apa-itu-inflasi

Apa itu Inflasi? Apakah inflasi berbahaya bagi keBicara mengenai inflasi bisa membuat kekhawatiran khalayak ramai. Terutama tahun 2022 lalu santer dikabarkan tentang krisis ekonomi di depan mata, terkhususnya di negara-negara barat. Indonesia sendiri telah menjadi negara yang stabil secara ekonomi selama beberapa tahun terakhir, meski masih ada beberapa tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi. 

Suku bunga bank biasanya juga ikut naik seiring dengan adanya inflasi, ini adalah salah satu cara untuk menghentikan laju perekonomian yang terlalu tinggi. Untuk menstabilkan pasar, maka dibutuhkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Namun tidak selalu demikian, teman-teman bisa memperhatikan berita dan melakukan monitoring bunga cicilan secara berkala khususnya bunga pinjaman

Dalam artikel ini, kita akan dibahas tentang pengertian inflasi, jenis-jenis inflasi, faktor penyebab inflasi, prediksi inflasi hingga cara mengatasi inflasi yang berguna untuk Anda! 

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi?

Jika dikutip dari website resmi Bank Indonesia, definisi inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Perhitungan terjadinya inflasi pada negara kita Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap bulannya. BPS melakukan perhitungan dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau yang disebut pula indeks pengeluaran. Supaya mengukur perubahan harga rata-rata barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Adapun beberapa hal yang termasuk ke dalam kelompok IHK yaitu:

  • Bahan Makanan
  • Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
  • Perumahan
  • Sandang
  • Kesehatan
  • Pendidikan & Olahraga
  • Transportasi & Komunikasi

7 komponen indeks pengeluaran ini telah melalui Survei Biaya Hidup (SBH). Sehingga kenaikan harga baik satu atau dua barang tidak cukup untuk disebut inflasi, terkecuali, bila kenaikan tersebut meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Misalnya seperti kenaikan BBM dan minyak goreng. 

Baca Juga: Devaluasi adalah vs Inflasi, Pengertian, Penyebab & Contoh

Jenis-Jenis Inflasi (Determinan Inflasi)

Mengutip sumber buku inflasi susunan Suseno dan Siti Astiyah, ada beberapa jenis inflasi yang Anda perlu pahami, diantaranya dilihat dari beberapa aspek seperti dibawah ini:

Inflasi Berdasarkan Tingkatan

  • Inflasi ringan, dibawah 10% dalam setahun.
  • Inflasi sedang, kenaikan antara 10-30% dalam setahun.
  • Inflasi berat, antara 30-100% dalam setahun.
  • Inflasi tidak terkendali yang disebut juga hiperinflasi, kenaikan melebihi angka 100% dalam setahun.

Inflasi Berdasarkan Tempat Asal

  • Inflasi dalam negeri (domestic inflation)

Inflasi yang terjadi dari dalam negeri itu sendiri, biasanya karena anggaran belanja negara mengalami defisit sehingga melakukan pencetakan uang untuk membiayai negara dan juga kegagalan pasar yang berujung membuat harga kebutuhan primer menjadi mahal. IHK Indonesia dapat menjadi indikator tingkat inflasi dalam negeri. 

  • Inflasi luar negeri (imported inflation)

Sedangkan inflasi luar negeri, muncul akibat terjadinya kenaikan harga barang impor. Biaya produksi barang yang tinggi hingga kenaikan tarif bisa menimbulkan inflasi luar negeri. 

  • Inflasi Berdasarkan Penyebab

Inflasi terjadi ketika ada tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. 

Faktor-faktor terjadinya cost push inflation bisa disebabkan oleh depresiasi nilai tukar mata uang, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara mitra dagang, peningkatan harga-harga komoditas yang diatur pemerintah maupun terjadinya supply shocks akibat bencana alam yang mengganggu distribusi. Untuk faktor penyebab demand pull inflation dikarenakan tingginya kenaikan biaya produksi yang menyebabkan harga penawaran barang ikut menjadi naik. 

Ada juga bottle neck inflation, yang merupakan percampuran antara faktor penawaran atau faktor permintaan. 

Sementara itu ada juga yang disebut sebagai ekspektasi inflasi, dimana faktornya terletak pada perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi. Kenapa demikian? Karena masyarakat dan pelaku ekonomi ini dilihat Ekspektasi inflasi bersifat adaptif & forward looking

Dampak Inflasi

Inflasi yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu, akan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap ekonomi hingga sosial masyarakat. Adapun beberapa dampak inflasi yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Menurunnya daya beli. Kenaikan harga-harga dapat membuat uang konsumen menjadi tidak cukup untuk membeli barang-barang yang umumnya dibeli. Tentu ini otomatis akan menurunkan daya beli, masyarakat menjadi membatasi pengeluaran mereka, yang akhirnya berdampak pada perekonomian secara keseluruhan.
  2. Mengurangi investasi. Tingkat inflasi yng tinggi dapat membuat investor kehilangan kepercayaan dalam perekonomian suatu negara. Ini bisa mengakibatkan berkurangnya investasi yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi.
  3. Meningkatnya suku bunga. Untuk melindungi nilai uang dari inflasi seringkali bank menaikkan suku bunga pinjaman. Sehingga berakibat pada berkurangnya permintaan pinjaman yang menghambat investasi serta pengembangan bisnis.
  4. Menurunnya kepercayaan konsumen. Kenaikan harga secara terus menerus bisa menyebabkan kekhawatiran pada konsumen tentang stabilitas ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan dan keyakinan konsumen, yang berdampak juga pada permintaan produk dan jasa. 
  5. Menurunnya daya saing ekspor. Jika inflasi di suatu negara lebih tinggi daripada negara-negara lain, maka harga barang-barang produksi lokal akan meningkat. Hal ini dapat mengurangi daya saing produk-produk ekspor dan menghambat pertumbuhan ekspor. 
  6. Meningkatnya biaya hidup. Inflasi dapat menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti makanan, bahan bakar, dan perumahan. Hal ini akan membuat biaya hidup menjadi lebih mahal bagi konsumen dan akan menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, 

Faktor Penyebab Inflasi

Sebagai warga Indonesia, Anda perlu paham faktor yang mempengaruhi inflasi. Setelah mempelajari pengertian, jenis hingga dampak inflasi penting untuk kita memahami faktor penyebab terjadinya inflasi tinggi agar saat prediksi Inflasi di berita, Anda jadi lebih cermat.

Berikut yang termasuk faktor penyebab terjadinya inflasi adalah:

  1. Kenaikan Permintaan. Jika permintaan barang dan jasa meningkat dengan cepat tetapi pasokan tidak dapat segera diimbangi, harga akan naik karena kekurangan pasokan.
  2. Kenaikan Biaya Produksi. Jika biaya produksi suatu barang atau jasa naik, maka harga jualnya juga akan naik untuk memperoleh keuntungan.
  3. Kenaikan Harga Komoditas. Jika harga bahan mentah atau bahan bakar seperti minyak atau gas naik, maka biaya produksi barang dan jasa akan meningkat, yang kemudian dapat meningkatkan harga.
  4. Kenaikan Upah. Jika upah pekerja meningkat dengan cepat dan produsen menaikkan harga untuk menutupi biaya kenaikan upah, maka inflasi dapat terjadi.
  5. Kenaikan Permintaan Uang. Jika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat tetapi jumlah barang dan jasa yang tersedia tetap, maka harga barang dan jasa akan naik karena banyaknya uang yang beredar di masyarakat.
  6. Kebijakan Moneter. Jika bank sentral meningkatkan suku bunga atau membatasi jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan dan penurunan harga, namun jika bank sentral menurunkan suku bunga atau meningkatkan jumlah uang yang beredar, maka dapat menyebabkan inflasi.
  7. Inflasi yang Bersifat Expectational. Jika masyarakat berharap terjadinya inflasi di masa depan, maka mereka cenderung menaikkan harga barang dan jasa secara preemptive untuk mengantisipasi inflasi yang akan datang.

Cara Mengatasi Inflasi

Jika sampai inflasi terjadi, tentu Anda harus bersiap dan mengantisipasinya dengan tepat. Jika Anda bingung cara mengatasi inflasi yang baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapi inflasi:

  1. Membuat anggaran yang ketat

Buatlah anggaran bulanan yang ketat dan patuhi dengan konsisten. Dalam hal ini, penting untuk mempertimbangkan biaya yang mungkin naik seperti harga bahan bakar, listrik, dan makanan. Pastikan anggaran Anda selalu sesuai dengan pendapatan dan kebutuhan hidup. Usahakan untuk memisahkan kewajiban bayaran yang patut diselesaikan khususnya pinjaman. Ini memampukan Anda untuk tidak menambah beban bayaran cicilan. Berikut adalah contoh cara mengatur keuangan

  1. Investasikan uang Anda

Inflasi dapat merusak kekuatan beli uang tunai. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk menginvestasikan uang Anda di berbagai instrumen keuangan, seperti deposito atau saham, yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari tingkat inflasi. Namun, perlu diperhatikan dengan baik untuk menginvestasikan dana yang Anda miliki dengan cermat memilih lembaga keuangan yang terpercaya dan diakui OJK. 

Baca Juga : 5 Cara Efektif Mengatur Keuangan Pribadi & Kunci Suksesnya

  1. Membeli barang-barang secara cerdas

Jangan tergesa-gesa dalam membeli barang-barang yang tidak diperlukan atau yang harganya melonjak. Lakukan riset sebelum membeli produk tertentu, dan belilah barang-barang dalam jumlah yang cukup untuk jangka waktu tertentu jika harga akan naik di masa depan. Pertimbangkan persoalan depresiasi dari barang, jika sekiranya tidak begitu diperlukan, maka alihkan uang untuk menabung atau berinvestasi. 

  1. Gunakan diskon dan promo

Diskon dan promo dapat membantu Anda menghemat uang ketika membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Anda dapat mencari promo di toko-toko online, supermarket, atau ritel terdekat. Saat menggunakan diskon atau promo pastikan Anda dengan tepat memilih dan memperhitungkan keuntungan yang ada dapatkan. Namun, jangan lupa juga untuk memperhatikan kegunaan barang sebelum membelinya.

  1. Hindari meminjam uang

Ketika inflasi meningkat, suku bunga pinjaman mungkin meningkat juga. Sebaiknya hindari meminjam uang, terutama jika Anda tidak dapat membayarnya kembali dalam jangka waktu yang singkat. Namun, jika Anda terlanjur meminjam dan kesulitan untuk membayar tagihan hutang, maka tetaplah membayar tagihan bunga. Sehingga saat keadaan finansial membaik, Anda tetap bisa mengajukan refinancing.

6. Produktif 

Peluang usaha yang menjanjikan bersifat lokal tentu sangat bisa Anda gunakan untuk menambah pundi-pundi keuntungan. Meskipun terjadi inflasi, sebenarnya Anda justru memiliki banyak peluang untuk memulai. Tapi, tentu saja perhatikan dengan baik resiko. Segala sesuatu yang diproyeksikan harus memiliki sifat terukur sehingga dengan situasi inflasi saat ini, Anda bisa jadi lebih stabil secara keuangan. 

Menghadapi inflasi memerlukan pengelolaan keuangan yang bijak. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi situasi ini dan memastikan bahwa keuangan Anda tetap stabil dan sehat di masa depan.

Bijak Kelola Keuangan Solusi Hadapi Inflasi! 

Nah demikian pembahasan artikel apa yang dimaksud inflasi hingga cara menghadapi inflasi sebagai seorang warga negara. Kini Anda memahami inflasi secara mendalam sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk mengembangkan bisnis dalam masa-masa sulit seperti ini Tidak perlu ragu untuk mengajukan pinjaman online terpercaya dalam keadaan yang mendesak. Sepanjang Anda sedari awal bijak memetakan besarnya pinjaman, tenor hingga bunga yang dipakai. Kenali kebutuhan finansial Anda, dapatkan informasi up to date mengenai keuangan dan finansial segera di website Danamas atau dapat mengikuti akun Instagram Danamas.

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

kpr-rumah-second

KPR Rumah Second, Ini Syarat, Proses & Tips

KPR Rumah second seringkali menjadi pilihan alternatif bagi seseorang yang ingin memiliki rumah dengan harga yang cukup bersaing dan dapat di nego. Biasanya seseorang

plafon-kpr-adalah

Plafon KPR, Berikut Pengertian, Panduan & Proses Pengajuan

Plafon KPR adalah jumlah pinjaman yang dikurangi dengan deposit awal kepada peminjam atau calon debitur yang hendak membeli rumah. Biasanya Bank memiliki total maksimal tenor

ciri-ciri-kpr-yang-disetujui

Ciri-Ciri KPR yang Disetujui: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Persetujuan KPR dengan Cepat

Ciri-ciri KPR yang disetujui sangat penting untuk diketahui agar rumah impian Anda tercapai. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi finansial yang umumnya digunakan oleh b