalah employee engagement. Untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif, suportif dan aktif tentu diperlukan usaha dari manajemen perusahaan dan keterlibatan pihak di perusahaan terkait. Pertama kali istilah ini dipopulerkan oleh Gallup Consultant di tahun 2004. Walaupun serupa tapi ternyata employee engagement berbeda dengan employee happiness atau kebahagiaan dalam bekerja.
Loyalitas dalam bekerja dibutuhkan, walau kenyataannya, banyak pekerja yang bahagia bekerja di perusahaan tersebut tapi tidak engaged dengan visi dan misi perusahaan serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi meskipun kebahagiaan karyawan adalah hal penting, tapi membuat karyawan engaged sangat penting untuk memberikan kenyamanan bekerja.
Memiliki pekerja yang engaged bekerja di perusahaan anda merupakan sebuah hal yang bagus. Untuk mencapai ini, tentu saja karyawan harus merasa terhubung dengan nilai-nilai perusahaan. Dengan ini, Employee Engagement ada di dalam perusahaan! Yuk, simak artikel ini dalam membahas Employee Engagement!
Apa Itu Employee Engagement
Berdasarkan definisi, employee engagement merupakan usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui hubungan antara organisasi dan karyawannya. Employee Engagement bisa dilihat dari segi kualitatif maupun kualitatif. Gallup Consultant membuat konsep ini populer pada tahun 2004, dan prinsip employee engagement masih diadopsi dan digunakan hingga saat ini.
Employee engagement adalah sebuah konsep yang memang serupa dengan tingkat kebahagiaan dalam bekerja, namun keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Menurut Kevin Kruse, mungkin ada banyak karyawan yang memang senang bekerja disebuah perusahaan namun terkadang mereka tidak terlalu ‘terhubung’ dengan visi misi serta tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan tersebut di perusahaan. Dengan ini, memanglah penting untuk mengetahui tingkat kebahagiaan karyawan, namun untuk mengetahui seberapa engaged karyawan disebuah perusahaan jugalah penting terhadap kenyaman bekerja di sebuah perusahaan.
Strategi Employee Engagement
Dalam menjalankan employee engagement, ada baiknya bilamana anda juga menyusun sebuah strategi untuk menyusun employee engagement. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menuliskan kategori karyawan yang ada di perusahaan anda, kemudian menyusun strategi yang cukup untuk perusahaan anda. Untuk mengetahui tingkatannya, karyawan di perusahaan anda harus mengisi sebuah kuesioner yang dinamakan The Gallup Q12 Index, dimana 12 pernyataan akan disediakan dan karyawan diberikan kesempatan untuk memberikan skala 1-5, dimana 1 artinya sangat tidak setuju dan 5 yang artinya sangat setuju. Berikut adalah tingkatan yang terdapat di Employee Engagement:
- Sangat tidak engaged
- Tidak engaged
- Hampir engaged
- Engaged
- Sangat engaged
Manfaat Employee Engagement
Employee Engagement sebenarnya merupakan hal yang cukup penting bagi sebuah perusahaan. Tak hanya itu saja tapi juga memberikan manfaat yang besar untuk perusahaan dan karyawan. Pentingnya Employee Engagement bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda, yakni dari sisi perusahaan dan juga karyawan.
1. Manfaat Employee Engagement Bagi Karyawan
Jika dilihat dari sisi para karyawan, employee engagement merupakan sebuah hal yang penting karena dengan ini, karyawan dapat menyadari peran mereka dalam perusahaan dan menjadikan hal tersebut sebuah dorongan untuk merasa bersemangat dalam pekerjaan mereka dan juga membuat mereka merasa kalau mereka memberikan kontribusi yang bagus untuk tujuan perusahaan.
a. Bentuk Ikatan Kuat Dengan Perusahaan
Tujuan utama adanya employee engagement yaitu untuk menciptakan hubungan yang erat. Hal tersebut membuat karyawan lebih dihargai oleh perusahaan. Mereka akan bangga sudah berhasil bekerja di perusahaan tersebut dan bersedia memberikan kemampuan terbaik.
b. Ciptakan Iklim Inovatif
Tak jarang inovasi perusahaan hadir karena memiliki karyawan yang kreatif. Dengan adanya employee engagement, maka akan memicu terciptanya iklim yang inovatif. Tentu saja suasana di perusahaan akan menyenangkan bila menerapkannya dengan baik.
c. Lebih Mudah Selesaikan Konflik
Dengan adanya employee engagement, maka akan memotivasi karyawan untuk merasa dihargai. Tak terkecuali dalam menyelesaikan konflik, misalnya dihadapi masalah yang berkaitan dengan perusahaan tempat bekerja.
Metode employee engagement ini adalah metode yang didalamnya mampu membuat karyawan bisa bekerja maksimal tanpa menghiraukan konflik yang sebelumnya sudah terselesaikan.
2. Manfaat Employee Engagement Bagi Perusahaan
Jika dilihat dari sisi perusahaan, employee engagement diadakan agar dapat melihat seberapa loyal seorang karyawan bekerja di kantor mereka. Selain itu, perusahaan juga ingin melihat bagaimana karyawan dapat menyelesaikan tugas mereka tepat waktu dengan kualitas yang bagus dan dapat merasa bangga atas pekerjaan mereka. Jika karyawan dapat engaged dengan baik, diharapkan hal ini dapat membantu untuk meningkatkan produktivitas mereka dan juga mempertahankan para karyawan di perusahaan atau membuat tingkat turnover rate menurun.
a. Terbentuk Komitmen
Manfaatnya yaitu perusahaan akan membentuk komitmen baik dengan karyawan. Dengan adanya karyawan yang engaged, maka perusahaan akan memperoleh karyawan yang loyal dan bisa menjaga nama baik bisnis.
b. Punya Karyawan Suportif
Jika employee engagement sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka karyawan yang dimiliki perusahaan akan lebih suportif. Tak hanya itu saja, karyawan juga akan selalu berlaku positif. Sehingga tujuan utama perusahaan bisa lebih mudah dicapai.
5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Employee Engagement
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement? Jika di perusahaan anda masih belum menerapkan sistem ini dengan benar, sebaiknya anda mempelajari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya, agar bisa melakukan perbaikan jika dirasa ada kekurangan.
1. Kekuatan Kepemimpinan
Menurut Laurie Sudbrink yang merupakan seorang pendiri Unlimited Coaching Solution Inc mengatakan “Pemimpin memiliki peran signifikan dalam membentuk employee engagement”. “Kemampuan pemimpin secara otentik membangun hubungan dengan anggota tim, tingkat self awareness, tanggung jawab, kesehatan dan kesejahteraan, semuanya dapat berdampak signifikan ke employee engagement”. Jadi seorang pemimpin memang harus mempertimbangkan kualitas dari kepemimpinannya agar tercipta hubungan kerja yang positif, konstruktif dan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan.
2. Peluang Pengembangan Karir
Merujuk pada HBR, karyawan yang memperoleh peluang pengembangan karir 15% lebih terlibat dan mempunyai retensi 34% lebih tinggi jika dibandingkan mereka yang tidak. Ketika perusahaan memberikan peluang pada karyawan untuk fokus mengembangkan karir, maka perusahaan akan mendapatkan tren positif di employee engagement. Adanya peluang tersebut, akan membuat karyawan tetap ada di organisasi karena para karyawan bisa mengembangkan karir dan mendorongnya untuk memberikan kinerja terbaik.
3. Umpan Balik & Penghargaan
Salah satu komponen penting dalam employee engagement adalah komunikasi yang baik antara karyawan dan manajemen. Membangun sistem feedback merupakan cara baik untuk mengasah keterampilan komunikasi tersebut. Ketika memberikan feedback, ada “penghargaan” yang juga turut andil. Agar efektif, penghargaan dibuat atas pencapaian spesifik jadi karyawan tau peran mereka untuk kesuksesan perusahaan dan hal tersebut membuatnya merasa dihargai.
4. Budaya Peduli & Saling Mendukung
Menunjukkan dukungan, kepedulian dan penghargaan akan membuat karyawan merasa kalau kinerjanya berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan. Hal tersebut tentu akan menciptakan pengalaman kerja positif dan tingkatkan skor employee engagement.
5. Kejelasan Visi & Misi Perusahaan
Berdasarkan survey Porter Novelli menunjukkan kalau 70% karyawan mengungkapkan tidak akan bekerja di perusahaan tanpa tujuan yang kuat dan 90% karyawan bekerja di perusahaan dengan tujuan kuat akan merasa terinspirasi, loyal dan termotivasi. Saat karyawan memiliki tujuan yang sama dengan rekan kerja yang lain dan komitmen kuat terhadap visi, misi dan nilai perusahaan maka employee engagement akan terbangun kuat.
10 Program Untuk Meningkatkan Employee Engagement
Di bawah ini ada beberapa program yang bisa digunakan untuk meningkatkan employee engagement. Perusahaan bisa menerapkannya, walaupun semua kembali ke kebutuhan dan cara masing-masing agar para karyawan senang bekerja di perusahaan. Karyawan yang loyal dan senang, maka kinerjanya bisa meningkat dan tentu saja performa perusahaan juga akan meningkat.
1. Lunch-Learning
Lunch-learning maksudnya adalah makan siang dan belajar. Namun belajar disini bukan mempelajari hal yang berat, tapi bertujuan untuk mengenali satu sama lain dengan tau tanggal ulang tahun dan lainnya. Pastikan acara singkat tapi berkesan dan tidak membosankan.
2. Perayaan
Banyak perusahaan yang selalu mengadakan acara tahunan untuk merayakan anniversary perusahaan tiap tahunnya. Tapi sebenarnya perayaan lain juga bisa dilakukan seperti event nasional atau internasional seperti makan malam Thanksgiving, Halloween dan lainnya.
3. Pelatihan
Pelatihan sering kali diingat sebagai kegiatan yang membosankan. Untuk membuatnya menyenangkan, carilah pembicara khusus untuk sesi pelatihan yang materinya menarik dan menyegarkan, seperti mengajarkan karyawan untuk mempelajari sesuatu yang baru.
4. Olahraga Bersama
Untuk menjalin keakraban antar karyawan bisa dibentuk tim-tim olahraga. Misalnya olahraga basket, sepak bola, badminton, senam dan lainnya.
5. Hari Khusus Khas Perusahaan
Cara lain untuk tingkatkan awareness sekaligus branding adalah dengan membuat hari khusus. Contohnya adalah “casual day”, jadi di hari tersebut para karyawan bebas memakai baju santai tapi sopan versi mereka.
6. Gathering
Gathering di luar kantor dengan mengajak anggota keluarga adalah kegiatan yang disukai banyak karyawan. Misalnya menginap di villa, membakar daging atau jagung di malam hari atau kegiatan seru lainnya.
7. Galang Dana & Hari Amal
Mengadakan penggalangan dana dan hari amal adalah salah satu cara lain untuk menyatukan karyawan demi kebaikan. Misalnya turut menyumbang atau mengadakan “Jumat Berkah” jadi tiap jumat memberikan makanan gratis pada orang yang membutuhkan.
8. Nonton Bersama
NoBar bisa menjadi aktivitas menyenangkan. Tidak harus menonton film, tapi bisa juga konser atau pertunjukan lain. Hal tersebut bisa membuat karyawan semakin akrab.
9. Bar Nights
Ada perusahaan yang memberikan kesempatan karyawan untuk mengeluarkan “unek-unek” dengan mengadakan bar night tiap minggunya di bar lokal. Dengan berbincang santai antar karyawan, bisa meningkatkan rasa percaya satu sama lain.
10. Sesi Games, Kompetisi & Turnamen
Untuk menghilangkan kepenatan bekerja, karyawan bisa dilibatkan dalam sebuah permainan, turnamen ataupun kompetisi. Misalnya mengadakan turnamen tenis, pingpong atau billiard. Tak hanya itu saja, bisa juga membentuk liga sepakbola atau futsal.
Cara Mengukur Employee Engagement
The Gallup Q12 Index merupakan sebuah tolak ukur yang digunakan untuk mengukur employee engagement. Berikut adalah 12 pernyataan dalam Q12 Index yang muncul dan dimana anda dapat menjawab dari skala 1 sampai 5, dimana 1 artinya sangat tidak setuju dan 5 yang artinya sangat setuju:
- Saya mengetahui apa yang perusahaan harapkan dari saya
- Saya tahu apa yang diekspektasikan perusahaan kepada saya
- Saya memiliki kebutuhan yang cukup untuk dapat bekerja dengan baik
- Saya memiliki kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan saya dengan baik setiap hari ketika hari kerja
- Dalam rentang 7 hari, saya mendapatkan pujian dan/atau penghargaan atas kerja saya
- Supervisor, atau siapapun itu di kantor, peduli dengan saya sebagai seorang manusia
- Ada sebuah sosok di pekerjaan yang membantu saya untuk mengembangkan diri.
- Opini saya merupakan sesuatu yang berarti.
- Visi dan misi kantor membuat saya merasa pekerjaan saya adalah pekerjaan yang penting
- Rekan kerja saya berambisi untuk melakukan pekerjaan dengan kualitas yang bagus
- Saya memiliki teman baik di kantor
- Dalam rentang 6 bulan, ada orang dari kantor yang menanyakan progress
- Sampai tahun ini, saya memiliki kesempatan untuk belajar dan bertumbuh disaat saya bekerja.
Setelah kuesioner tersebut diisi, terdapat sebuah perhitungan lagi. Pertanyaan nomor 1,2,11, dan 12 dikalikan 2. Kemudian, angka tersebut dijumlahkan sesuai dengan angka skala yang dipilih di pertanyaan-pertanyaan lainnya. Jika sudah, anda bisa melakukan identifikasi dan dapat membuat sebuah kategori karyawan dengan perhitungan sebagai berikut:
65 – 80 = sangat engaged
33 – 64 = engaged
16 – 32 = actively disengaged
Cara Meningkatkan Engagement Karyawan
Seperti yang kita ketahui, employee engagement merupakan sebuah hal yang penting dan wajib ditingkatkan untuk kelangsungan perusahaan. Ingin meningkatkan employee engagement di perusahaan anda? Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan hal tersebut:
- Rekrutlah karyawan yang memiliki visi yang serupa dengan perusahaan. Dengan ini, akan terjadi kerjasama tim yang baik ketika terdapat sebuah penempatan untuk pekerjaan nanti.
- Pelatihan karyawan merupakan sebuah hal yang penting karena melalui pelatihan, ilmu baru akan diterima oleh karyawan dan ilmu tersebut mungkin bisa digunakan untuk kemajuan perusahaan dan bahkan juga membantu agar melihat visi perusahaan dengan lebih jelas.
- Berilah kesempatan berpendapat untuk para karyawan. Dengan ini, karyawan dapat menjadi kreatif. Dengan ide-ide yang dimiliki oleh para karyawan, perusahaan bisa saja berkembang secara pesat karena mereka memiliki ide-ide yang dimiliki oleh karyawan dan mungkin saja ide-ide tersebut dapat membantu mendorong kemajuan.
- Kepedulian merupakan sebuah hal yang baik. Tunjukan rasa kepedulian di dalam perusahaan anda, namun tetap professional.
- Cobalah melakukan outbound training sehingga team building akan semakin terbentuk dan terasa. Dengan naiknya team building, ada kemungkinan besar tim dapat bekerja dengan baik secara bersama.
- Beri penghargaan terhadap kinerja jika memang hal tersebut dirasa pantas. Sekecil apapun penghargaannya, akan terasa bermakna bagi pekerja.
- Berikan kesempatan bagi semua orang dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk bergabung menjadi bagian dari tim. Makin beragam anggotanya, maka semakin luas juga wawasan diterima tiap orang.
- Perhatikan insentif yang pantas. Pekerja yang tidak mendapat upah sebagaimana mestinya pasti akan mengeluh dan hal ini jangan dianggap remeh. Urusan yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
- Ada jenjang karir untuk tiap profesi. Karyawan tentu tidak mau menerima tanggung jawab jika tahu masa depannya tidak jelas. Bila dalam kurun waktu 5-10 tahun ada di posisi yang sama, maka diketahui kalau manajemen perusahaannya bobrok
- Perusahaan juga bisa menanggung asuransi kesehatan para karyawannya. Karena pekerja ini tidak hanya meluangkan waktu untuk kemajuan perusahaan, tapi juga berkorban pikiran dan tenaga.
12 Indikator Employee Engagement / Cara Mengukur Engagement Karyawan
Apa employee engagement bisa diukur? Bagaimana cara mengukur employee engagement? Apakah rumit? Untuk membantu tim HR dalam mengukur employee engagement, ada beberapa cara yang bisa anda jadikan referensi, yuk simak rinciannya!
1. Survei
Survei dinilai konsisten, cepat dan bisa segera ditindaklanjuti ketika mengukur employee engagement. Dengan melakukan survei, maka akan banyak tanggapan dan ini mendorong keterlibatan karyawan. Umumnya, sebuah survei berupa pertanyaan singkat, sederhana dan fokus di hal tertentu. Misalnya survei mengenai kepuasan kerja:
- Apa anda punya peluang untuk berkembang dalam tim saat ini?
- Apa tim menginspirasi untuk memberikan usaha terbaik?
- Apa anda merasa pimpinan tim mempertimbangkan pendapat anda ketika mengambil keputusan?
2. Tingkat Retensi Karyawan
Dengan mengukur tingkat retensi karyawan, maka bisa diketahui employee engagementnya. Tingkat retensi perusahaan yang baik, akan membuat perusahaan:
- Menciptakan tim yang baik
- Mengurangi biaya rekrutmen
- Bangun budaya organisasi yang solid
- Tingkatkan produktivitas
3. eNPS
Mekanisme eNPS sama dengan survei. Berbentuk pertanyaan tapi pakai skala. Seperti:
- Misal skala 1-10
- Skala ada 3, yaitu promotor (skala 9-10), pasif (skala 7-8), detractor (skala <6)
- Pertanyaan tentang “Seberapa besar anda rekomendasikan organisasi ini sebagai tempat bekerja?” atau “Berdasarkan pengalaman, seberapa besar anda rekomendasikan organisasi kami ke saudara atau teman?”
4. Tingkat Turnover
Saat ada karyawan yang baru bekerja beberapa bulan tapi sudah memilih resign dan keadaan tersebut terjadi berulang kali, maka akan membuat tingkat turnover tinggi. Dampaknya adalah biaya rekrutmen membengkak, menurunkan moral karyawan lain dan mengganggu kerja tim.
5. ROI
Return of investment (ROI) yang tinggi, tentu akan menghasilkan karyawan yang lebih produktif. Berdasarkan studi Gallup menunjukkan kalau organisasi yang memprioritaskan employee engagement mengalami kenaikan 20% penjualannya.
6. FGD
Untuk mengukur employee engagement memakai focus group discussion (FGD), maka tim HR harus memilih perwakilan karyawan yang representatif dari divisi-divisi dan memiliki pertanyaan untuk bahan diskusi. Dengan melakukan FGD, maka perusahaan akan punya insight mengenai kesukaan dan ketidaksukaan karyawan serta untuk perbaikan operasional bisnis.
7. Produktivitas Karyawan
Untuk mengetahui produktivitas, caranya adalah dengan membagi pendapatan perusahaan per kuartal atau per tahun dengan jumlah total karyawan. Dari sana, bisa dibandingkan hasilnya dengan pendapatan periode sebelumnya, tren dan pola.
8. One-on-One-Meeting
Melakukan one-on-one meeting secara berkala misalnya sebulan atau dua bulan sekali. Keuntungan melakukan kegiatan ini adalah anda bisa mengobrol, berbagi umpan balik dan tetap menjaga kerahasiaan. Misalnya anda berdiskusi tentang ketakutan menyampaikan saran pada perusahaan.
9. Review Perusahaan
Review perusahaan di situs pencari kerja (Jobstreet, Glassdoor, LinkedIn) dari karyawan ataupun mantan karyawan bisa digunakan tim HR untuk meninjau kembali tentang operasional bisnis, sikap pimpinan, sistem human resources, keterlibatan karyawan ke perusahaan sampai kejadian yang dialami atau dirasakan oleh karyawan tersebut.
10. Tingkat Absensi
Masalah absensi adalah indikator untuk berbagai hal seperti tata kelola buruk, kondisi kerja yang buruk, kepemimpinan yang jelek, peraturan cuti yang menyulitkan karyawan dan lainnya.
11. Exit Interview
Dengan menggunakan exit interview, HR akan tau alasan karyawan resign. Selain itu juga bisa tau hal positif dan negatif yang terjadi di tempat kerja, apa yang mendorong mereka untuk resign. Dalam hal ini diperlukan kejujuran dari karyawan tersebut.
12. Kepuasan Pelanggan
Aktivitas karyawan ternyata bisa berdampak pada kepuasan pelanggan. Sering kali kepuasaan pelanggan rendah terhadap barang atau jasa perusahaan karena adanya keterlibatan karyawan.
Siapkan Modal Usaha Aman untuk Kembangkan Usaha!
Anda memiliki sebuah perusahaan dan memerlukan biaya untuk keperluan karyawan juga? Jangan khawatir, karena kami dari Danamas siap membantu anda dalam menyediakan sebuah pinjaman dengan tenor yang fleksibel mulai dari 1 sampai 10 tahun. Aliran dana segar yang bisa anda pinjam dimulai dari 50 Juta hingga 2 miliar, lho!
Pinjaman online OJK bunga rendah 2021 ini juga menawarkan bunga efektif yang rendah. Yuk coba simulasikan pinjaman dan nilai properti dengan kalkulator simulasi properti dan kalkulator pinjaman di website Danamas. Agar akses dan permohonan peminjaman lebih mudah dan praktis, download Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis segera. Untuk info lebih lengkap, klik DISINI!