Perencanaan keuangan sebaiknya dilakukan Jangan menunggu saat anda memiliki banyak uang. Pengelolaan keuangan sebaiknya dimulai dari awal ketika Anda sudah memiliki penghasilan. Berapapun penghasilan Anda sebaiknya bijak dalam mengatur keuangan karena akan lebih mudah jika anda belajar financial planning saat uang Anda belum banyak.
Jika anda berencana untuk memulai hidup lebih teratur dalam hal finansial, maka coba cek ulasan financial planning berikut ini.
Apa Itu Financial Planning?
Financial planning adalah sebuah proses yang ditunjukkan untuk mengelola keuangan berdasarkan tujuan keuangannya. Maka dalam penerapannya tak hanya untuk tujuan jangka pendek melainkan juga tujuan jangka panjang.
Financial planning ini juga sering disebut sebagai kegiatan pengorganisasian yang terdiri dari perumusan tujuan evaluasi pelaksanaan hingga pengawasan dan monitoring. Pada tiap tahapan ini memerlukan waktu hingga tujuan keuangan tercapai secara maksimal.
Dalam bidang bisnis financial planning juga tidak kalah pentingnya. Hal ini dikarenakan operasional bisnis sangat bergantung pada perencanaan keuangan yang baik juga matang. Ada banyak sekali aspek yang cukup penting dalam mempengaruhi keuntungan pada proses jalannya sebuah bisnis lewat perencanaan keuangan.
Tidak sedikit usaha kecil yang gagal dikarenakan perencanaan keuangan yang tidak tepat dan tidak matang. Untuk itu perlu sekali mengetahui tahapan serta tips membuat penangkal planning bagi pribadi dan bisnis.
Cara Membuat Financial Planning Untuk Bisnis
Ada beberapa cara financial planning dalam bisnis yang perlu Anda buat antara lain:
- Bandingkan Biaya Set Up Dan Modal
Biaya setup adalah biaya administrasi dan pemasaran di awal, selain itu ada juga biaya pendaftaran, lisensi, dan biaya legal. Dalam bisnis juga ini dikenal dengan adanya biaya peralatan seperti kebutuhan aset hingga modal kerja awal yang juga termasuk pada biaya setup. Lalu tentukan besaran dana yang harus dipakai untuk modal bisnis, apakah dana tersebut sudah disiapkan atau Anda masih membutuhkan pinjaman dari pihak lain.
Hal ini perlu dipertimbangkan secara baik dan matang. Terlebih lagi jika Anda mendapatkan modal usaha dari Lancar by Danamas. Fintech lending berizin dan diawasi oleh OJK ini bisa jadi pilihan solutif untuk modal usaha dengan pinjaman agunan properti. Simulasikan properti Anda sebagai modal usaha di website Lancar by Danamas.
- Proyeksi Laba Rugi
Untuk membuat financial planning bisnis, Anda perlu membuat proyeksi penjualan dan beban operasi yang perlu dilakukan sebelum membangun sebuah bisnis. Buatlah proyeksi dalam jangka waktu 1 tahun ke depan sejak memulai usaha.
Caranya adalah dengan membuat perbandingan omset dengan harga pokok penjualan dan ditambah dengan biaya tetap operasi. Sebaiknya tentukan terlebih dahulu harga jual agar bisa membuat perhitungan potensi laba.
- Memperkirakan Cash Flow
Arus kas sangat penting untuk diperhatikan dengan teliti. Jika sampai ada kekurangan cash flow maka operasi usaha anda pun akan ikut terganggu.
- Memperkirakan Saldo Neraca
Jika usaha Anda sudah berjalan selama 1 tahun itu artinya perencanaan keuangan membutuhkan neraca bisnis selama 12 bulan usaha beroperasi. Neraca usaha ini terdiri dari aset saldo modal dan saldo pinjaman.
- Analisis Titik Impas
Jika anda sudah yakin untuk memulai bisnis maka anda pun juga harus berani Kapan modal awal akan kembali sejak usaha pertama dioperasikan. Hal ini bertujuan agar anda bisa menghitung berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari usaha apakah sudah mencapai titik impas atau belum.
Financial Planning Untuk Pribadi
- Buat Anggaran Pengeluaran
Hal pertama yang perlu Anda lakukan dalam financial planning pada keuangan pribadi adalah dengan menghitung berapa banyak uang yang didapatkan setiap bulan setelah adanya pengurangan pajak dan potongan gaji lainnya. Anda perlu memastikan bahwa hanya memasukkan sumber pendapatan yang bisa diandalkan seperti gaji tetap tiap bulan.
Jika anda memiliki pendapat lain yang tidak tetap maka tetap bisa dimasukkan ke dalam kategori pendapatan lainnya. Catat dan perhitungkan hal ini sebelum bulan dimulai supaya Anda memiliki cukup banyak waktu untuk menyelesaikan perencanaan financial.
- Catat Semua Pengeluaran
Mencatat pemasukan dan pengeluaran perlu dilakukan karena memiliki manfaat yang cukup banyak dalam financial planning. Anda bisa melihat ke mana saja uang anda keluar dan seberapa besar nominalnya. Ini juga membantu anda Untuk melihat seberapa banyak kebutuhan dalam sebulan hingga mampu menjadi acuan dalam mewujudkan tujuan keuangan.
- Gunakan Rumus 50/30/20
Elizabeth Warren menciptakan metode rumus 50/30/20 untuk membagi pendapatan bersih menjadi 3 bagian.
- Anda perlu menyisihkan 50% pendapatan kebutuhan sehari-hari seperti belanja sembako dan lain-lain, lalu masukkan tagihan wajib seperti biaya listrik, biaya asuransi, dan lain-lain. Namun rumus ini sifatnya fleksibel, Anda bisa menyesuaikan dengan pendapatan terlebih dahulu.
- 30% dari pendapatan untuk hiburan dan keinginan agar anda tetap bisa memiliki kesempatan untuk menyenangkan diri sendiri dan orang-orang yang anda sayangi.
- 20% dari pendapatan Anda bisa diinvestasikan atau ditabung dalam berbagai bentuk seperti investasi dana darurat atau tabungan dana darurat sehingga dana pensiun.
- Bayar Hutang Dan Cicilan Tepat Waktu
Memiliki hidup yang terbebas dari hutang tentu akan lebih aman dan nyaman namun Jika Anda memiliki hutang atau cicilan, maka sebaiknya disiplin untuk membayarnya. Dengan disiplin atau tepat waktu dalam membayar cicilan tentu Anda akan terhindar dari denda, sehingga kondisi keuangan anda akan lebih stabil.
- Tekan Pengeluaran Konsumtif
Salah satu hal yang membuat financial planning gagal adalah kebiasaan konsumtif yang terlalu berlebihan. Dengan pengeluaran konsumtif maka bukan tidak mungkin lambat laun Anda tidak akan memiliki tabungan atau investasi. Untuk itu tekan semua pengeluaran konsumtif dan pastikan anda membeli barang yang dibutuhkan saja.
- Alokasikan Dana Darurat
Selalu sisihkan dana darurat dari pendapatan anda. Dana darurat sangat penting untuk berbagai kondisi mendadak. Bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan prioritas pengeluaran anda. Idealnya jika Anda belum menikah maka anda harus mengumpulkan dana darurat minimal 6 kali dari total pengeluaran per bulan.
Baca juga:
Element Financial Planning
- Tujuan finansial yang ingin dicapai: Buat secara detail tentang langkah-langkah apa saja yang akan anda lakukan dalam mencapai tujuan keuangan tersebut.
- Jangka waktu yang dibutuhkan: Sebaiknya tentukan waktu untuk mencapai tujuan keuangan tersebut setelah tujuan finansial didapat. Hal ini memotivasi melakukan financial planning.
- Action Plan: Membuat tujuan dan jangka waktu selanjutnya adalah langkah-langkah konkrit agar tujuan tersebut bisa tercapai. Tentukan dan lalu evaluasi bagaimana tindakan tersebut bisa memberikan kemudahan dalam tujuan finansial Anda.
- Sumber Daya Finansial: Sumber finansial bisa menjadi “motor” untuk menggerakkan semua rencana yang sudah anda buat. Sumber daya untuk finansial seperti pendapatan dari gaji laba usaha pendapatan tambahan dividen saham dan lain-lain. Sumber daya finansial akan cukup erat kaitannya dengan rencana finansial yang sudah anda buat nantinya.
- Faktor Resiko: perhitungan memiliki resiko yang datang dari rencana yang telah anda buat. Resiko tersebut biasanya berkaitan dengan sumber daya finansial seperti gaji bulanan, maka faktor resiko yang bisa menyertainya adalah di PHK atau masuk ke masa pensiun.
Kemampuan mengelola perencanaan keuangan bisa memberikan kemudahan Anda disaat memiliki bisnis. Untuk itu, mulailah kelola keuangan financial planning dari sekarang.