amortisasi-adalah

Amortisasi adalah praktik sistematis dalam akuntansi untuk mengurangi nilai biaya dan aset dari aktiva yang tidak berwujud dalam perusahaan. Cara yang dilakukan biasanyanya memperbesar angka cicilan daripada pokok pinjaman dan beban bunga. Amortisasi adalah teknik akuntansi yang dilakukan untuk mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca perusahaan serta kewajiban pajak. 

Cara budgeting untuk bisnis yang tepat tentunya dengan mengandalkan akuntabilitas keuangan finansial Anda. Ini dilakukan untuk membantu memastikan agar bisnis Anda dapat berjalan lebih baik dengan alokasi pendanaan yang jelas. Jadi, saat memulai bisnis pastikan Anda untuk memperhitungkan pengeluaran dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) amortisasi ini hanya berlaku untuk aset tidak berwujud dengan masa manfaat yang teridentifikasi. Nah, setiap aset ini memiliki nilai yang jelas dapat meningkat atau menurun. Perubahan nilai tersebut dipengaruhi oleh amortisasi. Jadi, apa itu amortisasi? Yuk, selengkapnya kita lihat disini! 

Pengertian Amortisasi

Amortisasi merupakan suatu proses pelunasan yang dilakukan dengan jangka waktu ataupun periode tertentu yang dikerjakan secara bertahap, misalnya adalah pembayaran tagihan bulanan pada kendaraan, pinjaman KPR, ataupun pinjaman kartu kredit. Prosedur pembayaran amortisasi memiliki perhitungannya tersendiri, namun yang pasti angka cicilan ataupun pembayarannya lebih besar dari pokok pinjaman beserta bunga yang harus ditanggung oleh pihak peminjam. Nilai amortisasi ini akan terlunasi pada setiap pembayaran angsuran.

Amortisasi dapat diartikan juga sebagai penyebaran jumlah ataupun biaya modal pada bentuk aset yang tidak berwujud pada kurun waktu tertentu. Amortisasi diberlakukan selama ast masih bisa digunakan. Alokasi biaya aset tidak berwujud ini akan lebih fokus pada pengurangan nilai kewajiban, sehingga dapat diketahui berapa jumlah cicilan yang harus dibayar hingga masa pinjaman dilunasi. 

Mengapa Perlu Amortisasi? Ini Manfaat Amortisasi!

Amortisasi menjadi salah satu aspek yang penting dalam akuntansi bisnis, misalnya sebagai contoh untuk menghitung prediksi kondisi laporan keuangan bisnis kedepannya. Amortisasi ini adalah teknik yang membantu memproses pengalokasian biaya perolehan harta tidak berwujud lebih dari satu tahun. Fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan, menagih dan memelihara. 

Adapun manfaat lain dari amortisasi adalah:

  • Jumlah pembayaran mencakup bunga dan pinjaman pokok yang jelas untuk kurun waktu tertentu dengan harga sama dan tidak berubah. 
  • Jadwal pembayaran utang dan bunga yang terstruktur, sehingga tidak ada biaya tambahan di akhir pelunasan suatu produk. 
  • Mengurangi risiko penumpukan utang bisnis dan pajak kepemilikan tiap tahunnya. 

Amortisasi vs Depresiasi

Amortisasi ataupun depresiasi, keduanya adalah metode dalam dunia akuntansi untuk mengelola pembukuan. Tidak bisa dibandingkan, karena fungsi yang diterapkan berdasarkan aset dan hasil akhir yang dihasilkan pun jelas berbeda terhadap pembukuan. Pada amortisasi entri jurnal akan dimasukkan pada akun beban laba rugi. Lalu pada depresiasi, laporan dikreditkan pada akumulasi penyusutan.  Jadi, berikut ini adalah perbedaan antara amortisasi dengan depresiasi, yakni:

Amortisasi Depresiasi 
Aset yang diperhitungkan tidak berwujud fisik misalnya hak paten, copyrightBiaya penyusutan aset hanya memperhitungkan aset yang berwujud fisik
Metode perhitungan yang lebih dominan menggunakan garis lurus. Dimana biaya yang dibebankan selalu sama dalam kurun periode pembayaran. Metode perhitungan yang membebankan nominal lebih besar diawal sehingga penyusutan yang terjadi ke depan tidak begitu banyak. 
Aset tidak terlihat tidak memasukkan nilai sisa karena dianggap tidak bisa dijual kembali.Memiliki nilai sisa atau nilai jual kembali. Sehingga nilai penyusutan lebih terkalkulasi. 
Mencerminkan nilai dari aset perusahaan bila aset tersebut akan dijual kembali Berfungsi sebagai suatu alat agar perusahaan dapat memelihara dan menerima pendapatan pada bulan harta tertentu 

Metode Amortisasi & Cara Menghitung Amortisasi

Metode perhitungan amortisasi ini mengharuskan pada awal untuk dapat mengklasifikasi kategori harta yaitu tak berwujud dan berwujud. Aset tetap tak berwujud dapat digolongkan sebagai aktiva tetap.  Berikut metode amortisasi yang perlu kita ketahui: 

1. Metode Garis Lurus 

Pada metode garis lurus ini adalah teknik utama yang memusatkan alokasi beban biaya yang totalnya selalu dianggarkan setiap tahun dengan nilai serupa. Biaya ini dianggap selalu stabil untuk setiap tahun pada periode akuntansi. Penerapan penyusutan garis lurus ini biasanya diberlakukan pada bangunan seperti gedung dan lainnya. 

2. Metode Saldo Menurun 

Beban biaya terhadap suatu aset yang dianggarkan semakin menurun seiring dengan bertambahnya waktu atau tahun pembayaran. Metode saldo menurun ini, penyusutan akan lebih besar saat tahun perolehannya. Namun tahun berikutnya biaya akan mengecil. 

Cara Menghitung Amortisasi & Contohnya!

Berikut adalah beberapa jenis dan langkah cara menghitung amortisasi dari produk. Anda wajib mengumpulkan data terlebih dahulu dan melihat berapa besar pinjaman yang dikeluarkan hingga bunga dan jangka waktu pembayaran: 

1. Mengumpulkan Data

Hal yang pertama harus dilakukan adalah mengumpulkan data. Data ini bertujuan agar perusahaan bisa menghitung amortisasi mereka. Pastikan mendapatkan informasi penting mengenai syarat pinjaman, jumlah pembayaran tiap periode

2. Persiapkan Kertas Kerja

Mempersiapkan kertas kerja diperlukan agar proses perhitungan amortisasi menjadi lebih mudah dieksekusi. 

3. Menentukan Pinjaman

Rumus yang bisa digunakan untuk menghitung jumlah angsuran perusahaan yakni 

Jumlah Angsuran = P X (i/12)/1 – (1+(i/12)-t)

P = pokok pinjaman

i = Suku bunga

t = tenor pinjaman

Misalnya perusahaan ABC memiliki pokok pinjaman 10 juta rupiah, bunga 6% dan tenor 12 bulan. Maka perhitungannya adalah 

=10.000.000 x (6% :12) /1 -(1+6%:12)-12) 

=860.664

4. Hitung Angsuran Bunga

Menjumlahkan angsuran bunga, yakni pokok pinjaman pada bulan sebelumnya dikurang suku bunga dikali 30/360

Diketahui angsuran bunga perusahaan pada bulan pertama 10.000.0000

Maka 10juta x 6% x (30:360) = 50.000

5. Mengidentifikasi Angsuran yang Wajib Bayar

Sejatinya, jumlah angsuran pokok bisa dipelajari dengan menggunakan rumus

Jumlah angsuran – angsuran bunga.

= 860.664-50.000 = 810.664

6. Hitung Saldo Pinjaman

Tahap terakhir yakni menghitung saldo pinjaman dengan rumus nilai pokok pinjaman pada bulan sebelumnya dikurangi dengan jumlah pokok angsuran. 

Maka 10.000.000- 810.664 = 9.189.336.

Berikut dibawah ini adalah contoh sistem pemberlakuan amortisasi untuk keseluruhan periode pinjaman misalnya target dalam 12 bulan. Pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp 10 juta dengan tenor bunga 6%. Pembukuan untuk pembelian aset tidak berwujud ini tentunya dapat dibuat menyesuaikan modal dan angsuran pokok dengan sistem amortisasi, berikut dibawah ini: 

Bulan BungaAngsuran PokokAngsuran BungaTotal Angsuran Saldo Pinjaman 
06%Rp 10.000.000
16%Rp 810.664Rp 50.000Rp 860.664Rp 9.189.336
26%Rp 814.718Rp 45.947Rp 860.664 Rp 8.374.618
36%Rp 818.791Rp 41.837Rp 860.664 Rp 7.555.827
46%Rp 822.885Rp 37.770Rp 860.664 Rp 6.732.942
56%Rp 827.000Rp 22.665Rp 860.664 Rp 5.905.942
66%Rp 831.135Rp 29.530Rp 860.664 Rp 5.074.808
76%Rp 835.290Rp25.374Rp 860.664 Rp 4.239.517
86%Rp 839.467Rp21.198Rp 860.664 Rp 3.400.051
96%Rp 843.664Rp17.000Rp 860.664 Rp 2.556.387
106%Rp 847.882Rp 12.782Rp 860.664 Rp 1.708.504
116%Rp 852.122Rp  8.543Rp 860.664 Rp   856.382
126%Rp 856.382Rp 4.282Rp 860.664           0

Kapan Amortisasi Dilakukan?

Untuk semua pengeluaran yang terdefinisikan tidak berwujud seharusnya diberlakukan amortisasi. Guna dari melakukan ini tentunya berkaitan dengan laporan penyusutan fiskal untuk perihal pelaporan surat pemberitahuan tahunan (SPT) dan wajib pajak. Konsep penyusutan dan amortisasi diatur dalam Pasal 11A UU Pajak Penghasilan (PPh). Amortisasi dilakukan saat bulan dilakukannya pengeluaran dan berakhir tentunya pada masa manfaatnya habis.

Maksimalkan Keuangan Agar Aset Bisnis Makin Terukur!

Bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki alokasi pencatatan keuangan yang akuntabilitas. Untuk mencegah terjadinya utang berkepanjangan ada baiknya Anda menerapkan pembukuan yang berasas. Penerapan penyusutan dan amortisasi terhadap pembiayaan utang yang ditentukan dalam sekian periode tertentu. Ini membantu Anda untuk benar-benar memvaluasi nilai dari barang atau aset yang dibeli. Serta menentukan strategi untuk berapa dana yang dibutuhkan untuk mempercepat utang berakhir. Untuk meringankan beban utang, Anda juga bisa mengajukan kredit pinjaman untuk melakukan refinancing.

Pinjaman online terpercaya adalah solusi terbaik untuk membangun kembali dasar finansial yang baik. Memperbaiki alur kas yang kurang baik tentunya. Danamas adalah solusi aman dan tepat untuk mengajukan pinjaman beragunan properti. Danamas adalah P2P lending pertama yang mendapatkan izin beroperasi oleh OJK. Download aplikasi Danamas Pinjaman Bisnis

Ada banyak kemudahan produk pinjaman online yang dapat membantu Anda salah satunya pinjaman bisnis. Proses aman, bunga rendah dibawah 15% dengan tenor maksimal hingga 10 tahun. Jaminan dana cair mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar. Hitung angsuran dan valuasi bangunan Anda di Kalkulator Simulasi Kredit Pinjaman Online Danamas


Artikel ini ditulis sebagai bentuk dukungan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan yang berlangsung selama Bulan Oktober, yang diusung oleh OJK bersama Kementerian / Lembaga, Industri Jasa Keuangan. Bersama kita wujudkan akses keuangan untuk semua melalui peningkatan inklusi keuangan!

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

kpr-rumah-second

KPR Rumah Second, Ini Syarat, Proses & Tips

KPR Rumah second seringkali menjadi pilihan alternatif bagi seseorang yang ingin memiliki rumah dengan harga yang cukup bersaing dan dapat di nego. Biasanya seseorang

plafon-kpr-adalah

Plafon KPR, Berikut Pengertian, Panduan & Proses Pengajuan

Plafon KPR adalah jumlah pinjaman yang dikurangi dengan deposit awal kepada peminjam atau calon debitur yang hendak membeli rumah. Biasanya Bank memiliki total maksimal tenor

ciri-ciri-kpr-yang-disetujui

Ciri-Ciri KPR yang Disetujui: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Persetujuan KPR dengan Cepat

Ciri-ciri KPR yang disetujui sangat penting untuk diketahui agar rumah impian Anda tercapai. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi finansial yang umumnya digunakan oleh b