surat-perjanjian-utang

Dalam utang piutang, terdapat juga surat perjanjian pelunasan utang yang penting untuk anda buat. Di beberapa kondisi tertentu, surat perjanjian pelunasan utang ini cukup penting karena Anda bisa lebih tenang memiliki surat pernyataan tertulis. Ini bermanfaat untuk melindungi Anda dari kejahatan pemalsuan ataupun penipuan kredit.  

BI Checking dan pemutihan akun Anda biasanya memerlukan dokumen keaslian bukti lunas. Surat perjanjian pelunasan utang itu wajib berisikan cap lunas dari lembaga keuangan tempat Anda meminjam. Sebaliknya ketika memberikan pinjaman, pastikan Anda menulis surat perjanjian utang piutang dan kesepakatan yang jelas. Surat perjanjian pelunasan utang ini sebagai concern bagi kedua belah pihak yang memiliki kesepakatan tersebut. Agar lebih jelas, maka surat perjanjian pelunasan utang sebaiknya juga dibuat sebagai bukti yang mengikat. 

Melunasi utang lebih cepat merupakan sesuatu hal baik, selain memberi kelegaan ini juga berdampak terhadap kesehatan finansial dan tabungan Anda kedepannya. Jika utang bertumpuk, ini jelas semakin memberatkan pinjaman dikarenakan bunga tabungan semakin bergulung. Jadi, saat Anda mengajukan utang, pastikan Anda memperhatikan ketentuan termasuk jatuh temponya. Sebelum melihat contoh surat perjanjian pelunasan hutan, ketahui dulu sebenarnya apa itu surat perjanjian pelunasan utang dan bagaimana cara membuat surat perjanjian pelunasan utang?

5 Komponen Surat Perjanjian Pelunasan Utang

Surat perjanjian pelunasan utang piutang dipakai sebagai bukti atau acuan untuk sebuah kegiatan utang-piutang. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi masalah antara kedua belah pihak seperti pemberi pinjaman lupa nominal yang diutangkan, penerima pinjaman melewati waktu pembayaran yang sudah disepakati. Dengan adanya perjanjian ini maka resiko terjadinya sengketa antar kedua belah pihak bisa dihindari.

Dalam surat perjanjian pelunasan utang, ada beberapa komponen dalam isi surat yang perlu dilengkapi. Hal ini penting untuk dibuat agar isi pada surat perjanjian pelunasan utang lebih lengkap sehingga kedua belah pihak mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Berikut komponen yang perlu Anda masukkan ke dalam surat perjanjian pelunasan utang antara lain:

1. Biodata

Biodata yang terkait Ini ditulis secara lengkap dan benar. Biodata ini bertujuan untuk mempermudah dalam mencari informasi kepada pihak yang terkait. Biodata terdiri dari nama alamat lengkap umur dan pekerjaan.

2. Jumlah Dan Tujuan Dalam Berutang

Tulis juga jumlah ataupun nominal utang secara rinci ke dalam surat perjanjian pelunasan utang. Komponen ini cukup penting karena bertujuan untuk mencantumkan dan mengetahui untuk apa Uang dipakai.

3. Mekanisme Pembayaran

Mekanisme dan memilih cara pembayaran Apakah tunai atau kredit juga perlu dimasukkan kedalam surat perjanjian pelunasan utang. Dengan informasi yang detail maka bisa meminimalisir konflik. 

4. Jaminan Aset

Jaminan aset pada utang cukup penting untuk pemberi pinjaman karena jaminan berfungsi sebagai barang penjamin atau pengganti jika peminjam tidak dapat melakukan pembayaran sesuai waktu yang telah disepakati.

5. Sanksi dan Penyelesaiannya

Sanksi bisa didapat jika peminjam tidak dapat melakukan pembayaran sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Tetapi, selain harus dicantumkan Anda juga harus menuliskan solusi atau jalan keluar atas kegiatan utang piutang tersebut sehingga permasalahan bisa diselesaikan tanpa merugikan pihak manapun.

Baca juga: 10 Contoh Surat Kuasa Lengkap: Pengertian, Struktur & Jenisnya

Fungsi Surat Perjanjian Pelunasan Utang

Surat perjanjian pelunasan utang memiliki fungsi bagi kedua belah pihak. Maka dari itu, penting sekali untuk membuat surat perjanjian pelunasan utang yang tepat agar kedua belah pihak mendapatkan manfaat dan merasa lebih aman saat ingin berutang piutang. Ada beberapa fungsi surat perjanjian pelunasan utang yang Anda rasakan seperti berikut ini:

1. Mengkonfirmasi Berbagai Pihak Yang Terlibat

 pada surat perjanjian pelunasan utang, maka cantumkan juga data diri dan identitas dari pihak-pihak yang bersangkutan. Data yang dicantumkan harus sesuai dengan KTP sehingga hal ini dapat menghindari kesalahpahaman Jika ada salah satu pihak yang menolak untuk membayar utang di kemudian hari.

2. Mengetahui Besar Utang & Pelunasan

Selain identitas kedua belah pihak dalam utang piutang, surat perjanjian pelunasan utang juga harus memuat beberapa jumlah uang yang dipinjam dari pihak lain. Untuk menghindari kesalahan untuk menghindari kesalahan dalam penulisan angka, maka nominal utang juga harus dituliskan dengan huruf, bukan angka. 

3. Jangka Waktu & Cara Pembayaran

Tidak hanya jumlah nominal utang, Anda juga harus mencantumkan cara dan jangka waktu pembayaran. Cara dan pembayaran utang bisa dicantumkan dengan memilih salah satu metode pembayaran yaitu tunai atau dengan cara dicicil. Tak hanya itu jangka waktu pembayaran juga perlu dicantumkan agar pihak peminjam bisa mengetahui kapan batas akhir pemenuhan kewajiban.

4. Menghindari Terjadinya Persengketaan

Saat memberikan utang anda mungkin akan menemukan beberapa perselisihan yang bisa saja terjadi atau tidak di kemudian hari. Untuk menghindari perselisihan ini maka Anda membutuhkan surat perjanjian pelunasan utang sebagai landasan dan bukti hukumnya. dengan begitu perselisihan akan lebih Ih cepat diselesaikan.

5. Mengurangi Berbagai Resiko

Utang piutang tentu memiliki resiko yang berbeda-beda di setiap perjanjiannya, untuk meminimalisir resiko yang mungkin muncul di kemudian hari maka sebaiknya surat perjanjian pelunasan utang harus telah dibuat dari awal. 

Resiko yang mungkin saja muncul seperti terlambat membayar utang, peminjam meninggal dunia, peminjam melarikan diri atau kabur. 

Cara Membuat & Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Utang

Dalam membuat surat perjanjian pelunasan utang, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan sesuai dengan langkah-langkah dalam membuat surat pelunasan utang. Dengan mengikuti cara pembuatan surat perjanjian pelunasan utang, maka Anda bisa membuat surat tersebut lebih komprehensif sehingga isi surat terasa lebih jelas dan cukup informatif.

Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan saat membuat surat perjanjian pelunasan utang berikut cara membuatnya:

1. Buatlah judul sesuai dengan isi surat perjanjian. judul harus ditulis dengan kalimat singkat dan jelas.

2. Istilah keterangan tentang tanggal surat perjanjian kapan dibuat sebagai pengingat pihak terkait

3. Tulis identitas pihak yang terkait dengan jelas

4. Tulislah poin-poin penting yang sesuai dengan kesepakatan utang piutang yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak

5. Buatlah kalimat penutup yang menerangkan tujuan dibuatnya surat perjanjian tersebut

6. Lengkapi dengan tanda tangan bermaterai dengan pihak-pihak yang terkait.

Dengan contoh surat perjanjian pelunasan utang ini maka Anda pun tak perlu pusing memikirkan bagaimana cara menulis surat perjanjian pelunasan utang. Dengan memiliki surat perjanjian pelunasan utang ini, maka Anda bisa merasa aman jika meminjamkan uang kepada pihak lain. Jika dibutuhkan, Anda juga bisa membubuhkan tanda tangan diatas materai. 

Surat perjanjian pelunasan utang ini juga sering digunakan oleh pebisnis yang memiliki piutang ke pihak lain. Jika Anda juga seorang pebisnis umkm, tidak ada salahnya mulai terbiasa membuat surat perjanjian pelunasan utang ini agar kedepannya lebih terstruktur dan aman. Memberikan utang kepada pihak lain juga bisa jadi konflik dan menjadi salah satu dari sekian banyak tantangan dalam dunia bisnis. 

SURAT PERJANJIAN UTANG – PIUTANG 

Pada hari ini —————— tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun — ), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama                                       :  —————————————————

Umur                                       :  —————————————————

Pekerjaan                                :  —————————————————

No. KTP / SIM                       :  —————————————————

Alamat                                     :  —————————————————

Telepon                                    :  —————————————————

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama                                       :  —————————————————

Umur                                       :  —————————————————

Pekerjaan                                :  —————————————————

No. KTP / SIM                       :  —————————————————

Alamat                                     :  —————————————————

Telepon                                    :  —————————————————

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

a.         Dengan ini menyatakan, bahwa PIHAK PERTAMA telah dengan sah dan benar mempunyai utang uang karena pinjaman kepada PIHAK KEDUA, sebesar [(Rp. ———————-,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )].

b.         PIHAK PERTAMA mengakui telah menerima jumlah uang tersebut secara lengkap dari PIHAK KEDUA sebelum penandatanganan Surat Perjanjian ini, sehingga Surat Perjanjian ini diakui oleh kedua belah pihak dan berlaku sebagai tanda penerimaan yang sah.

c.          PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah menerima pengakuan berutang dari PIHAK PERTAMA tersebut di atas.

d.         Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan serta mengikatkan diri terhadap syarat-syarat serta ketetapan-ketetapan dalam perjanjian ini yang diatur dalam 8 (delapan) pasal sebagai berikut:

Pasal 1

PEMBAYARAN

PIHAK PERTAMA berjanji akan membayar utang uang sebesar [(Rp. ————,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )] tersebut selambat-lambatnya tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun dalam angka dan huruf — ) kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 2

BUNGA

1.         PIHAK PERTAMA wajib membayar bunga atas uang pinjaman tersebut sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen atau sejumlah [(Rp. ————,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )] per bulan hingga pelunasan keseluruhan utang PIHAK PERTAMA dilakukan.

2.         Pembayaran bunga tersebut dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal [( — ) ( — tanggal dalam huruf — )] pada bulan yang sedang berjalan selama berlakunya Surat Perjanjian ini.

3.         Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan melalui Rekening PIHAK KEDUA pada Bank ( ——— nama dan alamat lengkap Bank yang dimaksud ——— ) dengan nomor rekening: ——————————-

Pasal 3

PELANGGARAN

Jika PIHAK PERTAMA lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini dan atau apabila terjadi pelanggaran oleh PIHAK PERTAMA atas salah satu atau beberapa kewajibannya sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Perjanjian ini , maka PIHAK KEDUA berhak menagih segera secara sekaligus jumlah utang pinjaman tersebut meskipun jatuh tempo perjanjian ini belum dicapai.

Pasal 4

HAL-HAL YANG TIDAK DIINGINKAN

PIHAK KEDUA berhak menagih kembali seluruh uang utang PIHAK PERTAMA secara sekaligus, apabila:

1.         PIHAK PERTAMA dinyatakan bangkrut atau pailit oleh Pengadilan sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian ini dicapai.

2.         PIHAK PERTAMA meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian ini, kecuali jika ahli waris PIHAK PERTAMA sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan isi Surat Perjanjian ini.

Pasal 5

BIAYA PENAGIHAN

Semua biaya penagihan utang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-biaya kuasa PIHAK KEDUA untuk menagih utang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 6

BIAYA-BIAYA LAINNYA

Biaya pembuatan Surat Perjanjian ini dan segala biaya yang berhubungan dengan utang pinjaman tersebut di atas menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 7

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1.         PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam perjanjian utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan yang mungkin timbul.

2.         Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan penyelesaian yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat untuk menempuh upaya hukum dengan memilih domisili pada ( —— Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri —— ) dengan segala akibatnya.

Pasal 8

PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan dibuat rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA                                             PIHAK KEDUA

[ ————————- ]                                        [ ———————— ]

SAKSI-SAKSI:

[ ————————— ]                                         [ ————————— ]

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

bisnis rice bowl rumahan

 20 Bisnis Rice Bowl Rumahan dengan Ide Menu, Modal & Untung!

Bisnis rice bowl rumahan adalah bisnis yang cukup menjanjikan jika ditekuni dengan serius. Peluang usaha ini tidak hanya memberi keuntungan, namun Anda juga memiliki kesempata

usaha-rumahan-modal-50-ribu

30+ Usaha Rumahan Modal 50 Ribu Untung Besar

Banyak orang yang beranggapan bahwa membuka usaha membutuhkan modal yang besar. Padahal, dengan perkembangan teknologi sekarang ini, anda bisa memulai bisnis rumahan hanya den

contoh-komoditi-ekspor-nonmigas-indonesia-adalah

10+ Jenis Komoditas Ekspor Indonesia Migas & Non Migas

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata komoditas? Komoditas tidak dapat dipisahkan dari pengaruhnya terhadap masyarakat, karena tergolong sebagai benda yang relatif muda