Dalam perhitungan biaya pastinya terdapat berbagai jenis biaya yang dikeluarkan, salah satunya adalah biaya overhead. Biaya overhead memang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas produksi namun biaya overhead juga perlu diperhitungkan. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai biaya overhead, yuk simak dalam artikel berikut ini.
Pengertian Overhead
Biaya overhead merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan namun tidak berhubungan langsung dengan proses produksi di bisnis tersebut. Terlepas dari produksi, biaya overhead disebut juga overhead cost yakni penjamin lancarnya operasional secara keseluruhan. Secara singkat biaya overhead digunakan sebagai pengeluaran lain di luar upah dan biaya produksi.
Jenis Overhead
Berikut ini merupakan jenis – jenis dari biaya overhead:
- Biaya Overhead Tetap
Overhead tetap atau fixed overhead merupakan overhead yang jumlahnya tidak berubah setiap kali pembayaran. Misalnya adalah pajak, gaji pegawai non produksi, biaya sewa aset, dan lain sebagainya.
- Biaya Overhead Variabel
Overhead dengan jumlah berubah- ubah yang menyesuaikan intensitas aktivitas dari perusahaan. Ciri utamanya adalah perusahaan dapat menyesuaikan pengeluarannya dengan strategi yang berjalan. Misalnya biaya periklanan, komisi, pembayaran agensi.
- Biaya Variabel/Semi Variabel
Gabungan overhead tetap dan variabel. Karakteristik utamanya adalah nominalnya yang bervariasi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Saat mencapai titik 0, perusahaan berkewajiban melakukan pembayaran minimum atas biaya overhead tersebut.
Fungsi Biaya Overhead
Adapun fungsi dari biaya overhead adalah:
- Menentukan Harga Jual untuk Keuntungan
Biaya overhead mempengaruhi harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan. Biaya operasional dihitung untuk menentukan harga jual, maka perusahaan dapat mengalami kerugian karena perhitungan tersebut tidak tepat. Untuk menghitung secara tepat, maka tidak disatukan dengan biaya operasional karena berbeda fungsi.
- Sebagai Biaya Darurat Dibutuhkan untuk Segala Peristiwa
Biaya darurat harus terus dipersiapkan karena kedepannya tidak dapat diprediksi. Biaya ini nantinya dihitung ketika sudah digunakan, jadi akan lebih jelas untuk keperluan apa saja.
- Rincian Biaya yang Dikeluarkan Lebih Jelas
Laporan yang bagus adalah laporan yang dapat menjabarkan keseluruhan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, seperti aset, modal, hutang, dan biaya rincian lainnya.
- Untuk Evaluasi dan Mengawasi Pengeluaran Biaya
Biaya yang tercatat menjadi bahan evaluasi untuk perusahaan, apakah ada pengeluaran yang perlu dilakukan atau perlu dikurangi.
Klasifikasi Biaya Overhead
- Berdasarkan sifatnya
Untuk perusahaan yang memiliki kegiatan produksi, biaya overhead merupakan biaya produksi selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Misalnya biaya mesin, alat produksi, biaya bahan bangunan, biaya reparasi.
- Berdasarkan Perubahan Volume Produksi
- Biaya overhead tetap, memiliki besaran yang stabil dan tidak terpengaruh oleh perubahan kuantitas maupun intensitas
- Biaya overhead variabel, biaya yang berubah seiring dengan perubahan pada volume kegiatan
- Biaya Overhead semivariabel merupakan perubahan biaya overhead yang tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
- Berdasarkan Departemen
Perusahaan tentunya memiliki berbagai departemen di luar departemen produksi, misalnya teknis, marketing, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung Biaya Overhead
Terdapat beberapa macam cara yang bisa Anda ketahui untuk menghitung Biaya Overhead, misalnya dengan:
- Memisahkan dari Biaya langsung
Anda dapat langsung memisahkannya langsung yang dikenal juga sebagai biaya operasional, Anda perlu merincikan apa saja biaya overhead yang masuk kedalamnya.
- Mencari Tahu Biaya Overhead dengan Hasil Persentase
Anda dapat menghitung persentasenya dengan menggunakan rumus berikut ini:
(Total Biaya Tidak Langsung : Total Biaya Langsung) x 100
- Mencari Tahu Efisiensi dari Biaya Overhead
Efisiensi tentunya dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan. Rumus yang digunakan yakni
(Total Biaya Overhead : Upah Tenaga Kerja) x 100%
Baca juga: Branding adalah: Cara Strategis untuk Bisnis
Anda merupakan pelaku UMKM dan ingin mengembangkan bisnis? Anda dapat melakukan pengajuan pinjaman beragunan properti mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar melalui Danamas Pinjaman Bisnis. Ajukan pinjaman Anda sekarang melalui website.