Ada kalanya ketika Anda memiliki kebutuhan yang mendesak, Anda harus membuat strategi dengan meminjam uang baik di bank, pinjaman online, kartu kredit, atau bahkan ke teman dan kerabat sekalipun. Strategi ini harus Anda pikirkan matang-matang sebelum melakukannya. Seperti kemampuan Anda membayar atau melunasi tagihan, berapa lama tenor yang Anda mampu, dan situasi-situasi lainnya yang menjadi pertimbangan utama ketika membayarnya. Sudah banyak orang yang terjebak dalam lilitan hutang yang menumpuk dan berakhir panik, stres, bahkan membuatnya tak mampu melunasi hutangnya.
Namun sebenarnya, ada beberapa cara atau metode untuk melunasi tagihan. Salah satunya dengan melakukan debt stacking. Jika Anda bertanya-tanya, apa itu debt stacking, simak artikel berikut untuk penjelasan hingga cara-caranya.
Pengertian Metode Debt Stacking
Secara sederhana, debt stacking merupakan salah satu cara melakukan pelunasan hutang dengan mengurutkan prioritas berdasarkan bunga pinjaman tertinggi sampai terendah.
Contohnya ketika Anda memiliki hutang di beberapa sumber yang berbeda, maka yang harus Anda lakukan adalah mengurutkan hutang-hutang tersebut berdasarkan besaran bunga yang Anda harus tanggung. Urutkan bunga dari yang tertinggi ke yang terendah, lalu prioritaskan melunasi hutang-hutang yang ada tersebut sesuai urutan yang telah dibuat.
Melakukan pelunasan hutang dengan metode debt stacking seperti ini dianggap sangat efektif karena apabila Anda tidak menggunakan strategi yang khusus, atau Anda tidak menentukan mana yang harus menjadi prioritas dan harus segera dilunasi, maka hutang dengan bunga yang tinggi hanya akan semakin mempersulit hidup Anda. Yang mana tentu saja, hal seperti ini juga akan mengganggu keuangan Anda sehingga berpengaruh pada usaha pelunasan hutang lainnya.
Namun sebaliknya, jika Anda segera melunasi hutang dengan membuat prioritas berdasarkan bunga yang tertinggi, maka kedepannya Anda bisa fokus untuk melunasi hutang lainnya dengan bunga pinjaman tertinggi berikutnya. Dalam metode ini, Anda harus mengulang proses pembayaran hutang dengan bunga pinjaman tertinggi sampai semua hutang lunas. Metode ini terbukti dapat membantu menghemat uang dengan menyingkirkan hutang yang paling mencekik terlebih dahulu.
Setelah memahami pengertian dari debt stacking, sekarang Anda harus mengetahui plus minus melunasi hutang menggunakan metode debt stacking sendiri.
Plus Minus Menggunakan Metode Debt Stacking
Pada setiap metode pelunasan hutang, tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu pula dengan metode debt stacking. Yaitu:
● Kelebihannya, Akan Termotivasi Untuk Melunasi Hutang-Hutang Lainnya
Di satu sisi, metode debt stacking ini akan sangat membantu Anda jika Anda melakukannya dengan konsisten dan disiplin. Karena, dengan membayar hutang berdasarkan bunga pinjaman yang tertinggi, Anda akan termotivasi untuk melunasi hutang-hutang lainnya agar tidak dikejar-kejar oleh bunga yang juga semakin tinggi. Dan dengan demikian, maka seluruh hutang Anda akan lebih cepat lunas.
.
● Kekurangannya, Jika Anda Kurang Disiplin, Akan Hanya Membuang Waktu
Akan tetapi, jika Anda tidak disiplin dalam menerapkan metode debt stacking ini, seluruh usaha yang telah Anda lakukan akan sia-sia. Anda akan terus dikejar oleh bunga yang semakin tinggi dari hari ke harinya. Dan masalah selanjutnya datang yaitu ketika hutang Anda dengan bunga tertinggi adalah hutang yang juga dengan nominal tertinggi. Jika Anda mengalami hal ini, Anda tetap akan membutuhkan waktu yang lama untuk melunasi seluruh tagihan hutang Anda. Hal ini sama saja seperti membuang-buang waktu dan hanya memperbesar bunga pada hutang yang lain.
Oleh karena itu, sebelum memulai metode debt stacking, Anda harus memahami terlebih dahulu kondisi keuangan dan hutang Anda. Jika kondisinya memungkinkan, Anda bisa memilih metode yang satu ini dalam melakukan pelunasan hutang. Namun jika kondisinya berseberangan, Anda bisa memilih metode pelunasan hutang yang lain.
Sebenarnya, ada beberapa metode alternatif yang bisa Anda terapkan untuk melunasi hutang selain menggunakan metode debt stacking. Yaitu melunasi hutang dengan sisa pinjaman terkecil yang justru akan memicu komitmen untuk mempertahankan sumber pendapatan dengan baik. Jika Anda merupakan orang yang lebih mudah termotivasi dengan cara seperti ini, maka metode debt snowball mungkin tepat untuk Anda.
Debt Stacking vs Debt Snowball
Seperti yang telah dibahas di atas, perbedaan debt stacking dan debt snowball terletak pada besaran bunga maupun nominal hutang yang menjadi prioritas. Salah satu kelebihan utama dari metode debt snowball adalah dari sisi psikologis. Seseorang akan lebih merasa terdorong untuk melunasi hutang lainnya karena saat membayar hutang, tidak terasa begitu berat. Namun, tentu saja metode ini memiliki kekurangan, yaitu tidak memperhitungkan bunga yang terus berjalan.
Jika dengan metode debt stacking, Anda diharuskan untuk melunasi hutang dengan bunga terbesar terlebih dulu. Ketika hutang dengan bunga yang paling besar ini sudah lunas, Anda baru bisa mulai melunasi hutang lainnya dengan bunga yang lebih kecil. Metode ini tentu akan membantumu untuk meminimalisir pembayaran bunga cicilan yang membengkak.
Meski begitu, tidak ada patokan yang tepat yang pasti tentang mana metode pelunasan hutang yang terbaik. Semua akan tergantung dari kondisi hutang dan keuangan Anda. Yang terpenting adalah konsisten dan disiplin dalam melunasi hutang-hutang yang ada.
Baca juga: Cara Financial Self Care untuk Stabilkan Keuangan
Jika Anda adalah seorang pengusaha yang terhambat modal untuk mengembangkan usaha dan berkeinginan untuk mencoba pinjaman bisnis, Anda bisa mencobanya di Danamas. Danamas Pinjaman Bisnis adalah sebuah platform pinjaman beragunan properti dengan limit hingga 2 miliar serta tenor sampai 10 tahun. Aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis sudah tersedia di Play Store dan Apple Store. Coba sekarang!