Suku bunga KPR itu apa? Sebagai salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup, membeli rumah memerlukan pertimbangan yang matang. Salah satu hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah suku bunga KPR. Suku bunga KPR adalah tingkat bunga yang harus dibayar atas pinjaman yang Anda terima dari bank atas pembelian rumah.
Suku bunga KPR menjadi salah satu faktor penting yang harus dipikirkan sebelum Anda memutuskan untuk membeli rumah. Hal ini dikarenakan, suku bunga KPR mempengaruhi jumlah uang yang harus dibayar atas pembelian rumah Anda. Lalu berapa besar suku bunga KPR? Setiap bank punya suku bunga KPR yang berbeda-beda. Sehingga Anda harus bisa memilih suku bunga KPR yang tepat. Jika Anda baru keluarga baru dan berencana untuk membeli rumah, maka simak terlebih dahulu tips & trik membeli rumah pertama!
Selain itu, ada baiknya juga Anda mengetahui cara menghitung bunga pinjaman KPR. Dengan begitu Anda bisa membeli rumah impian Anda sesuai dengan kemampuan finansial.. Jangan sampai Anda kesulitan membayarnya di masa depan. Tenang saja, artikel ini akan memberikan Anda panduan tentang Suku Bunga KPR hingga cara menghitung bunga pinjamannya. Selamat membaca!
Apa itu KPR?
Sebelum masuk ke suku bunga KPR, ada baiknya Anda mengetahui tentang KPR. KPR adalah singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah. yang merupakan jenis pinjaman yang ditujukan untuk membiayai pembelian rumah. Awalnya, KPR pertama kali dikembangkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) pada 10 Desember 1976. Namun saat ini, selain BTN, banyak bank lain yang juga menyalurkan KPR, baik itu bank-bank BUMN, bank swasta nasional, maupun bank asing.
Dengan mengambil KPR, Anda tidak perlu membayar harga rumah secara full di awal pembelian. Cukup dengan menyediakan uang muka, Anda dapat memiliki rumah impiannya dan membayar sisanya dalam bentuk cicilan bulanan ke bank selama jangka waktu KPR yang telah ditentukan, biasanya berkisar antara 5-30 tahun.
Apa itu Suku Bunga KPR?
Suku bunga KPR adalah tingkat bunga yang harus dibayar oleh pembeli rumah sebagai bunga atas pinjaman yang diterima dari bank. Suku bunga KPR ini akan mempengaruhi jumlah uang yang harus Anda bayar setiap bulan selama jangka waktu pinjaman. Dengan begitu hal ini juga akan mempengaruhi jumlah total yang harus Anda bayar selama jangka waktu pinjaman.
Suku bunga KPR biasanya bervariasi antara bank dan lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu, Anda harus membandingkan tiap bank yang menawarkan KPR. Pastikan sesuai dengan kebutuhan dan keuntungan Anda. Selain itu, perhitungan suku bunga KPR juga berbeda tergantung pada jenis suku bunga KPR. Di Indonesia ada beberapa jenis suku bunga KPR yang perlu Anda ketahui. Simak selengkapnya berikut ini!
3 Jenis Bunga KPR di Indonesia
Ketika Anda memutuskan untuk membeli rumah melalui KPR, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan, salah satunya adalah jenis bunga KPR. Ada 4 jenis bunga KPR yang bisa Anda pilih, yaitu bunga tetap, bunga floating , bunga capped, dan suku bunga dasar kredit.
Setiap jenis bunga memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai 4 jenis bunga KPR dan keunggulannya.
- Bunga Tetap (Fixed Rate)
Bunga tetap adalah jenis bunga KPR yang dikenakan kepada peminjam dengan patokan angka tertentu selama tenor tertentu. Misalnya, suku bunga tetap 6% selama setahun. Artinya, di tahun pertama suku bunga tetap 6% meskipun suku bunga pasar fluktuatif. Keunggulan dari bunga tetap adalah Anda bisa memprediksi besaran cicilan bulanan dengan pasti karena suku bunga tidak berubah sepanjang jangka waktu yang ditetapkan..
- Bunga Mengambang (Floating Rate)
Bunga mengambang adalah jenis bunga KPR yang diterapkan kepada debitur mengikuti fluktuasi suku bunga acuan (BI rate). Bank biasanya menerapkan kombinasi bunga dalam sebuah produk KPR.
Keunggulan dari bunga mengambang adalah Anda bisa memanfaatkan turunnya suku bunga pasar dan membayar cicilan dengan lebih ringan. Namun bunga yang dikenakan dapat berubah-ubah mengikuti fluktuasi suku bunga acuan, sehingga Anda perlu siap menanggung risiko suku bunga yang meningkat.
Contoh: Seorang debitur meminjam uang sebesar Rp 500 juta dari Bank X dengan tenor 10 tahun dan suku bunga mengambang yang mengacu pada BI rate. Pada saat pengajuan pinjaman, BI rate sebesar 6%.
- Setahun kemudian, BI rate meningkat menjadi 8%. Hal ini berarti bunga yang diterapkan kepada debitur juga meningkat menjadi 8%.
- Setiap bulan, debitur harus membayar cicilan yang terdiri dari pokok dan bunga. Jika bunga meningkat, maka cicilan bulanannya juga akan meningkat.
- Proses ini akan terus berlangsung selama tenor pinjaman, dimana bunga yang diterapkan akan mengikuti fluktuasi BI rate.
- Bunga Capped
Bunga capped adalah jenis bunga KPR yang dibatasi. Contohnya, jika Anda mendapatkan bunga capped sebesar 10%, maka bunga yang dikenakan kepada Anda akan fluktuatif sesuai pasar namun maksimal 10%. Keunggulan dari bunga capped adalah Anda bisa membatasi besaran bunga yang dikenakan dan meminimalisir risiko kenaikan bunga.
Contoh: Misalnya, suku bunga saat ini 8,% dan bank menawarkan suku bunga terbatas 10%. Jadi ketika suku bunga naik hingga 12%, maka bank akan menerapkan bunga maksimal sampai 10% pada cicilan Anda
Setiap jenis bunga KPR memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Anda perlu mempertimbangkan tingkat bunga yang Anda mampu bayar, fluktuasi suku bunga pasar, dan jangka waktu pinjaman sebelum memutuskan untuk memilih jenis bunga KPR.
Cara Menghitung Bunga KPR
Berikut ini adalah cara menghitung bunga KPR yang perlu Anda ketahui. Disini akan dijelaskan cara perhitungan serta simulasi dari tiap jenis KPR. Mari kita simak!
- Bunga Tetap
Bunga tetap adalah jenis bunga KPR yang tidak berubah selama masa tenor atau jangka waktu pembayaran. Suku bunga tetap dihitung dengan rumus:
Angsuran/bulan = Pinjaman x Bunga Tetap x Tenor Tahun / Tenor dalam Bulan
Contoh Kasus:
Misalkan Viktor membeli rumah seharga Rp 700 juta dan hanya mampu membayar DP sebesar Rp 100 juta, jadi Viktor meminjam uang sebesar Rp600.000.000 dengan bunga tetap 12% per tahun dan tenor pembayaran selama 10 tahun. Maka, besar angsuran bulanan yang harus dibayar adalah:
Perhitungan:Cicilan Bunga Perbulan= Rp600.000.000 x 12% x 10 / 120 = 6.000.000Angsuran Cicilan Perbulan = Rp 5.000.000 + Rp 6.000.000 = 11.000.000 |
Jadi setiap bulannya viktor harus membayar angsuran cicilan setiap bulannya sebesar Rp 11.000.000
- Bunga Floating
Bunga floating adalah jenis bunga KPR yang berubah-ubah sesuai dengan pergerakan suku bunga pasar. Suku bunga ini biasanya lebih rendah dibandingkan bunga tetap, namun juga memiliki risiko lebih tinggi karena suku bunga bisa naik dalam waktu yang singkat.
Angsuran/bulan = Pinjaman x Bunga Tetap x Tenor Tahun / Jumlah Tenor dalam Jumlah Bulan
Contoh Kasus:
Dengan nominal rumah yang sama yaitu Rp 700.000.000 dan DP Rp 100.000.000 Misalkan Viktor meminjam uang sebesar Rp600.000.000 dengan sistem bunga floating rate. Untuk 3 tahun pertama bunga tetap sebesar 9% dan bunga 10% untuk tahun ke 4 sampai 10. Maka, besar bunga yang harus dibayar untuk 3 tahun pertama adalah:
Estimasi Perhitungan 3 Tahun Pertama & Tahun wke-4:Angsuran Pokok Bulanan: Rp 5.000.000Estimasi cicilan 3 tahun pertama: Bunga per bulan: Rp600.000.000 x 9% x 10% / 120 = Rp4.500.000Estimasi angsuran cicilan per bulan mulai dari Rp 9.500.000. Dan estimasi bunga cicilan yang harus dibayar untuk tahun ke 4 sampai 10 dengan menggunakan rumus bunga floating rate: : Bunga perbulan: (Total pinjaman -( (n bulan -1) x Bunga Pinjaman)) x Suku Bunga % / Jumlah bulan cicilanCicilan Bulan ke-37 🙁 Rp600.000.000 – ((37-1) x 5.000.000)) x 10% /120= Rp 5.040.000 Estimasi angsuran cicilan bulan ke-37 mulai dari Rp 10.040.000. *estimasi perhitungan selanjutnya dapat Anda simulasikan dengan menyesuaikan bulan. |
- Bunga Capped
Bunga capped adalah jenis bunga KPR yang memiliki tingkat bunga tertinggi atau batas maksimal, namun jika suku bunga pasar lebih rendah dari batas maksimal, maka bunga KPR akan sesuai dengan suku bunga pasar. Suku bunga ini memiliki risiko lebih rendah dibandingkan bunga floating namun lebih tinggi dibandingkan bunga tetap. Untuk prinsip hitungnya tetap sama dengan prinsip menghitung bunga floating. Perbedaan mendasarnya terletak pada keberadaan batas maksimum persentase bunga yang dibebankan, misalnya 10%.
Bijak Memilih Bunga, Kunci Solutif Cegah Penumpukan Hutang!
Mencari pinjaman dengan bunga rendah dan sistem transaksional terpercaya adalah hal yang penting bagi banyak orang. Namun, dengan banyaknya pilihan penyedia modal di luar sana, memilih yang tepat dapat menjadi hal yang membingungkan bahkan ada risiko Anda mengalami penipuan. Lalu bagaimana menemukan lembaga pinjaman online yang dapat dipercaya dan memiliki bunga kompetitif? Segera hadir produk pinjaman KPR dari Danamas untuk berbagai ragam kebutuhan finansial Anda. Tunggu informasi selengkapnya di website Danamas P2P Lending Terpercaya atau dapatkan informasi terupdate melalui Instagram Danamas di @danamas_id