supply-chain-adalah

Bagi pebisnis yang baru akan memulai usaha, mempelajari dan memahami manajemen rantai pasokan merupakan suatu hal yang tepat. Hal ini karena dengan mempelajarinya Anda dapat mengambil langkah yang tepat agar usaha dapat berkembang dan maju. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui supply chain management. Mungkin Anda sering mendengar supply chain management yang berada pada sebuah perusahaan, namun yang merupakan seorang pelaku usaha maka tidak ada salahnya untuk mempelajari hal ini.

Supply chain management penting untuk dipelajari agar bisnis Anda bisa lebih profesional dan berkembang dengan pesat. Dalam ruang lingkup supply chain management, anda akan mempelajari berbagai tugas, prinsip, hingga proses dari supply chain yang mungkin baru anda ketahui. Hal-hal tersebut bisa membantu anda untuk mengembangkan bisnis lebih besar lagi dan memahami manajemen rantai pasokan yang ternyata memiliki manfaat baik bagi strategi perkembangan usaha.

Di artikel ini anda akan mengetahui pengertian supply chain tujuan hingga manfaatnya serta contoh supply chain management yang bisa anda terapkan juga dalam bisnis. Untuk bagi pelaku usaha, mempelajari rantai pasokan atau supply chain management ini agar bisa merencanakan strategi manajemen untuk bisnis Anda yang lebih besar.

Apa Itu Supply Chain

Supply chain adalah rantai pasakon yakni jaringan antara perusahaan dengan pemasoknya yang digunakan untuk memproduksi, serta mendistribusikan produk ke pembeli terakhir. Jaringan ini dapat berupa berbagai aktivitas, orang, informasi, sumber daya, dan entitas. Dalam artian singkatnya, supply chain merupakan proses bagaimana perusahaan mengembangkan rantai pasokan sehingga dapat mengurangi biaya dan tetap kompetitif di dalam bisnisnya. 

6 Tujuan Supply Chain Management

Dalam management supply chain tentunya memiliki tujuan. Hal ini dilakukan untuk bisa memberikan dampak positif bagi pemilik usaha dan konsumen. Maka dari itu, Anda akan sangat baik untuk mempelajari supply chain management bagi bisnis yang lebih berkembang. Berikut ini adalah tujuan yang bisa Anda dapatkan dari Supply chain:

  1. Kepuasan Konsumen

Konsumen merupakan target dari kegiatan produksi setiap barang maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahan. Dengan Adanya supply chain maka akan membuat konsumen tetap setia dengan pelayanan yang diberikan.

  1. Tingkatkan Pendapatan

Dengan banyaknya pelanggan, maka pendapatan akan bertambah. Sehingga produk atau jasa yang dihasilkan tidak sia-sia.

  1. Menurunkan Biaya

Mengurangi adanya biaya pada jalur distribusi, dan penekanan pada penurunan biaya lainnya sehingga proses pengiriman hingga sampai ke konsumen dapat diperhatikan dengan baik

  1. Pemanfaatan Aset Tinggi

Tenaga manusia memang tetap diperlukan dalam penggunaan teknologi. Hal ini menjadi tuntutan dalam penerapan supply chain management agar sumber daya manusianya semakin terlatih dan terampil. 

  1. Peningkatan Laba

Keuntungan yang didapatkan perusahaan akan semakin naik apabila konsumen bertambah. Maka dari itu kebutuhan konsumen perlu untuk dipenuhi lewat barang dan jasa dari perusahaan.

  1. Perusahaan semakin besar

Dengan keuntungan dari proses distribusi, maka akan tumbuh lebih kuat sehingga perusahaan akan semakin maju dan berkembang dengan adanya keuntungan tersebut. 

Manfaat Supply Chain Management

Manajemen memiliki peranan yang cukup penting dalam sebuah bisnis yang dijalankan. Dengan supply chain management maka perusahaan bisa menghubungkan semua pihak yang terlibat atau stakeholder dalam proses perubahan bahan baku menjadi barang jadi. Maka dari itu proses produksi atau distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sebuah bisnis kita berjalan lebih efektif dan juga efisien dengan adanya manfaat supply chain management. Lebih lengkapnya berikut manfaat supply chain management yang bisa anda ketahui.

  • Mengonversi bahan baku menjadi produk yang dapat disampaikan ke konsumen terakhir
  • Berhubungan dengan biaya material, transportasi, serta berbagai macam biaya fisik lainnya.
  • Mediasi pasar dan memastikan sudah disuplai oleh supply chain

Tugas Supply Chain Management

Seseorang yang bekerja sebagai supply chain maka memiliki beberapa tugas atau tanggung jawab yang berkaitan dengan bisnis. Tugas supply chain ini bisa memberikan manfaat bagi keberlangsungan sebuah bisnis maka dari itu perlu dilakukan tugas ini sebaik mungkin. Apa saja tugas supply chain management berikut ulasannya.

  • Memperkirakan permintaan pembeli serta membuat rencana persediaan untuk menjamin ketersediaan bahan atau produk
  • Mampu menentukan matriks kerja sehingga bisa mengevaluasi faktor rantai suplai seperti biaya atau kualitas produk
  • Memantau perkiraan dan kuota untuk mengakomodasi perubahan dan mengetahui efeknya pada kegiatan supply chain
  • Menganalisis persediaan untuk bisa menentukan Bagaimana cara meningkatkan perputaran persediaan,  mengoptimalkan layanan pelanggan, mengurangi limbah dan lain-lain.
  • Mampu mengembangkan prosedur yang bermanfaat untuk koordinasi manajemen rantai suplai dengan bidang lainnya seperti pada bidang keuangan pemasaran penjualan produksi hingga jaminan kualitas. 

Prinsip Supply Chain

Sinkronisasi dan koordinasi dengan aliran barang atau jasa yang dilakukan dalam suatu organisasi maupun antar organisasi. Misalnya supply chain management dalam bentuk produk manufaktur membutuhkan campur tangan semua pihak, berikut ini adalah prinsipnya:

  • Menyelesaikan relasi logistik untuk keperluan konsumen yang berbeda
  • Melakukan segmentasi konsumen berdasarkan pada kebutuhannya
  • Mendengarkan dan mengamati pasar sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan
  • Membedakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mempercepat adanya konversi jaringan rantai pasok
  • Mengembangkan strategi teknologi
  • Penerapan pengukuran kinerja secara menyeluruh agar dapat meningkatkan pelayanan pada konsumen sampai akhir. 

Proses Supply Chain Management

Keberhasilan dari rantai pasok atau supply chain tentunya memerlukan dukungan baik dari internal maupun eksternal dan melibatkan begitu banyak persiapan, proses, hingga akhirnya sampai ditangan konsumen dan membutuhkan tim yang bergerak di bidangnya seperti

  • Customer Relationship Management (CRM)

Hal pertama ketemu relationship management harus melakukan identifikasi konsumen yang sesuai dengan misi dagang sebuah perusahaan. Tim customer service perlu membuat dan melaksanakan program bersama serta persetujuan barang yang ditetapkan pada tingkat kinerja tertentu agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Lalu tim customer service harus mampu bekerjasama dengan konsumen untuk bisa mengidentifikasikan serta menghilangkan sumber-sumber variabilitas demand. Selanjutnya manajer mempelajari evaluasi tersebut lalu menganalisis pelayanan seperti apa yang harus diberikan kepada konsumen yang mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

  • Customer Service Management (CSM)

Sumber tunggal informasi konsumen nantinya akan mengurus persetujuan barang atau jasa. Lalu customer service akan menginformasikan pelanggan tentang tanggal pengiriman hingga ketersediaan produk tersebut melalui informasi dari bagian produksi dan distribusi. Pelayanan setelah penjualan atau after sales harus dilakukan secara efisien guna membantu pelanggan mengetahui aplikasi dan rekomendasi barang dan jasa.

  • Demand Management 

Pada proses ini maka supply chain management perlu menyeimbangkan kebutuhan konsumen dengan kemampuan supply perusahaan lalu bisa menentukan apa saja yang perlu dibeli oleh konsumen. Sistem manajemen permintaan yang baik perlu menggunakan data point of sales dan data konsumen inti untuk mampu mengurangi ketidakpastian dan aliran efisien melalui supply chain.

  • Customer Demand Fulfillment

Pada proses ini maka pesan diselesaikan secara efektif dan membutuhkan integrasi yang terencana antara produksi, distribusi dan transportasi. Hubungan dengan rekan kerja seperti anggota primer supply chain dan sekunder dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mengurangi total biaya pengiriman ke konsumen. 

  • Manufacturing Flow Management

Perusahaan memproduksi barang lalu nanti akan dibawa ke bagian distribusi. Produk tersebut akan dihasilkan dan mampu memenuhi jadwal produksi. Seringkali barang yang salah mengakibatkan persediaan menjadi tidak perlu lalu meningkatkan biaya penyimpanan dan pengiriman produk pun jadi terhambat. Maka dari itu dengan adanya supply chain management produk akan menghasilkan kebutuhan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jadi barang produksi perlu fleksibel dengan mengikuti perubahan pasar. 

  • Procurement

Berhubungan baik dalam jangka waktu yang panjang dengan beberapa pemasok adalah sebuah hubungan win-win relationship dalam sebuah sistem bisnis. Hubungan ini bisa melibatkan beberapa pemasok sejak tahap perencanaan barang sehingga bisa melakukan pekerjaan siklus pengembangan produk dan meningkatkan koordinasi ke supplier hingga pada tahap akhir rancangan.

  • Pengembangan Produk Dan Komersial

Manajer pengembangan produk dan komersialisasi mampu mengkoordinasikan dengan customer relationship management untuk mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang sudah atau belum ditampung. Selain itu mereka juga mampu memilih material dan pemasok yang sesuai dengan hubungannya pada bagian procurement serta mengembangkan teknologi produksi dan aliran produksi agar bisa diakses lebih baik untuk menggabungkan sebuah produk.

  • Retur  

Proses retur manajemen yang cukup efektif memungkinkan anda untuk mengidentifikasikan produktivitas kesempatan dalam memperbaiki dan melewati proyek-proyek agar mampu bersaing. ketersediaan ketersediaan atau return of available adalah sebuah pengukuran waktu siklus yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian aset atau return of asset pada status yang dipakai. 

3 Hal Yang Harus Dikelola Dalam Supply Chain

Ada beberapa hal yang harus dikelola dalam supply chain yang yang serupa dengan jenis-jenis pada supply chain management. Beberapa hal tersebut perlu dikelola dan dimaksimalkan nilainya serta mampu menghasilkan sebuah keuntungan untuk karyawan. Berikut beberapa hal yang harus dikelola dalam supply chain management.

  1. Upstream Supply Chain

Upstream supply change adalah salah satu supply chain dengan memposisikan perusahaan manufaktur sebagai penghubung atau pun penyalur kepada konsumen dan retailer untuk memasarkan sebuah produk. Maka proses pengadaan produk perusahaan adalah aktivitas utama pada bagian  upstream ini.

  1. Internal Supply Chain

Internal supply chain yaitu proses memasukkan bahan baku mentah ke dalam gudang yang nantinya bisa diubah menjadi bahan dasar lalu selanjutnya bahan dasar tersebut disalurkan oleh perusahaan. Hal ini harus dilakukan secara terus-menerus oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan output produksi yang cukup berkualitas. Dalam internal supply chain management, aktivitas utamanya terdiri atas manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan produk yang dilakukan oleh perusahaan.

  1. Downstream Supply Chain

Downstream supply chain merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari semua aktivitas pemasaran produk perusahaan termasuk juga pengiriman produk ke pelanggan atau konsumen. Aktivitas utama pada jenis supply chain ini adalah pengaturan arah distribusi atau sistematika pergudangan hingga aktivitas akhir pelayanan pengiriman produk.

Urutan Supply Chain Management Yang Benar

Dalam supply chain management ada proses yang perlu dilalui dari awal hingga akhir. Dengan mengetahui urutan supply chain management yang benar maka Anda bisa melalui serangkaian atau langkah-langkah dalam rantai pasokan dengan tepat sehingga proses suplai pun akan berjalan dengan lancar.

  1. Customer 

Customer adalah mata rantai pertama yang memberikan pesanan atas produk yang Anda jual. Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan bersangkutan lalu nantinya akan menghubungi Departemen penjualan atau sales. Informasi yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan.

  1. Perencanaan (Planning)

Setelah customer membuat pesanan maka selanjutnya departemen perencanaan atau planning dept akan mempersiapkan perencanaan produksi untuk nantinya produk diproduksi bagi pelanggan. Di tahap ini departemen perencanaan akan menjadi dari adanya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan bahan baku pendukung lainnya.

  1. Pembelian (Purchasing)

Setelah anda menerima perencanaan produksi maka nantinya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan pendukung lainnya akan disediakan lalu departemen pembelian atau processing akan melakukan pemesanan bahan baku tersebut serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.

  1. Persediaan (Inventory)

Bahan mentah atau bahan baku serta bahan pendukung lainnya yang sudah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitasnya dan ketepatan jumlahnya lalu akan disimpan didalam gudang yang bertujuan untuk kebutuhan produksi selanjutnya.

  1. Produksi (Production)

Pada departemen produksi maka nantinya bahan mentah akan digunakan untuk proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Barang jadi tersebut diproduksi lalu kemudian dimasukkan ke dalam gudang dan siap untuk dikirimkan kepada konsumen sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

  1. Transportasi (Transportation)

Departemen pengiriman atau shipping department nantinya akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi atau finish produk yang ada di gudang lalu dikirim sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan. 

Contoh Supply Chain Management (Perusahaan Konvensional)

Jika anda ingin Lebih memahami apa itu supply chain management maka contoh yang akan  dijabarkan bisa memberi seperti proses supply chain pada perusahaan konvensional. Dengan tahap supply chain management ini Anda bisa melihat bagaimana sebuah barang melalui berbagai proses yang panjang hingga sampai ke tangan konsumen.

  1. Pengadaan Bahan Baku

Rantai pasokan pada sebuah barang akan dimulai dari bahan baku. Di proses ini, maka akan terjadi pemilihan bahan baku agar memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Umumnya, sebelum pengadaan bahan baku sudah ada perencanaan yang nantinya terkait dengan target produksi. Lalu, jumlah bahan baku yang disediakan mengacu pada target produksi yang sudah ditentukan diawal proses.

  1. Pengiriman Bahan Baku ke Pabrik

Penyediaan bahan baku ditahap awal ini dilakukan oleh partner logistik. Lalu, bahan mentah dikirim kepada pihak pemasok. Supplier nantinya akan mengolah bahan mentah, lalu menjualnya secara grosir kepada pihak yang membutuhkan. Pastinya, satu supplier ini tidak hanya menyediakan bahan baku untuk satu perusahaan saja, kecuali dinyatakan dalam perjanjian kerja sama antar dua perusahaan.

  1. Proses Produksi di Pabrik

Setelah bahan baku mentah sampai di pabrik, maka proses selanjutnya adalah tahap produksi. Bahan baku nantinya akan diolah lebih lanjut untuk menjadi produk akhir atau barang jadi.

  1. Pendistribusian Barang

Produk akhir yang telah siap untuk masuk ke tahap distribusi. Distributor lalu mengirimkan barang dari pabrik ke pedagang eceran.

  1. Pedagang Ritel

Saat produk sudah ada pada pedagang ritel, maka barang tersebut akan dipasarkan hingga akhirnya sampai pada konsumen.

  1. Konsumen atau Pelanggan

Di tahap akhir ini merupakan tahap akhir dari supply chain. Namun, saat pelanggan akhir membeli produk dari pedagang ritel, maka siklus supply chain tetap berjalan. Maka, demand dari konsumen akhir mendorong bisnis kembali ke tahap awal dari pemilihan bahan baku. Maka, siklus supply chain akan terus berputar.

Usaha Semakin Berkembang dengan Pilihan Modal Usaha Tepat

Saat Anda mulai lebih serius untuk mengembangkan bisnis, pasti akan membutuhkan modal usaha. Modal usaha bisa mendukung berbagai rencana bisnis Anda kedepan. Namun, penting untuk memilih modal bisnis yang tepat, seperti apa? Modal bisnis yang tepat adalah modal yang didapat dari pinjaman online terpercaya dari fintech berizin OJK, seperti Danamas. Danamas Pinjaman Bisnis merupakan pinjaman beragunan propertiĀ  untuk pengembangan usaha dengan limit mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar, serta tenor hingga 10 tahun.Untuk memudahkan Anda dalam memperkirakan besaran modal usaha yang didapat, maka bisa simulasikan nilai aset di kalkulator pinjaman. Ada juga kalkulator simulasi kredit yang bisa Anda coba untuk mengetahui besaran pinjaman modal usaha. Jangan lupa untuk download Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis di smartphone Anda sekarang!

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

bisnis rice bowl rumahan

Ā 20 Bisnis Rice Bowl Rumahan dengan Ide Menu, Modal & Untung!

Bisnis rice bowl rumahan adalah bisnis yang cukup menjanjikan jika ditekuni dengan serius. Peluang usaha ini tidak hanya memberi keuntungan, namun Anda juga memiliki kesempata

usaha-rumahan-modal-50-ribu

30+ Usaha Rumahan Modal 50 Ribu Untung Besar

Banyak orang yang beranggapan bahwa membuka usaha membutuhkan modal yang besar. Padahal, dengan perkembangan teknologi sekarang ini, anda bisa memulai bisnis rumahan hanya den

contoh-komoditi-ekspor-nonmigas-indonesia-adalah

10+ Jenis Komoditas Ekspor Indonesia Migas & Non Migas

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata komoditas? Komoditas tidak dapat dipisahkan dari pengaruhnya terhadap masyarakat, karena tergolong sebagai benda yang relatif muda