dana-pendidikan

Setiap orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Bahkan ada yang sudah merencanakan pendidikan yang bagus untuk buah hatinya sejak TK sampai perguruan tinggi. Hal tersebut direncanakan secara matang karena memang dana pendidikan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sehingga penting sekali menyiapkan uang untuk pendidikan sejak dini.

Mengatur keuangan memang tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi sekolah dengan fasilitas bagus, biasanya diimbangi dengan biaya spp yang tinggi. Mempersiapkan dana pendidikan perlu strategi yang tepat. Setiap kebutuhan harus dibuat rinci dan direncanakan sejak awal, agar bisa mempersiapkan anggaran dengan matang dan memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak.

Karena memang pendidikan adalah salah satu hal sangat penting. Dengan pendidikan yang baik, diharapkan buah hati bisa meraih cita-cita dan memperbaiki masa depan. Artikel ini akan membahas bagaimana cara tepat untuk mengumpulkan biaya pendidikan yang dapat Anda lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan. 

Apa Itu Dana Pendidikan 

Dana pendidikan adalah sejumlah biaya atau dana yang akan disiapkan untuk keperluan biaya pendidikan, baik untuk diri sendiri maupun anak. Penting untuk memikirkan hal tersebut sejak awal karena adanya nilai pertumbuhan inflasi. Begitu juga dengan biaya pendidikan, akan terus naik tiap tahunnya, sehingga sangat penting untuk mempersiapkan biaya sekolah sedari dini. 

Walaupun pendidikan bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan tapi melalui jenjang pendidikan tinggi, maka seseorang bisa melewati gerbang awal menuju masa depan yang lebih cerah. Karena alasan itulah tak sedikit orang tua yang rela berjuang dan menabung agar mampu menyediakan kebutuhan pendidikan terbaik bahkan sampai ke perguruan tinggi.

Karena sekarang ini biaya pendidikan terbilang mahal. Bahkan harus menyiapkan sampai ratusan juta rupiah atau bahkan lebih. Oleh karena itu, sebaiknya mulailah mencicil dana pendidikan sedini mungkin. Dengan demikian persiapan untuk pendidikan anak lebih terjamin.

4 Cara Mencari Bantuan Dana Pendidikan Dari Pemerintah 

Salah satu bentuk perhatian Pemerintah pada masyarakat adalah memberikan biaya pendidikan. Hal ini tentu saja menjadi berita baik, terutama untuk orang tua yang memiliki kendala ekonomi untuk menyekolahkan anaknya. Berikut adalah rincian bantuannya:

1. Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Bantuan KIP pasti sudah tidak asing ditelinga. Program ini memberikan bantuan tunai pendidikan ke anak usia sekolah mulai dari 6-12 tahun. Para peserta didik yang berhak menerima adalah mereka dari keluarga miskin, rentan miskin: pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), penyandang disabilitas, yatim piatu dan korban bencana alam/musibah. 

Agar bisa memperoleh bantuan biaya pendidikan, peserta didik dapat menyiapkan Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau SKTM bila tidak memiliki KKS, surat pemberitahuan penerimaan BSM dari Kepala Sekolah/Madrasah dan rapor hasil belajar

2. Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Dana BLT adalah bagian dari Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan tersebut diberikan ke anak-anak jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Syarat dan kriteria untuk mendapatkan bantuan pendidikan ini adalah:

  • Mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP)
  • Terdaftar di Lembaga pendidikan formal atau nonformal sesuai daerah masing-masing
  • Pemilik KIP harus sudah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Lembaga Pendidikan
  • Untuk keluarga yang belum memiliki KIP, anda bisa mendaftar di lembaga dinas pendidikan terdekat dengan membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
  • Bagi siswa yang tidak memiliki KKS, maka orang tua harus meminta surat keterangan tidak mampu (SKTM) di RT/RW sampai kelurahan untuk didaftarkan ke dinas pendidikan.

3. Program Indonesia Pintar (KIP)

Bantuan ini berupa uang tunai, perluasan akses dan kesempatan belajar dari Pemerintah untuk peserta didik dan mahasiswa dari keluarga miskin atau rentan miskin guna membiayai pendidikan menggunakan KIP. Syarat dan kriteria untuk memperoleh biaya pendidikan ini adalah:

  1. Peserta didik pemegang KIP
  2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan atau dengan pertimbangan khusus, seperti:
  • Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan
  • Peserta didik dari keluarga pemegang kartu Keluarga Sejahtera
  • Peserta didik status yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan
  • Peserta didik yang terkena dampak bencana alam
  • Peserta didik yang tidak sekolah (drop out) yang diharapkan sekolah kembali
  • Peserta didik yang mengalami kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua yang mengalami pemutusan kerja, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, ada di Lembaga Pemasyarakatan, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah
  • Peserta di lembaga kursus atau satuan pendidikan non formal lain.

4. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS atau bantuan operasional sekolah digunakan untuk membantu sekolah di Indonesia agar bisa memberikan pembelajaran optimal. Jadi biaya pendidikan BOS adalah bantuan tunai yang dipakai untuk keperluan sekolah seperti pemeliharaan sarana prasarana sekolah, kebutuhan penunjang belajar, membeli alat multimedia demi menunjang kegiatan belajar mengajar dan lainnya.

Yang perlu diketahui, dana BOS yang didapat tiap sekolah berbeda-beda, hal itu tergantung dari tingkatan sekolah dan jumlah peserta didik yang terdaftar di NISN Dapodik. Syarat dan kriteria yang harus dimiliki berdasarkan Permendikbud No 8 Tahun 2020, adalah

  • Satuan pendidikan harus sudah terdaftar di Dapodik ketika batas cut off dilakukan
  • Satuan pendidikan harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
  • Satuan pendidikan bukan termasuk Satuan Pendidikan Kerjasama
  • Jumlah siswa yang terdaftar lebih dari atau sama dengan 60 orang selama 3 tahun berturut-turut.
  • Satuan pendidikan memiliki izin operasional aktif khusus untuk sekolah swasta.

Syarat dan kriteria tersebut tidak berlaku untuk sekolah swasta yang mematok iuran pendidikan mahal, sekolah yang kurang diminati masyarakat sampai sekolah yang sengaja membatas jumlah siswa/i untuk memperoleh dana BOS.

Perhitungan Dana Pendidikan 

Setelah anda tau kalau biaya pendidikan itu mahal, selanjutnya adalah mengetahui penghitungan dan nominal yang harus dipersiapan. Dengan tau kisaran anggaran yang diperlukan, anda sebagai orang tua bisa memperhitungkan uang yang harus disisihkan tiap bulan. Walaupun tergantung dari sekolah yang dipilih, tapi berikut adalah hitungan rata-rata biaya pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi jika saat ini anak berumur 1 tahun.

Jenjang PendidikanBiaya Uang Pangkal (Rp)Tahun Pengumpulan Nominal Anggaran Per Bulan (Rp)
TK10 juta3 tahun278.000
SD18 juta5 tahun300.000
SMP28 juta11 tahun212.000
SMA38 juta14 tahun245.000
Perguruan Tinggi60 juta17 tahun295.000
Total Anggaran per Bulan1.330.000

6 Kesalahan Dalam Mempersiapkan Pendidikan 

Ternyata ada kesalahan yang biasa dilakukan oleh orang tua saat mengumpulkan biaya pendidikan anak. Untuk menghindari hal tersebut terjadi atau bahkan menghambat prosesnya. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari ketika mengumpulkan uang untuk pendidikan anak:

1. Keliru Hitung Inflasi

Yang pertama adalah tidak cermat memperhatikan inflasi. Biaya pendidikan rutin naik dengan rasio tertentu tiap tahunnya. Hal tersebut penting diperhatikan agar rancangan rencana tidak meleset dari hitungan. 

Walaupun tidak selalu begitu, tapi ada sekolah swasta yang menaikkan uang pangkalnya 20% tiap tahun. Untuk bisa mengetahui kisaran kenaikan, carilah informasi biaya pendidikan di sekolah incaran selama 5 tahun terakhir dan hitung perkiraan kenaikannya beberapa tahun ke depan. 

2. Tak Cermat Tentukan Instrumen Investasi

Investasi bisa dijadikan salah satu alternatif untuk mengumpulkan uang  pendidikan. Namun, jika anda salah tentukan pilihan instrumen investasi, malah bisa menjadi bumerang dan mengacaukan rencana persiapkan dana untuk anak-anak. Misalnya anda memilih instrumen saham yang berisiko tinggi, ternyata nilai dana yang tersimpan mengalami penurunan. Padahal dananya ingin segera dipakai untuk membayar pendidikan.

3. Tak Diterima Di Sekolah Impian

Hal lain yang bisa mengacaukan rencana biaya pendidikan adalah gagal diterima di sekolah impian. Karena hal ini bisa membuat anak memilih sekolah lain dengan biaya lebih mahal dari yang sudah dianggarkan. Sehingga orang tua harus mengeluarkan uang lebih banyak. Untuk antisipasi hal tersebut, anda bisa menyiapkan biaya dengan perkiraan perhitungan tertinggi di antara sekolah unggulan yang diincar. 

4. Terlambat Siapkan Dana Pendidikan

Ketika anda cepat menyiapkan biaya pendidikan, nominal yang harus disisihkan tiap bulannya jadi lebih terjangkau. Dan hal ini tentu saja membuat beban keuangan lebih ringan dan meningkatkan peluang tujuan finansial bisa tercapai tepat waktu.

5. Sepelekan Diversifikasi Investasi

Jangan sepelekan lakukan diversifikasi di portofolio. Anda bisa memilih lebih dari 1 produk investasi dengan risiko yang juga berbeda dan menyesuaikan jangka waktu agar memperoleh imbal hasil maksimal. Misal biaya masuk TK akan dipakai dalam waktu dekat. Maka pilihlah instrumen investasi risiko rendah dan nilai stabil seperti reksadana atau deposito. Sedangkan untuk biaya masuk kuliah 10 tahun lagi, saham atau reksadana bisa jadi pilihan tepat karena untung yang diperoleh besar.

6. Salah Perkirakan Waktu Pendidikan

Jika sekarang usia anak 1 tahun, maka ada 5 tahap waktu yang harus diperhatikan. Yaitu biaya masuk TK/Playgroup, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pilihlah instrumen investasi yang tepat dengan menyesuaikan jangka waktu anak masuk ke jenjang pendidikan. Jadi aktivitas investasi bisa berjalan optimal sesuai tujuan finansial.

Manfaat Mengumpulkan Dana Pendidikan

Tiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan kehidupan terbaik bagi anak-anaknya. Hal ini termasuk dalam hal pendidikan. Memberikan bekal pendidikan karakter dari rumah dan sekolah merupakan salah satu kewajiban orang tua terhadap anak. Tapi untuk memenuhi segala kebutuhan, tentu memerlukan uang yang tak sedikit. 

Tak hanya itu saja, biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan tiap tahun ajaran baru. Di Indonesia, rata-rata inflasi biaya pendidikan adalah 10-15% per tahun. Oleh karena itu, para orang tua sebaiknya menyiapkan biaya pendidikan sedini mungkin, agar makin sedikit biaya yang dikeluarkan saat anak mulai sekolah nanti.

6 Jenis Investasi untuk Dana Pendidikan 

Agar bisa menyediakan biaya pendidikan untuk anak-anak sampai ke bangku kuliah, tak sedikit orang yang menanamkan uangnya di instrumen investasi. Ada beberapa contoh instrumen yang tersedia dan bisa dipilih sesuai dengan tujuan investasi, yaitu:

1. Deposito

Deposito merupakan tabungan berjangka. Deposito tidak bisa Anda ambil semaunya, karena ada waktu tertentu. Deposito bisa menjadi investasi yang cukup aman dan efisien dan bunga yang ditawarkan juga dapat digunakan untuk biaya pendidikan. 

2. Reksadana 

Reksadana merupakan salah satu investasi yang dapat Anda gunakan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak. Selain minim resiko, reksadana juga dikelola oleh manajer investasi yang profesional, Anda tidak perlu khawatir karena aman, asalkan reksadana atau pengelola yang Anda pilih sudah mendapatkan izin dari OJK. terdapat 4 jenis reksadana yang dapat Anda pilih, sesuaikan dengan profil risiko Anda. 

3. Emas 

Emas bisa menjadi salah satu investasi yang tepat untuk menyiapkan biaya pendidikan. Dengan banyaknya peminat emas, maka harga akan cenderung naik dan stabil. Pembelian emas pun dapat dengan mudah melalui platform online. Semakin dini Anda berinvestasi emas maka keuntungan yang didapat juga semakin besar sehingga cocok untuk mempersiapkan biaya pendidikan. 

4. Sukuk Ritel

Sukuk ritel adalah surat berharga syariah yang diterbitkan dan penjualannya diatur Departemen Keuangan. Di instrumen ini, Pemerintah memilih agen penjual dan konsultasi hukum sukuk ritel. Agen penjual wajib mempunyai komitmen terhadap Pemerintah untuk mengembangkan pasar sukuk dan juga berpengalaman menjual produk keuangan syariah.

Tenor sukuk ritel biasanya 3 tahun dengan imbalan bagi hasil yang sifatnya tetap sepanjang periode investasi. Kelebihan skema tersebut adalah sukuk bisa diperjualbelikan jadi kepemilikannya bisa berpindah tangan dengan nilai benefit sama. Karena tenornya 3 tahun, jadi cocok untuk investasi jangka pendek.

5. Tabungan Pendidikan

Banyak lembaga keuangan yang menawarkan rekening khusus untuk tabungan pendidikan. Benefit yang diberikan berbeda dengan tabungan biasa, jadi pastikan kelebihannya lebih banyak sebelum anda memilih jenis rekening ini. Tabungan pendidikan dapat dimulai dengan nominal kecil dan ini tentunya menguntungkan karena anda bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan.

6. Tabungan Biasa

Anda bisa membuka rekening tabungan yang ditujukan khusus untuk buah hati. Cara ini adalah yang paling sederhana dan sebaiknya dilakukan secepat mungkin, bahkan bisa dilakukan sejak anak anda lahir. Jangan lupa untuk setorkan uang secara rutin.

Cara Menghitung Tabungan Dana Pendidikan & Perkiraan Biaya

Agar persiapan pendidikan anak berjalan lancar, anda bisa menghitung nominal tabungan pendidikan yang harus dipersiapkan. Setidaknya biaya pendidikan harus dihitung 18 tahun ke depan. Jadi minimal anak memperoleh pendidikan sampai bangku universitas. Idealnya tabungan biaya pendidikan ini dihitung termasuk dengan inflasi yang mungkin terjadi tiap tahun. Berikut adalah contoh kalkulator dana pendidikan anak:

1. Perkiraan Tabungan Untuk TK

Uang pangkal = Rp 5.000.000

Periode sekolah = 2 tahun

Target pencapaian = 3 tahun

Inflasi 8% = Rp 6.298.560 (tambahkan 8% sebanyak 3x)

Menabung tiap bulan kurang lebih = Rp 6.298.560 : 36 bulan = 

Rp 174.960

2. Perkiraan Tabungan Untuk SD

Uang pangkal = Rp 10.000.000

Periode sekolah = 6 tahun

Target pencapaian = 5 tahun

Inflasi 8% = Rp 14.693.281

Menabung tiap bulan kurang lebih = Rp 14.693.281 : 60 bulan = 

Rp 244.888

3. Perkiraan Tabungan Untuk SMP

Uang pangkal = Rp 15.000.000

Periode sekolah = 3 tahun

Target pencapaian = 11 tahun

Inflasi 8% = Rp 34.974.585

Menabung tiap bulan kurang lebih = Rp 34.974.585 : 132 bulan = 

Rp 264.959

4. Perkiraan Tabungan Untuk SMA

Uang pangkal = Rp 20.000.000

Periode sekolah = 3 tahun

Target pencapaian = 14 tahun

Inflasi 8% = Rp 58.743.872

Menabung tiap bulan kurang lebih = Rp 58.743.872 : 168 bulan = 

Rp 349.666

5. Perkiraan Tabungan Untuk Perguruan Tinggi

Uang pangkal = Rp 100.000.000

Periode sekolah = 4 tahun

Target pencapaian = 17 tahun

Inflasi 10% = Rp 58.743.872

Menabung tiap bulan kurang lebih = Rp 505.447.028 : 204 bulan = 

Rp 2.477.628

Dari rincian tersebut, maka total biaya pendidikan yang harus disiapkan adalah:

  • Total uang pangkal = Rp 150.000.000
  • Total biaya setelah inflasi = Rp 620.157.327

Jadi tiap bulan paling tidak anda menabung Rp 3.512.154

Tips Persiapkan Dana Pendidikan

Dalam mempersiapkan dana pendidikan tentu prosesnya tidak mudah. Karena ada banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Agar anda tidak salah langkah dan bisa mengumpulkan uang sesuai dengan perencanaan. Berikut adalah tips yang bisa anda terapkan:

1. Menyusun Strategi Pendidikan 

Sejak awal penting untuk menyusun strategi pendidikan. Anda ingin menyekolahkan di sekolah apa, misal kurikulum nasional atau internasional, bagaimana lingkungannya, fasilitas yang tersedia. Lakukan survei supaya Anda memiliki gambaran sekolah seperti apa yang ingin anak Anda tempuh. 

2. Estimasi Biaya 

Setelah Anda mengetahui sekolah yang ingin dituju, maka langkah selanjutnya adalah membuat estimasi pengeluaran setiap jenjangnya. Rencanakan dengan matang sampai kapan Anda akan membiayai pendidikan tersebut. 

3. Asuransi Pendidikan

Selain ada asuransi kesehatan dan jiwa, asuransi pendidikan merupakan salah satu produk yang memiliki fitur tabungan dana. Ada 2 jenis asuransi pendidikan yang bisa dipilih, yakni: 

  • Asuransi pendidikan dwiguna: menawarkan fasilitas tabungan pendidikan yang dapat dicairkan pada periode tertentu sesuai dengan kesepakatan pihak tertanggung dan pihak asuransi.
  • Asuransi unit link: asuransi ini menggabungkan adanya layanan asuransi dan investasi. Hasil investasi ini diserahkan secara bertahap sesuai dengan jenjang sekolah anak. 

Baca Juga: 5 Challenge Menabung Yang Bikin Kaya

Mengajukan Pinjaman untuk Dana Pendidikan

Memang biaya pendidikan tidaklah murah, dan setiap tahunnya mengalami kenaikan. Selain berinvestasi, Anda juga dapat mengajukan pinjaman untuk kebutuhan dana pinjaman. Danamas p2p Lending menyediakan pinjaman dana tunai tanpa agunan yang dapat Anda ajukan untuk kebutuhan biaya pendidikan dengan limit pinjaman hingga Rp. 7,5 juta.

Selain itu, apabila Anda memiliki properti yang tidak terpakai dan ingin mengembangkan usaha sekaligus sebagai pinjaman untuk biaya pendidikan, Anda bisa mengajukan melalui Danamas yang dapat memberikan pinjaman hingga Rp 2 miliar. Masa tenor yang diberikan mulai dari 1 sampai 10 tahun. Kunjungi website Danamas atau Instagram Danamas untuk informasi lebih lanjut tentang produk pinjaman yang ditawarkan. Jangan ragu untuk menghubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau Whatsapp Danamas di nomor 0882 24222 001/0882 24222 002.

Ajukan Pinjaman Lancar

Simulasi Pinjaman Lancar

Artikel Lainnya

kpr-rumah-second

KPR Rumah Second, Ini Syarat, Proses & Tips

KPR Rumah second seringkali menjadi pilihan alternatif bagi seseorang yang ingin memiliki rumah dengan harga yang cukup bersaing dan dapat di nego. Biasanya seseorang

plafon-kpr-adalah

Plafon KPR, Berikut Pengertian, Panduan & Proses Pengajuan

Plafon KPR adalah jumlah pinjaman yang dikurangi dengan deposit awal kepada peminjam atau calon debitur yang hendak membeli rumah. Biasanya Bank memiliki total maksimal tenor

ciri-ciri-kpr-yang-disetujui

Ciri-Ciri KPR yang Disetujui: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Persetujuan KPR dengan Cepat

Ciri-ciri KPR yang disetujui sangat penting untuk diketahui agar rumah impian Anda tercapai. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi finansial yang umumnya digunakan oleh b