Zakat tabungan adalah pilihan lain selain menabung di bank. Ketika seseorang memiliki harta maka ia akan tabung ke dalam berbagai bentuk tabungan seperti deposito investasi dan lain sebagainya. Namun hal ini berbeda dengan zakat tabungan di mana hukum zakat berlaku atas harta tabungan karena ada nilai dan kekayaan padanya. Maka dari itu, zakat tabungan disimpan sesuai dengan hadis atau ketentuan yang telah disyaratkan oleh agama Islam.
Jika seseorang memiliki tabungan yang mencapai nisab atau tabungan yang tidak mencapai nisab namun ketika digabung dengan harta sejenisnya telah mencapai nisab maka tabungan tersebut termasuk harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Bagi umat Islam, mengeluarkan zakat di bulan Ramadhan wajib hukumnya. Namun, apakah zakat tabungan uang juga wajib dikeluarkan sebagai bagian dari membersihkan harta?
Beberapa orang mungkin masih bingung sebenarnya apa saja jenis zakat tabungan uang, cara menghitung zakat tabungan uang hingga simulasi perhitungan atau nisab dalam zakat tabungan uang. Semua hal tersebut akan dibahas di artikel ini dan Anda bisa mencoba memahami sebelum mengeluarkan uang untuk zakat tabungan. Lalu apa yang dimaksud dengan zakat tabungan?
Pengertian Zakat Tabungan Uang
Zakat adalah Zakat yang dikeluarkan dari tabungan kita selama tabungan tersebut berupa harta. harta yang dikeluarkan untuk zakat tabungan bisa berbentuk uang emas dan atau perak yang dimiliki secara penuh. Harta yang dimiliki tersebut maka sudah memenuhi batas wajib zakat dan sudah tersimpan minimal 1 tahun.
Tidak semua tabungan yang anda miliki atau harta yang anda miliki wajib dikenakan zakat, karena hal ini berkaitan dengan kriteria yang telah disebutkan di atas. Lalu apa saja jenis tabungan yang wajib dikeluarkan zakatnya?
Jenis Zakat Tabungan
Dalam zakat tabungan, terdapat beberapa jenis zakat tabungan uang yang perlu Anda ketahui seperti simpanan bank dan safe deposit box atau SDB. Lembaga keuangan kini bisa membantu Anda dalam mewujudkan keinginan untuk memiliki zakat tabungan uang dengan fasilitas atau layanan tersebut. Berikut jenis zakat tabungan uang yang bisa Anda ketahui:
- Simpanan di Bank
Semua simpanan di Bank wajib dikeluarkan zakatnya kecuali pendapatan rutin yang diterima dari tempat bekerja titik simpanan di bank tersebut dapat berupa rekening tabungan giro deposito yang dimiliki secara sempurna oleh pribadi titik deposito juga termasuk simpanan yang terkena zakat tabungan. Hal ini dikarenakan Anda belum bisa mencairkan deposito setiap saat uang yang ada di dalam deposito tetap bisa diterima dengan utuh saat jatuh tempo. Berbeda dengan pendapatan rutin yang diterima bukankah termasuk kedalam zakat tabungan. Pendapatan rutin termasuk kedalam zakat penghasilan atau zakat profesi.
- Save Deposit Box atau SDB
Safe Deposit Box adalah layanan dari bank yang disewakan kepada nasabah untuk menyimpan harta benda mereka agar lebih aman. Safe Deposit Box dijaminkan oleh bank karena memiliki sistem keamanan yang tinggi serta dirancang khusus terbuat dari baja kokoh yang dapat melindunginya dari segala kerusakan.
Jika anda menyimpan harta di Safe Deposit Box berupa uang, emas, perak maka wajib dikenakan zakat. Namun jika harta yang disimpan di Safe Deposit Box berupa permata berlian atau barang lainnya di luar kriteria zakat tabungan maka anda tidak perlu membayar zakat tabungan.
Cara Menghitung Zakat Tabungan Yang Tepat
Prinsip perhitungan dasar pada zakat adalah dengan mengeluarkan 2,5% dari jumlah harta yang kita miliki namun harta itu telah memenuhi nisab dan haul. Penjelasan tentang cara menghitung zakat tabungan yang tepat ini bisa Anda temukan penjelasannya dibawah ini:
- Nisab merupakan batasan minimal kekayaan seseorang yang diwajibkan untuk membayar zakat jika seseorang memiliki harta yang sudah mencapai nisabnya maka sudah diwajibkan untuk membayar zakat. satuan harta Nisab pada zakat bisa bermacam-macam tergantung jenis zakat nya. Zakat harta meliputi hasil perniagaan hasil laut, hasil panen hasil ternak dan lain-lain termasuk emas dan perak.
- Haul memiliki arti yaitu 1 tahun. sebagaimana sabda Rasulullah SAW, dan tidak ada zakat pada harta hingga mencapai haul. maka syarat haul pun juga berbeda tergantung jenis harta yang dimiliki jika harta belum termasuk haul maka tidak diwajibkan zakat
Harta zakat terdapat dua macam:
- Harta yang perlu memperhatikan haul untuk dikeluarkan seperti, hewan, nilai-nilai perniagaan. maka tidak wajib zakat kecuali jika harta tersebut sudah berlalu selama 1 tahun.
- Harta yang tidak memperhatikan haul dan tidak wajib dengan haul antara lain buah-buahan, Hasil panen, dan sebagainya. maka wajib menunaikan zakat ketika sudah tampak kematangannya atau Anda bisa menunaikan zakat ketika sudah dipanen.
Bagaimana Metode Zakat Tabungan?
Dalam zakat tabungan uang terdapat metode antara lain metode saldo akhir, saldo terendah dan saldo rata-rata. Di setiap metode saldo ini memiliki cara dan karakteristik yang berbeda dalam setiap caranya, berikut penjelasannya.
- Metode Saldo Akhir
Metode saldo akhir adalah salah satu cara yang sering dipakai pada zakat tabungan di Indonesia. Zakat dikeluarkan ketika saldo akhir tabungan dalam setahun telah memenuhi batas nisab. Jika awalnya belum memenuhi batas nisab namun pemilik terus menyimpan dana yang membuatnya mencapai nisab di akhir tahun maka pemilik wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%. Jika saldo akhir tidak mencapai batas nisab maka anda tidak wajib untuk mengeluarkan zakat.
- Metode Saldo Terendah
Metode saldo terendah adalah salah satu cara mengeluarkan zakat tabungan melalui pendekatan saldo terendah. Tabungan yang dikenakan wajib zakat tabungan adalah saldo terendah dalam setahun telah melebihi batas nisab.
- Metode Saldo Rata-Rata
Metode ini paling sering digunakan setelah metode saldo akhir, di mana batas nisab dilihat dari nominal saldo rata-rata bulanan. Jika saldo rata-rata tersebut telah memenuhi batas nisab maka pemilik wajib mengeluarkan zakat tabungan walaupun saldo akhir tidak mencapai batas nisab.
Simulasi Perhitungan Zakat Tabungan
Nasabah Tono membuka rekening tabungan pada 2 Maret 2018 sebesar Rp 50 juta. Kemudian, ia menambah tabungannya sebesar Rp 20 juta pada bulan Oktober 2018.Di akhir tahun, Tono mendapat bonus dari kantornya sebesar Rp 10 juta dan kembali menabung di bank.
Untuk beberapa keperluan Tono kemudian menarik uangnya sebesar Rp 5 juta pada bulan Januari 2019. Di akhir bulan Mei, Tono kembali menabung sebesar Rp 30 juta.
Karena hartanya sudah mencapai 1 tahun, yakni 2 Maret 2018-1 Juli 2019, begini perhitungannya.
(Rp 50 juta + Rp 20 juta + Rp 10 juta + Rp 30 juta) – Rp 5 juta = Rp 105 juta.
Jadi, tabungan Tono sudah memenuhi kriteria untuk zakat tabungan, yakni sudah mencapai nishab dan waktunya sudah mencapai 1 tahun.
Maka zakat yang dikeluarkan Tono yakni: Rp 105 juta x 2,5%= Rp 2.625.0000.
Demikian cara perhitungan dan pengertian zakat tabungan yang mulai sekarang sudah bisa Anda terapkan dalam hidup. Jika Anda memiliki bisnis, juga bisa dizakatkan jika sudah sesuai dengan syarat yang dijelaskan diatas. Semakin besar bisnis yang Anda miliki, maka ada harta yang perlu Anda wajibkan zakat. Untuk bisa memiliki bisnis yang besar, maka sebaiknya mulai dengan mendapatkan modal usaha yang aman dan terpercaya.
Lancar by Danamas bisa mendukung pebisnis umkm untuk mengembangkan usahanya lewat pinjaman modal usaha beragunan properti. Pilih fintech lending berizin OJK, AFPI dan KOMINFO seperti Danamas agar dalam proses bisnis yang dijalankan lebih aman dan terpercaya.
Limit modal usaha pun sangat besar hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga rendah dan pengajuan yang cepat. Anda bisa mengajukan pinjaman online terpercaya lewat aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis dengan proses instan. Coba simulasikan pinjaman beragunan properti di website Danamas.
