Suatu negara tentunya memanfaatkan data yang sudah dihasilkan dari pengukuran sebagai salah satu dasar untuk membuat kebijakan. Salah satu alat yang digunakan untuk menilai perkembangan ekonomi yakni melalui PDB atau Produk Domestik Bruto. Apa itu PDB? Simak dalam artikel berikut ini.
Pengertian PDB
Produk Domestik Bruto atau disingkat PDB merupakan jumlah produksi baik itu barang maupun jasa yang sudah dihasilkan oleh unit produksi di suatu daerah pada waktu tertentu. PDB dijadikan sebagai indikator ekonomi negara dalam mengukur jumlah total nilai produksi, dimana total ini dihasilkan oleh seluruh individu atau perusahaan baik yang dimiliki dalam negeri maupun luar negeri.
Manfaat PDB
Manfaat PDB yang bisa Anda ketahui, yakni:
- Indikator Perkembangan Ekonomi Nasional
Dengan menggunakan PDB, negara akan memperoleh informasi yang ril terkait pertumbuhan ekonominya, dan juga dapat menganalisis data terkait faktor yang bisa dimaksimalkan dan perlu ditingkatkan kembali.
- Memahami Struktur Perekonomian Negara
Negara mampu mengukur dan menganalisa terkait sektor apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
- Membandingkan Kemajuan Ekonomi Negara
Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangannya, dengan adanya pengukuran PDB, maka akan mampu menentukan siapa yang lebih unggul dan yang belum unggul.
- Dasar Perumusan Kebijakan Pemerintah
PDB dapat menjadi dasar perumusan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, dan memperoleh bantuan dalam membuat kebijakan yang penting.
Komponen PDB
Adapun komponen dari PDB yakni:
- Konsumsi Privat misalnya Durable Goods yang merupakan barang tahan lama yang tidak mudah rusak misal mobil, motor, rumah baru. Non Durable Goods yakni barang yang seketika habis dikomsumsi misalnya makanan,minuman. Service yakni konsumsi jasa yang dimanfaatkan, misalnya dokter, pelayanan publik, dan lain sebagainya.
- Investasi
Investasi yang menghitung suatu pengeluaran untuk barang modal, misalnya pembangunan pabrik baru, dan beberapa jenis investasi lainnya.
- Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah adalah komponen yang menghitung seluruh pengeluaran pemerintah misalnya gaji PNS, ASN, atau membangun infrastruktur.
- Ekspor Bersih
Ekspor bersih menghitung selisih antara total ekspor yang didapat lalu dikurnagi total impor.
PDB Riil dan PDB Nominal
PDB Riil digunakan sebagai nilai moneter dari total jumlah penghasilan yang telah disesuaikan dengan perubahan harga. Perubahan waktu ke waktu memproyeksikan adanya perubahan kuantitas dan hasil, maka persentase perubahan yang ada di PDB riil mampu untuk mengukur pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
PDB Nominal tidak dilakukan penyesuaian perubahan harga, karena memanfaatkan harga sekarang untuk rumus perhitungannya, maka dari itu nilainya pasti berubah- ubah karena adanya perubahan kuantitas, harga, dan juga gabungan keduanya. Negara tidak menjadikan PDB sebagai alat ukur pertumbuhan ekonomi karena alasan tersebut yakni nilainya yang berubah – ubah.
Rumus Menghitung PDB
PDB = C+I+G + (X-M)
Adapun keterangannya ialah C: sebagai konsumsi rumah tangga, I sebagai Investasi, G: Konsumsi Pemerintah X merupakan Ekspor dan M ialah Impor.
Kritik Terhadap PDB
- Terbatas dalam Satu Wilayah Saja
Saat ini, perbatasan negara semakin menipis, perusahaan domestik mulai banyak melakukan ekspansi bisnis ke negara lain, namun PDB tidak dapat menilai semua laba yang dihasilkan oleh perusahaan yang pergi dari negara asalnya.
- Tidak Mengukur Aktivitas Perekonomian Lain
PDB diukur dengan melibatkan kegiatan ekspor impor sebuah negara, padahal semua perhitungan tersebut hanyalah yang tercatat saja, banyak kegiatan lain yang berpeluang tidak tercatat misalnya UMKM dan kaki lima.
- Tidak Memperhitungkan Kesejahteraan
Semakin tinggi nilai transaksi negara, maka makin tinggi PDB nya namun nilai tersebut belum tentu menggambarkan kesejahteraan masyarakat negara tersebut. Hal ini karena belum ada cara lain yang dapat menghasilkan perhitungan lebih komprehensif selain PDB.
Baca juga: Manajemen SDM: Pengertian, Tujuan & Manfaat bagi Bisnis
Danamas pinjaman bisnis untuk mengembangkan usaha Anda. Dapatkan pinjaman beragunan properti mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 Miliar dengan tenor panjang dan bunga rendah. Danamas Pinjaman Bisnis telah mendapatkan izin dari OJK sehingga aman. Ajukan pinjaman sekarang!